Khutbah

Teks Khutbah Idul Fitri: Menggapai Derajat Takwa 

3 Mins read

Berikut ini adalah contoh teks khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan. Tema yang dimuat dalam teks khutbah Idul Fitri ini adalah tentang Menggapai Derajat Takwa sebagaimana tertulis di judul khutbah.

Teks Khutbah Idul Fitri

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِي. قآَلَ اَللهُ تَعَآلَي فِى ا لْقُرْآنِ الْكَرِي يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمً اَمَا بَعْدُ اُوْصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ وَاِيآيَ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Ma’asyiral Muslimin, Sidang Shalat Idul Fitri Rahimakumullah

Tiada kata yang pantas dan layak untuk kita ucapkan selain rasa syukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT. Alhamdulillahirabbil ‘alamin, karena berkat rahmat dan karuniaNya lah, hari ini di hari yang bahagia dan cerah ini kita masih diberi nafas kehidupan untuk meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Shalawat dan salam, marilah senantiasa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi akhir zaman, penerang kegelapan dan pembangun peradaban mencerahkan.

Jama’ah Rahimakumullah

Sebulan penuh kita telah ditempa oleh Ramadan dengan seluruh rangkaian ibadah yang mengiringinya, seperti tadarus dan tadabur Al-Qur’an, shalat malam, sadaqah, majelis ilmu, dan puncaknya adalah zakat fitrah yang kemudian dilanjutkan shalat idul fitri, hendaknya Ramadan mampu merubah diri bertransformasi menjadi pribadi baru. Pribadi yang bersih dari debu. Debu keserakahan. Debu keangkuhan. Debu kesombongan. Debu keduniawian. Sehingga kembali menjadi pribadi yang suci sebagaimana makna dari idul fitri.

Ibarat karantina yang disebabkan infeksi virus Covid-19, Ramadan adalah karantina rohani terbaik setelah sebelas bulan lamanya kita terpapar dengan virus duniawi. Benar bahwa Ramadan telah pergi. Namun semangat dan nilai-nilai yang telah diajarkan di dalam madrasah Ramadan hendaknya mampu mengawal dan menjaga diri mengarungi sebelas bulan kedepan yang telah menanti. Dengan membawa nilai-nilai Ramadan dalam kehidupan sehari-hari, niscaya kita akan selamat dari nafsu dunia. Sebagaimana makna syawal yang berarti meningkat, yakni meningkat amal-amal shalihnya, bukan sebaliknya menurun, apa lagi hilang dan sirna.

Baca Juga  Buletin Jumat: Praktik Toleransi ala Rasulullah

اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Jama’ah Rahimakumullah

Tema khutbah Idul Fitri hari ini adalah “Menggapai Derajat Takwa”. Apakah takwa itu? Menurut Raghib al-Ashfahani, ‘takwa’ adalah memelihara sesuatu dari apa yang membahayakan (حفظ الشئ مما يؤذه وضره) (Al-Asfahani, 677). Muhammad Abduh, penulis kitab tafsir Al-Manar, menyebutkan bahwa ‘takwa’ bermakna menjauhkan diri dari kemudharatan. Sedangkan menurut Muhammad Ali As-Shabuni takwa sikap takut terhadap murka Allah. Sikap takut tersebut diwujudkan dalam bentuk menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Seraya tunduk dan patuh hanya kepada-Nya.

Ada dialog yang indah antara dua sahabat Nabi SAW yang mulia, yaitu dialog Umar bin Khattab dengan Ubay bin Ka’ab tentang arti takwa. Suatu ketika Umar bertanya kepada Ubay, “Wahai Ubay, apa makna takwa?” Ubay yang ditanya justru balik bertanya. “Wahai Umar, pernahkah engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri?” Umar menjawab, “Tentu saja pernah”. Ubay bertanya kembali, “Apa yang engkau lakukan saat itu, wahai Umar?”. Umar menjawab, “Tentu saja aku akan berjalan hati-hati”. Ubay lantas berkata, “Itulah hakikat takwa.”

