Khutbah

Khutbah Jumat: Larangan Merusak Lingkungan dalam Islam

2 Mins read

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِل اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أما بعـد

قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

و قال الله تعالى أيضا يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Jamaah Jumat Rahimakumullah…

Isu kelestarian lingkungan merupakan isu yang selalu hangat untuk dibicarakan, baik kaum tua maupun muda, laki maupun perempuan. Mengapa demikian? Karena lingkungan merupakan tempat manusia berpijak dan berdiri, jika lingkungan sehat, maka manusia akan sehat. Jika tidak, maka sebaliknya manusia akan terancam oleh gangguan dari berbagai penyakit dan bisa mengakibatkan kematian.

Jamaah Jumat Rahimakumullah…

Sebagai umat Islam, kita diperintahkan oleh Allah SWT untuk menjaga kelestarian lingkungan sebagai wujud cinta kepada alam semesta. Kita dilarang untuk merusak lingkungan, apalagi mengeksploitasi sesuai keinginan tanpa memperhitungkan akibat-akibat yang terjadi. Bisa jadi adanya banjir, tanah longsor, dan lain-lain merupakan ulah perbuatan manusia.

وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ

Artinya: “Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan”. (Q.S Al Baqarah: 205)

Baca Juga  Apa Hikmah Dianjurkannya Puasa Sunah Muharram?

Menurut Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil Professor Fakultas Syari’ah Universitas Qashim – Saudi Arabia mengatakan:

Kerusakan itu memiliki penampakan yang berbeda-beda, awalnya adalah : keluar dari sunnah-sunnah kauniyah Allah dan kemasyarakatan (ijtima’iyah), mengatasi perkara umum dan khusus dengan kelalaian, dan hal itu diawali dengan perkara-perkara yang sederhana, seperti meninggalkan saluran air terbuka tanpa sebab, atau membiarkannya rusak tanpa ada usaha untuk memperbaikinya, atau meninggalkan suatu kerusakan yang parah; sehingga menjadikannya cacat berkepanjangan.

Berdasarkan tafsir di atas bahwa pengabaian, kelalaian, pembiaran, dan acuh tak acuh terhadap lingkungan merupakan bagian awal dari proses pengrusakan. Karena itu, kepedulian mulai dari hal-hal kecil perlu diasah agar tidak merambat pada kerusakan alam yang lebih besar. Biasanya kerusakan alam yang besar terjadi karena kesengajaan seperti; penebangan hutan secara liar, membuang sampah sembarangan di sungai, dan pertambangan secara membabi buta.

Hal di atas sering kali terjadi mengingat perbuatan manusia dilakukan tanpa pertimbangan yang matang. Ketika melakukan suatu perbuatan, ia tidak memikirkan apakah perbuatan tersebut berdampak negatif pada pihak lain (manusia dan alam) atau tidak. Dalam konteks inilah apa yang disebut sebagai kesalahan terjadi. Kesalahan dalam hal ini dipahami sebagai sebuah perbuatan manusia yang dilakukan tanpa memperhitungkan aspek-aspek yang lebih luas.

Jamaah Jumat Rahimakumullah…

Maka, melalui mimbar yang mulia ini kita diingatkan oleh Allah untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan dengan cara meminimalisir kelalaian. Akibat dari hal tersebut bisa menyebabkan bencana dalam bentuk kiamat sugra. Tentunya, bisa membinasakan nyawa, harta, keturunan, dan lain-lain. Maka dari itu, kita dilarang merusak lingkungan.

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Baca Juga  BULETIN JUMAT: Toleransi adalah Budaya Kita

Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.S Ar Rum: 41).

Dalam kitab tafsir Al Misbah Prof. Dr. Quraish Shihab, M.A menjelaskan bahwa kerusakan bisa berwujud kebakaran, kekeringan, kerusakan, kerugian perniagaan, dan kehilangan yang disebabkan oleh kejahatan dan dosa-dosa yang diperbuat manusia. Semua itu Allah berikan untuk menghukum manusia di dunia akibat perbuatan-perbuatan mereka agar mereka bertaubat dari kemaksiatan berupa perusakan lingkungan.

Adanya ayat di atas memberikan hikmah kepada kita bahwa Allah Maha Adil, Dia memberikan balasan baik buruk sesuai perbuatan manusia. Jika manusia berbuat baik pada lingkungan, maka akan terhindar dari bencana. Jika sebaliknya, apabila kita merusak lingkungan tentu Allah akan menimpakan bencana sesuai perbuatannya.

Selain itu, sunnatullah berupa berjalannya sebab-akibat di dunia terus berlanjut agar manusia senantiasa berpikir sebelum bertindak dan mempertimbangkan resiko secara luas agar tidak mengganggu jalannya kehidupan lingkungan. Dengan demikian manusia menjadi insan yang beradab terhadap lingkungan. Manusia tidak akan lagi merusak lingkungan.

أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أما بعـد

قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Baca Juga  Khutbah Jumat: Syukuri Nikmat Hujan dengan Merawat Bumi

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

 رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا

 رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين

عباد الله, إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْم يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِيْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ, أَقِيْمُوْا الصَّلَا

Editor: Ahmad

Avatar
18 posts

About author
Penyuluh Agama Islam
Articles
Related posts
Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Makna Idul Fitri dan Kemenangan Sejati

5 Mins read
Berikut ini adalah contoh khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan. Tema…
Khutbah

Teks Khutbah Idul Fitri: Menggapai Derajat Takwa 

3 Mins read
Berikut ini adalah contoh teks khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan….
Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Terlahir Kembali Menjadi Manusia Baru

4 Mins read
Berikut ini adalah contoh khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan. Tema…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *