Khutbah

Contoh Teks Khutbah Jumat Tauhid: Agama Hanifiyyah Samhah

3 Mins read

Contoh Teks Khutbah Jumat Tauhid

Berikut ini adalah contoh teks khutbah Jumat tauhid yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Jumat di masjid-masjid manapun secara umum. Tema tauhid sangat penting disampaikan terutama dalam khutbah Jumat. Contoh teks khutbah Jumat tauhid ini memuat khutbah pertama dan khutbah kedua. Pembaca juga dapat menuju tautan Teks Khutbah Jumat singkat jika menginginkan contoh teks khutbah Jumat lainnya.

Contoh Teks Khutbah Jumat Tauhid:
AGAMA ḤANĪFIYYAH SAMḤAH

اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْهَ وَلَا مِثْلَ وَلَا نِدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُثَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،وَصَفِيُّهُ وَحَبِيْبُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَّالَاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ. أَمَّابَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Jamaah Rohimakumullah

Secara umum corak beragama masyarakat kita cenderung toleran, ramah, dan damai, tetapi sebagian mengarah pada sikap beragama yang eksklusif, tertutup, sektarianistik, primordialistik, madzhabiyyah.

Masih ada tersimpan keinginan dari sebagian warga dan kelompok yang  ingin menghidupkan kembali adanya semacam Islamdom (Islam politik, sistem khilafah, al-daulah al-Islamiyyah) karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim.

Hal itu wajar, namun sayangnya agaknya melupakan kesepakatan founding fathers, ijtihad politikpara pendiri republik, negara-bangsa, Indonesia tahun 1945, bahwa Pancasila sebagai Darul Ahdi wash-Syahadah (Perjanjian dan Persaksian Nasional).

Jamaah Rohimakumullah

Kuatnya ideologi, pemahaman sosial-politik atau prinsip  keislaman, yang tertutup, yang eksklusif, salah satunya dikarenakan doktrin  al-walla’ wa al-barra’ (setia dan loyal hanya kepada orang, golongan, kelompok, organisasi, sekte, partai yang seagama, sekeyakinan, semadzhab, sehaluan atau segolongan sendiri dan tidak setia, tidak loyal atau menolak adanya pemimpin yang tidak berasal dari golongan agama, madzhab, organisasi atau sektenya sendiri).

Baca Juga  Teks Khutbah Jumat Singkat: Al-Quran untuk Kerukunan Manusia

Untuk mendukung doktrin ini, para pengusung prinsip al-walla’ wa al-barra’ kerap menyertakan dalil-dalil untuk memperkuat argumennya, di antaranya adalah;

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS. Al-Hujurat [49]: 10)

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi wali (penolong) bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah [9]: 71)

Doktrin ini cukup ampuh ditanamkan oleh kelompok sosial politik yang saling bertikai memperebutkan kekuasaan di berbagai belahan dunia Muslim yang lain. Selain itu, ideologi takfir atau takfiriyyah  yaitu meng-kafir-kan orang atau kelompok yang berpaham berbeda dari kelompok dan golongannya sendiri juga bersumber dari doktrin al-walla’ wa al-barra’ ini.

Islam Agama Hanifiyah Samhah

Hal ini bertentangan dengan hadis Nabi Muhammad Saw untuk mendakwahkan Islam sebagai agama yang bercorak al-anīfiyyah as-samah (toleran, kelapangan, terbuka), pluralitas (al-ta’addudiyyah) dan inklusivitas (al-tadhamuniyyah), dan sekarang secara akademik lebih dikenal dengan multikul-turalitas (ta’addud al-tsaqafaat/al-hadharaat wa al-diyanaat).

Dalam Hadis riwayat Ahmad, Rusulullah Saw bersabda:

Sesungguhnya aku tidak diutus untuk mendakwahkan agama Yahudi dan Nashrani, tetapi aku diutus untuk mendakwahkan agama ḥanifiyyah lagi samḥah. Demi Allah yang diri Muhammad ada dalam kekuasaan-Nya, berangkat berjuang di jalan Allah sungguh lebih baik daripada dunia dan isinya dan bertahannya salah seorang di antara kamu dalam barisan sungguh lebih baik daripada dia shalat enam puluh tahun” [H.R. Ahmad].

