Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam sebagai pedoman jalan hidup. Tidak hanya itu, Al-Qur’an juga memuat berbagai ilmu pengetahuan, salah satunya ialah cabang dari ilmu biologi, yaitu botani atau ilmu tentang tanaman. Adapun salah satu nama tanaman yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah tanaman Atsl dalam bahasa Arab atau kerap dikenal dengan nama Tamariks. Tumbuhan jenis ini pun jarang dikenali oleh masyarakat Indonesia. Karena keberadaannya yang tak ditemukan di negeri tropis ini.
Tamariks dalam Al-Qur’an
Tanaman Tamariks (Atsl) dalam Al-Qur’an hanya disebutkan sekali saja, yaitu pada QS Saba’ ayat 16 dengan suatu kisah negegri Saba’ yang disebutkan pada ayat sebelumnya (ayat 15) yang berbunyi :
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِى مَسْكَنِهِمْ ءَايَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا۟ مِن رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لَهُۥ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ
“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun.” (QS Saba’: 15)
فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ
“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS Saba’: 16)
Klasifikasi Tamariks
- Kingdom : Plantae
- Kelas : Magnoliopsida- Dikotil
- Ordo : Violales
- Familly : Tamariacae- Tamarixfamilly
- Jenis : Tamarix
- Spesies : Aphylla
- Periode Bunga : Juni- Oktober
- Reproduksi : Aseksual
- Habitat : Sub-Tropis, wilayah gersang, dan kadang juga terdapat di hutan, padang rumput, dan di tepi jalan.
Pengertian Tamariks
Tamariks merupakan genus dari family tamaricaccae. Spesies aslinya hanya dapat ditemui di negara tua. Dengan satu pusat utama di daerah Pakistan, Afghanistan, Iran, Turkmenistan, Kazakhstan Selatan, wilayah Cina Barat, dan di area Mediterania Timur. Salah satu spesies dari genus pohon Tamariks yang paling dikenal ialah Tamarix Aphylla yang tersebar luas di seluruh Eropa Tenggara, Afrika Utara dan Asia Tengah.
Tamarix Aphylla adalah pohon cemara yang dapat tumbuh dengan cepat dengan ketinggian pohon rata-rata mencapai 18 meter. Memiiki batang meruncing tegak dan berdiameter kurang lebih 60-80 cm. Sedangkan rantingnya berbentuk seperti jarum yang memilki diameter 1,5 cm berwarna keungu-unguan, dan akan berwarna kecoklatan bila telah tua.
Pohon ini juga memiliki bunga yang mungil, berwarna merah muda keputihan, dengan panjang 3-6 mm, dan lebar dan lebar 4-5 mm di ujung ranting. Jenis bunga jantan (benang sari) dan bunga betina (putik sari) terdapat di satu tanaman yang sama. Bunga-bunga tersebut memiliki 5 sepal, 5 kelopak dengan panjang 2 mm, 5 benang sari (untuk bunga betina), tidak memilliki tangkai, dan berbentuk memanjang berkelompok, dengan panjang 3-6 cm.
Habitat asli tanaman ini terdapat di beberapa negara antara lain; Algeria, Bahrain, Chad, Mesir, Eritrea, Ethiopia, India, Iran, Iraq, Israel, Jordan, Kenya, Kuwait, Libyan Arab Jamahiriya, Moroko, Nigeria, Oman, Pakistan, Saudi Arabia, Senegal, Somalia, Sri Lanka, Sudan, Syria, Tanzania, Tunisia, Uganda, dan Yaman. Sedangkan Australia, Kanada, Meksiko, Afrika Selatan , dan Amerika Serikat, bukanlah habitat asli tanaman ini.
Manfaat Tamariks yang Relevan dengan Al-Qur’an
Adapun manfaat dari tanaman Tamariks ini adalah sebagai pagar alami sebagai penghalang dari angin yang kencang. Karena, kebanyakan tanaman ini tumbuh di daerah yang sukar terjadinya badai angin. Tumbuhan ini juga biasanya dijumpai di sepanjang jalan di Timur Tengah.
Selain itu, Tamariks juga bermanfaat untuk menyerap air di sekitar tanah dan penahan erosi. Karena akarnya yang kuat dan memanjang. Akan tetapi, dengan bentuk akarnya yang memanjang ini, Tamariks juga dianggap sebagai tanaman parasit. Sebab banyak mengambil air tanah dan mengangkat kadar garam. Sehingga mengganggu tanaman lainnya.
Demikian pula kedua manfaat dari tanaman ini, sangat relevan dengan ayat Al-Qur’an tadi (QS Saba’ ayat 16). Sebagaimana pula dalam kitab Tafsir Taisir, di mana ayat itu mengisahkan bahwa negeri Saba’ yang dulunya makmur dengan kebun-kebunan yang dianugerahi, kemudian diganti dengan badai besar dan banjir sebagai akibat dari perbuatan penduduknya yang membangkang akan perintah Allah SWT. Lalu kebun-kebun itu yang dulunya berisi tanaman yang menghasilkan buah yang penuh keberkahan, diganti dengan pohon khamt (pohon pahit), atsl (tamarix), dan sidr.
Hal ini relevan dengan manfaat Tamariks di peristiwa itu. Di mana negeri Saba’ yang mengalami badai dan banjir, di situ pulalah kemudian Allah menumbuhkan tanaman Tamariks yang memiliki akar panjang yang berfungsi untuk menyerap banyak air dan pelindung dari angin kencang. Wallahu a’lam bis showab.