Di tengah gegap-gempita kasus penembakan 6 Aktivis FPI, ada tulisan viral yang berjudul Memuhammadiyahkan Rizieq Shihab terbit di tanwir.id. Beragam macam tanggapan dari netizen dan pembaca, mulai dari becanda sampai serius. Artikel tersebut mengandaikan bagaimana jika Rizieq Shihab (HRS) masuk ke Muhammadiyah?
Nah, ada tanggapan yang serius dan bijak dari Ustaz Sukriyanto AR, beliau adalah anak kandung dari Pak AR Fachruddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah yang paling lama dan legendaris dalam sejarah. Tanggapan itu dituliskan secara spontan di WhatsApp Group Islam Berkemajuan oleh Ustaz Sukriyanto yang dikenal menguasai sejarah lisan di Muhammadiyah. Berikut adalah respons lengkapnya:
Pemimpin yang Diperlukan Muhammadiyah
Urun rembug dari pinggiran.
Yang diperlukan di Muhammadiyah bukan pemimpin yang gegap gempita.
Yang diperlukan di Muhammadiyah adalah pemimpin yang tekun membina anak-anak muda tekun belajar untuk menyiapkan muslim yang kuat dan cerdas, yang tekun membina pesantren untuk menyiapkan ulama yang paham Al Qur’an, Hadits dan Islam yang kaffah yang rasikhuna fil ‘ilmi seperti yang diajarkan Rasulullah saw, menyiapkan ribuan mubaligh, menyiapkan orang-orang yang bisa meneladani Nabi Muhammad saw yang sabar, santun, ramah, kalau bicara dengan kalimat-kalimat (qaulan) yang layyinan (lembut, tidak kasar), kariman (mulia, tidak vulgar), maisura (pantas), balighan (menembus hati / jiwa), yang suka menolong, dermawan, jujur, adil, yang bisa membina panti-panti untuk kaum dhu’afa, fakir miskin, orang-orang jompo, difable dsb.
***
Selain itu, juga pemimpin yang peduli terhadap orang-orang yang menderita yang bisa duduk bareng dengan kaum dhu’afa dan wong cilik. Pemimpin yang tidak pendendam, bahkan mau menengok orang Yahudi yang sakit, padahal setiap hari melempari dengan kotoran Onta ketika Rasulullah lewat di depan rumahnya. Juga berhari-hari mau menyuapi orang Yahudi buta ketika sakit tanpa diketahui oleh Si Yahudi. Padahal si Yahudi buta itu suka mencaci-maki Rasulullah.
Yang diperlukan Muhammadiyah adalah pemimpin yang bisa membina jutaan warganya untuk terus memakmurkan ribuan masjid, membina dan mengembangkan ratusan PTM, membina dan mengembangkan ratusan rumah sakit dan AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) yang lain.
Yang diperlukan Muhammadiyah sekarang adalah pemimpin yang bisa melanjutkan tafsir ‘amali KHA Dahlan dan mengkafahkan AUM-nya di bidang ekonomi (pertambangan, pertanian, perikanan, peternakan dsb), AUM di bidang politik kebangsaan untuk mengisi lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif, AUM di bidang kebudayaan untuk membudayakan kejujuran, keadilan, amanah, etos ilmu, etos kerja lewat seni budaya, lewat lagu-lagu & musik, lewat sastra, lewat film, lewat jurnalistik dan sebagainya.
Sikap untuk HRS
Jadi biarlah HRS tetap pada posisinya, kita hormati, tetapi kepemimpinan di Muhammadiyah berbeda. Wallahu ‘alam. Mohon maaf.
Penulis: Sukriyanto AR