ٱلْحَمْدُ لِلهِ ٱلَّذِى هَدَانَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَانَا ٱللهُ, اَشْهَدُ اَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ, اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ, وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللهِ فَقَدْ هُدِيَ اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. قآَلَ اَللهُ تَعَآلَي فِى ا لْقُرْآنِ الْكَرِيم. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. اَمَا بَعْدُ. عِبَادَ اللهِ اُوْصِيكُمْ وَاِيآيَ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
KHUTBAH I
Jama’ah Shalat Jumat Rahimakumullah
Detik waktu terus berlalu. Hari berganti menjadi minggu. Minggu berganti menjadi bulan. Dan bulan berganti menjadi tahun. Tak terasa hari ini, tepat 31 Desember 2021 M kita kembali lagi di akhir tahun. Kurang dari 12 jam ke depan tahun 2021 ini akan meninggalkan kita menjadi masa lalu, dan digantikan tahun baru, 2022. Adakah tahun ini lebih baik dari tahun lalu? Adakah tahun ini kita lebih bertaqwa dari tahun yang lalu? Hanya diri kitalah yang tahu.
Hari ini, di akhir tahun 2021 ini, kita patut bersyukur kepada Allah swt. Karena dengan segala nikmat dan karunia-Nyalah, kita masih diberi nafas kehidupan di saat orang lain dijemput kematian. Kita masih diberi kesempatan untuk berbuat baik kepada orang lain. Dan yang paling utama adalah kita masih dapat memegang teguh keyakinan ini.
Tentu kita masih ingat di sepanjang tahun ini, diri kita masih sering lalai dalam menjalankan perintah Allah. Banyak kewajiban kita yang belum sepenuhnya kita tunaikan dengan maksimal. Mungkin kita juga masih ada yang kurang serius dalam beribadah dan beramal shalih. Keberadaan kita di akhir tahun ini adalah bukti nyata bahwa Allah masih memberikan kesempatan seraya hendaknya kita bertekad bahwa tahun depan harus menjadi lebih baik lagi dari pada tahun ini.
***
Jama’ah Shalat Jumat Rahimakumullah
Budaya euforia perayaan menyambut pergantian tahun baru hendaknya jangan melalaikan kita. Pergantian tahun ini hendaknya kita jadikan sebagai momentum untuk introspeksi diri. Adakah tahun ini kita termasuk orang beriman yang beruntung atau sebaliknya orang yang merugi? Berbicara orang yang beruntung, Al-Qur’an telah memberikan ciri-cirinya. Siapakah orang-orang beriman yang beruntung itu?
Di dalam surat Al-Mukminun ayat 1-11, Allah telah menyebutkan orang-orang yang beruntung di akhir tahun.
Pertama, Orang yang khusyu’ dalam shalatnya (الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ)
Dengan shalat khusyu’ kita dapat terhindar dari golongan orang-orang yang lalai dalam shalatnya sebagaimana disebutkan di dalam surat Al-Maun ayat 4-6:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ .الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ
“…Maka celakalah orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, orang-orang yang berbuat riya…,”
Para mufasir menjelaskan bahwa yang dimaksud “orang yang lalai dalam shalatnya” adalah mereka yang shalatnya hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Shalat hanya sekedar ketika dilihat oleh orang (riya). Sehingga shalatnya tidak memberikan dampak positif dalam kehidupannya.
***
Terkait dengan shalat khusyu’, Rasulullah bersabda: “Barang siapa sholat dua rakaat, di dalamnya dia tidak berbicara sedikit pun dengan hatinya tentang urusan-urusan keduniaan, niscaya diampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR. Ibn Abi Sya’ban).
Kedua, Orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang sia-sia (وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ ُعْرِضُوْنَ)
Di dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra. disebutkan, sesungguhnya Rasulullah Saw telah bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ
Artinya: “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
***
Ketiga, Orang yang menunaikan zakat (وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فٰعِلُوْنَ)
Dalam hadits nabi disebutkan bahwa Allah akan menaungi orang yang mengeluarkan zakat dari panasnya hari kiamat. Rasulullah Saw. bersabda: “Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tiada naungan kecuali naungan (dari)-Nya: …seseorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya…” (HR. Bukhari no. 660)
Keempat, Orang yang memelihara kemaluannya (وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ)
Allah berfirman:
قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ
Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS. An-Nur: 30)
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
Kelima, Orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya (وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ)
Allah berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ
Artinya: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…” (QS. An-Nisa’: 58)
وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا
Artinya: “…dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya”. (QS. Al-Isra’: 34)
***
Keenam, Orang yang memelihara shalatnya (وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ)
إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإنْ صَلُحَتْ، فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِيْ مِنْ تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُوْنُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا.
Artinya: “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman: ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi)
Jama’ah Shalat Jumat Rahimakumullah
Itulah enam orang-orang yang beruntung di akhir tahun yang disebutkan di dalam Al-Qur’an. Semoga keenam ciri-ciri tersebut ada pada diri kita. Dengan demikian, semoga kita termasuk orang yang disebutkan di dalam ayat ke-10 dan 11 dari surat Al-Mukminun ini, yaitu:
اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْوٰرِثُوْنَ
Mereka itulah orang yang akan mewarisi
الَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْفِرْدَوْسَۗ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
(yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH II
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. قآَلَ اَللهُ تَعَآلَي فِى ا لْقُرْآنِ الْكَرِيم. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَٱلْعَصْرِ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ. عِبَادَ اللهِ اُوْصِيكُمْ وَاِيآيَ بِتَقْوَي اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah
Pada khutbah yang kedua ini marilah kita tutup dengan berdoa.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٌ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
اَلّلَهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسِلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ قَرِيْبُ مُخِيْبُ الدَّعْوَاتِ يَاقَظِيَ الْحَخَاتِ
اَلَّلهُمَّ اِنَّا نَسْاءَلُكَ سَلَمَتً فِي الدِّيْ. وَعَافِيَتَ فِي الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ. وَبَرَكَهً فِي الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْت بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
رَبَّنَآ أَتِنَآ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَآ عَذَابَ النَّار. سُبْحَانَ رَبكَ رَبّ الْعِزَةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمُ عَلىَ الْمُرْسَلِيْن وَالحَمْدُ ِللهِ رَبّ ِاْلعآلَمِيْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أكْبَر
Editor: Saleh