Dalam hadis ini Nabi menyebut agama yang didakwahkannya dengan istilah al-anīfiyyah as-samah. Istilah anīfiyyah menunjuk pada agama yang menjunjung tinggi integritas dalam semua bidang (tidak hanya dalam kepercayaan/keyakinan saja) yang menjamin tercapainya tujuan hidup pribadi dan kelompok, tetapi juga tujuan penyelenggaraan berbagai bidang kehidupan.

Baca Juga  Buletin Jumat: Menebar Kebencian itu Dilarang!

Adapun istilah samah menunjuk pada agama yang terbuka. Keberagamaan dengan integritas dan keterbukaan demikian dalam hadis tersebut harus diekspresikan dengan keterlibatan dan keteguhan berjuang di jalan Allah (sabīlillah). Akan tetapi, jika Sabīlillah yang di zaman Nabi identik dengan qitāl (perang) secara substantif bermakna jalan menegakkan eksistensi sosial politik.

Karena itu pemaknaannya sekarang, sebagaimana yang berkembang dalam pelaksanakaan zakat, sabīlillah, adalah kemaslahatan umum. Perkembangan makna ini

terjadi karena eksistensi sosial politik satu masyarakat tidak dapat ditegakkan kecuali jika mereka dapat mewujudkan kemaslahatan umum.

Jamaah Rohimakumullah

Hanya saja sebagai agama, al-anīfiyyah as-samah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan pribadi sehingga pribadi muslim menurut hadis itu juga harus menegakkan eksistensi sosial politiknya.

Dengan demikian, agama al-anīfiyyah as-samah yang didakwahkan Nabi dalam pengamalannya membuat pribadi dan umat muslim menjadi pribadi dan masyarakat unggul yang keberadaannya diperhitungkan oleh pribadi dan masyarakat yang lain. Jadi bukan adanya mereka seperti tiada (wujūduhum ka ‘adamihim).

Jamaah Rohimakumullah

Untuk dapat diperhitungkan sudah barang tentu, mereka harus memiliki integritas

dan terbuka terhadap perkembangan masyarakat. Tanpa integritas dan keterbukaan, mereka akan menjadi pribadi dan masyarakat yang tidak memiliki identitas-kepribadian dan daya saing di hadapan dan dengan selain mereka.

Hal ini terbukti di antaranya dalam ekonomi industri sekarang ketika umat Islam tidak menguasai faktor-faktor produksi (modal, teknologi, perusahaan, managemen dan lain-lain), maka mereka tidak memiliki identitas dan daya saing di bidang ekonomi.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Contoh Teks Khutbah Jumat Tauhid: Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

Baca Juga  Khutbah Shalat Jumat: Taat Pada Pimpinan dan Pemerintah

Jamaah Rohimakumullah

Islam yang bercorak al-anīfiyyah as-samah, yang toleran, terbuka, yang dapat menerima dan bekerjasama dengan orang dan kelompok lain dalam membangun Indonesia yang majemuk dan mensejahterakan warganya secara bersama-sama adalah wajib.

Bukan Islam yang bercorak sektarianistik, primordialistik, yang tidak dapat menerima, apalagi bekerjasama dengan orang, organisasi dan kelompok, agama, suku, ras  lain yang berbeda.

Dengan demikian, karena keterbukaan dan integritas, umat Islam Indonesia akan mampu meraih kemajuan. Tanpa sikap inklusif menerima orang lain, ilmu lain, dan keragaman yang lain, mustahik kemajuan ekonomi, kedamaian, dan keamanan dapat diraih.


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

رَبنا أَدْخِلْنا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لنا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر الله أكبر.

***

Demikian contoh teks khutbah Jumat tauhid tentang Tauhid Hanifiyah Samhah dari IBTimes.ID. Khutbah-khutbah lain dapat diakses pada rubrik Khutbah. Semoga bermanfaat.

Editor: Nabhan

Avatar
9 posts

About author
Penulis
Articles
Related posts
Khutbah

Kultum Ramadan: Ancaman dan Hikmah Puasa Ramadhan

2 Mins read
Bulan Ramadhan bulan yang mulia lagi suci, setiap perbuatan kebaikan anak adam mengandung berlipat-lipat pahala. Sepatunya kita seorang hamba memanfaatkan semaksimal mungkin…
Khutbah

Khutbah Jumat: Tiga Nama Lain Bulan Ramadhan

4 Mins read
Khutbah Pertama اَلْحَمْدُ ِللهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ…
Khutbah

Khutbah Jumat: Larangan Merusak Lingkungan dalam Islam

2 Mins read
Khutbah Pertama إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *