Oleh: Afif Amriza
Dalam tafsir Kemenag RI, ayat yang mulia ini:
یریدون انۡ یطفـٔوا نوۡر اللّٰہ بافواہہمۡ و یاۡبی اللّٰہُ الا ان یّتم نورہ و لو کرہ الکفرون
Yang artinya, “Mereka ingin memadamkan cahaya agama Alloh dengan mulut mereka, tetapi Alloh menolaknya, justru Alloh berkehendak semakin menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir tidak menyukai”, ayat ini terdapat dalam al-Qur’an surat At-Taubah ayat 32 dan tafsirnya terdapat pada hal. 102-103 kitab tafsir Al-Qur’anul karim wa Tafsiiruhu Kemenag RI.
Ayat ini menerangkan keinginan dari makar jahat para kaum pengingkar Alquran atau kaum kafir min ahlil kitab.
Mereka ingin melenyapkan agama tauhid ini dengan berbagai retorika-retorika dan diksi-diksi destruktif. Melalui kecerdasan mulut mereka dan daya upaya mereka yang lainnya.
Namun, mereka kurang atau lupa menyadari bahwa agama ini adalah agama yg diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, agama yang penuh dengan bukti-bukti keesaan Allah ‘Azza wa Jalla dan bukti-bukti nyata ayat kauniah-Nya. Agama yang menyucikan Alloh dari hal-hal yang tidak wajar bagi-Nya. (Tafsir Kemenag RI)
Selain itu, mereka juga tidak sadar bahwa Allah mempunyai satu pasukan yang disebut Khoiru Ummah atau Umat Terbaik. Yaitu umat Islam yg selalu ber-amar ma’ruf nahi munkar dan umat yang selalu yakin bahwa ajaran Islam itu yang tertinggi. Sebagaimana Nabi saw bersabda:
“Islam itu tinggi dan tidak ada agama yang melebihi ketinggiannya”, hadits ini diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Watak Pengingkar Alquran
Sudah menjadi watak dasar dari para pengingkar Alquran akan selalu menggunakan berbagai cara & usaha. Baik dengan cara halus maupun cara kasar berupa kekerasan, penganiayaan, peperangan dan lain sebagainya. Hal itu diupayakan untuk menghancurkan agama Allah sebagai “Nuur” yang memberi cahaya terang alam semesta menuju jalan yang lurus. (Tafsir Kemenag RI)
Tetapi Allah ‘Azza wa Jalla tidak meng-amin-kan maksud dan tujuan dari makar jahat mereka para pengingkar Alquran itu. Justru Allah swt semakin memperjelas kesempurnaan cahaya agama-Nya sebagaimana kalam-Nya diatas.
Usaha Hanya Berbuah Usaha dan Usaha
Sudah menjadi janji Allah swt, strategi, dan usaha para pengingkar Alquran tersebut tidak akan pernah mencapai titik klimaksnya. Bahkan, justru ajaran agama Tauhid ini hari demi hari semakin meluas sampai ke pelosok-pelosok desa dan pelosok-pelosok hati setiap orang yang mau berpikir dengan hati.
Sehingga dunia mengakui kemurniannya sekalipun belum semua umat manusia memeluknya. Meskipun bukti-bukti itu telah cukup dan kenyataan-kenyataan telah jelas menunjukkan kebenaran agama Tauhid ini, namun mereka tetap mengingkarinya.
Mereka bekerja keras dengan segala macam usaha dan cara. Agar kaum Muslimin rela meninggalkan agamanya atau memeluk agama mereka. (Tafsir Kemenag RI)
Sebagaimana Al-Qur’an menjelaskan:
ولن ترْضى عنك الْيهود ولا النّصرى حتّى تتّبع ملّتهمْ
“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti millah mereka, Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 120.
Dan juga kalam-Nya:
قد بدت الْبغضاۤء منْ افْواههمْ وما تخْفيْ صدوْرهمْ اكْبر
“Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Alquran surah Ali ‘Imran ayat 118.
Begitulah watak dasar sifat dan kuatnya usaha para pengingkar Alquran atau kaum kafir dalam keinginannya menghancurkan agama Tauhid ini.
Sebagaimana makhluk yang menjadi panduan hidup mereka, mereka akan terus menerus berusaha memperdaya umat Islam dengan berusaha mendestruksi ajaran-ajaran Islam lewat kecerdasan dan pemikiran bebas mereka. Namun sekali lagi Allah tidak akan pernah memberi mereka lisensi untuk bisa menembus puncak tujuannya.
Bahkan Allah akan semakin menebarkan para ulamaNya da’i-da’i-Nya di bumi-Nya dari golongan kaum mukminin untuk ikut menjaga agama dan kalam-Nya. Wallohu a’laam.
Akhir kata, terima kasih dan jazaakumullahu khairan katsiran kepada Kementerian Agama RI atas tafsirnya pada surat At-Taubah ayat 32 ini.
Semoga rakyat Indonesia khususnya umat Islam menjadi rakyat yang semakin cinta kepada Robbnya dan menjadi semakin lebih takut kepada-Nya melalui wasilah tafsir Alquran Kementerian Agama RI ini.