Dari dialog Umar dan Ubay ini dapat kita petik pelajaran penting tentang hakikat takwa. Bahwa menjadi orang yang bertaqwa adalah orang yang hidupnya senantiasa penuh kehati-hatian. Setiap saat ia selalu memastikan bahwa dirinya tidak menginjak duri-duri larangan Allah SWT.

Ibarat mudik ke kampung halaman yang memerlukan bekal, begitu pula dengan “mudik” ke kampung halaman abadi (akhirat), juga memerlukan bekal. Tidak ada bekal terbaik kecuali bekal taqwa. Dalam surat Al-Baqarah [2]: 197 Allah Swt berfirman:

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

 “Berbekal lah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal sehat.”

اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Baca Juga  Teks Khutbah Jumat Singkat: Hati Keras dan Membatu

Jamaah yang Berbahagia

Setidaknya ada lima keutamaan takwa yang telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an: 

1.  Allah akan memberikan jalan keluar dalam menghadapi masalah

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar” (Ath-Thalaq: 2).

2.  Allah akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya” (Ath-Thalaq: 3).

3.  Allah akan memberikan kecukupan

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ

Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (Ath-Thalaq: 3).

4.  Allah akan memberikan kemudahan dalam urusannya

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” (Ath-Thalaq: 4).

5.  Allah akan melimpahkan berkah dari langit dan bumi

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi” (Al-A’raf: 96)

اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Jama’ah Rahimakumullah

Demikianlah khutbah yang dapat khatib sampaikan mengenai hakikat takwa, keutamaannya, dan cara menggapai derajatnya. Semoga puasa Ramadan yang telah kita lalui sebulan penuh kemarin dapat mengantarkan kita kepada derajat takwa sebagai mana tujuan puasa yaitu la’allakum tattaquun. Dan takwa inilah bekal terbaik kita saat nanti kita mudik sesungguhnya ke kampung abadi kita yaitu negeri akhirat. Man ‘arofa bu’da safari ista’adda, siapa saja yang tahu jauhnya suatu perjalanan, (maka) bersiap-siaplah ia.

Semoga Allah senantiasa memasukkan kita kepada golongan orang-orang yang bertakwa. Aamiin.

Baca Juga  Ketika Semua Tidak Seperti Biasanya

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
  اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٌ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.

اَلّلَهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسِلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَلَّلهُمَّ اِنَّا نَسْاءَلُكَ سَلَمَتً فِي الدِّيْنِ وَعَافِيَتَ فِي الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ وَبَرَكَهً فِي الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.

اللَّهُمَّ أَعِزَّالْإِسْلَامَا وَ لْمُسلِمِين اللَّهُمَّ انْصُرْإِخْوَاننَاَ الْمُسلِمِين المُجَاهِدِينَ فِي فِلِسْطِين اللَّهُمَّ ثَبِّتْإِ يمَانَهُمْ وَأَ نْزِلِ السَّكِينَةَ عَلَىقُلُوبِهِم

 رَبَّنَآ أَتِنَآ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَآ عَذَابَ النَّار

 سُبْحَانَ رَبكَ رَبّ الْعِزَةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمُ عَلىَ الْمُرْسَلِيْن وَالحَمْدُ ِللهِ رَبّ ِاْلعآلَمِيْن

أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ

Editor: Assalimi

Related posts
Khutbah

Khutbah Idul Adha 1445H: Kurban dan Pengorbanan

5 Mins read
ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُ إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ…
Khutbah

Teks Khutbah Idul Adha: Falsafah Ibadah Kurban

6 Mins read
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ  يَهْدِهِ اللَّهُ…
Khutbah

Khutbah Idul Adha 1445H: Idul Kurban Tonggak Peradaban Berkemajuan

7 Mins read
أَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَاكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِأَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ  يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَمُضِلَ…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds