Khutbah

Teks Khutbah Jumat Singkat: Al-Quran untuk Kerukunan Manusia

3 Mins read

Berikut ini adalah teks khutbah Jumat singkat di bawah 1.000 kata dan dapat dipakai untuk memberikan khutbah Jumat di masjid-masjid manapun secara umum. Tema yang dimuat dalam teks khutbah Jumat singkat ini adalah tentang Al-Quran untuk Kerukunan Manusia. Setidaknya terdapat 120 ayat yang mengajarkan kerukunan manusia. Teks khutbah Jumat singkat ini memuat khutbah pertama dan kedua.

Teks Khutbah Jumat Singkat
Al-Quran untuk Kerukunan Manusia

Teks Khutbah Jumat Singkat : Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِصْلَاحِ، وَحَثَّنَا عَلَى الصَّلَاحِ، وَبَيَّنَ لَنَا سُبُلَ الْفَلَاحِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ: فَأُوْصِيْكُمْ عِبَادَ اللهِ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلّ، قَالَ تَعَالَى: فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Sidang Jumat yang Dirahmati Allah SWT

Keragaman dan perbedaan merupakan salah satu ketentuan Tuhan (Sunnatullah) yang menjadikan kehidupan di dunia ini penuh dengan warna-warni. Perbedaan, pandangan, keyakinan, sikap dan perilaku manusia merupakan sebuah keniscayaan seperti disinyalir dalam firman Allah:

وَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلَا يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَۙ

Artinya: “Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat” (Q.S. Hud:118).

Perselisihan dan perbedaan manusia tersebut diungkapkan dengan kata kerja (al-fi’l) yang menunjukkan keberlangsungannya pada masa kini dan masa mendatang, yakni “wala yazaaluuna mukhtalifna”, artinya Tuhan tidak berkehendak menciptakan manusia sebagai umat yang satu, tetapi mereka akan senantiasa dan terus selalu dalam perbedaan, dan memang untuk itu mereka diciptakan seperti dinyatakan pada ayat berikutnya (ayat 119), yang artinya “dan untuk itulah Allah menciptakan mereka”.

Baca Juga  Khutbah Jumat Keagamaan dan Khutbah Jumat Kenegaraan, Belajar dari Iran

Pakar tafsir Ar-Razi memahami perbedaan dimaksud pada ayat di atas bersifat umum, meliputi perbedaan agama, perilaku, perbuatan, warna, kulit, bahasa, rezeki dan lainnya.

Sidang Jumat yang Dirahmati Allah SWT

Keragaman menjadi lazim jika dilihat dari kenyataan adanya siklus kehidupan yang menuntut adanya interaksi dan kompetisi. Al-Qur‟an mengistilahkannya dengan tadawul (Al-Imran: 140) dan tadafu (Al- Baqarah: 251).

Tadawul yang berarti pergiliran/saling bergiliran atau siklus kehidupan terjadi karena adanya perebedaan dalam hal kesiapan dan kemampuan. Sedangkan tadafu menunjukkan adanya proses menolak atau mendorong dalam bentuk interaksi dan kompetisi.

Kesinambungan kehidupan di bumi, seperti diisyaratkan dalam ayat tersebut, sangat ditentukan oleh proses tadafu, yang dapat dimaknai pula dengan persinggungan dan akulturasi pemikiran budaya, dan peradaban yang beragam.

Sidang Jumat yang Dirahmati Allah SWT

Berangkat dari realitas semacam ini, perlu ada jembatan yang menghubungkan perbedaan dan keragaman tersebut untuk bersama-sama merumuskan dan membangun kehidupan di dunia yang harmonis.

Keragaman akan menjadi indah bila dapat dikelola dengan baik dalam wadah kebersamaan. Fungsi manusia sebagai khalifah Tuhan yang bertugas memakmurkan bumi menuntut adanya kebersamaan walau terdapat perbedaan.

Kebersamaan itu dirumuskan dalam sebuah ungkapan Al-Qur’an seperti dalam Qs. Al-Hujurat:13 yaitu litaarafu (agar kamu saling mengenal). Dengan saling mengenal, manusia akan saling memahami dan menghormati perbedaan, dan selanjutnya bekerja sama mewujudkan kemaslahatan bersama.

Sidang Jumat yang Dirahmati Allah SWT

Salah satu cara untuk saling mengenal adalah dialog. Selain merupakan konsekuensi logis dari keragaman dan perbedaan, dialog juga merupakan bagian dari perintah agama agar saling mengenal dan bekerja sama dalam kebaikan (al-Hujurat: 130 dan al-Maidah: 2).

Karena itu, Islam memberikan perhatian besar terhadap dialog dengan meletakkan kaidah dan etikanya. Tidak berlebihan jika dikatakan Islam adalah agama dialog. Tidak kurang dari 120 sikap dialogis ditunjukkan dalam Al-Qur’an dengan menggunakan sekitar 1000 ayat Al-Qur’an, atau sekitar 1/6 kandungannya.

Baca Juga  Naskah Khutbah Jumat: Piagam Madinah dan Pancasila

Kata qala dengan segala bentuk derivasinya; qaalu, yaqulu, qul, qulu, yaquluna, dan lainnya seperti: al-ḥiwār, al-jidāl, dan al-ḥijāj. Yang menunjukkan bentuk-bentuk dialog disebut dalam Al-Qur’an tidak kurang dari 1700 kali.

Objek dan perilaku dialognya pun beragam, antara lain: dialog antara para rasul dengan kaumnya, antara kekuatan baik dan jahat, atau intern kekuatan jahat dan baik. dialog dengan Ahli kitab, kaum munafik, pengikut fanatis tradisi buruk nenek moyang; dialog tentang wujud Allah dan kekuasaan-Nya, hari kebangkitan, dan sebagainya. Salah satu hal yang menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang dinamis dan realistis, serta mampu menyesuaikan diri di setiap ruang dan waktu.

Sidang Jumat yang Dirahmati Allah SWT

Keberadaan dialog dalam kehidupan semakin penting jika melihat perkembangan dunia modern yang diwarnai dengan berbagai pertikaian, permusuhan, dan peperangan antar berbagai kelompok karena kepentingan-kepentingan tertentu.

Karena itu, perlu dibangun sikap saling memahami eksistensi masing-masing, meningkatkan kerja sama, dan mendekatkan perbedaan yang ada supaya segala macam permusuhan dan pertikaian yang ada di bumi ini, segera sirna dan seluruh manusia bisa hidup dengan damai dan aman sentosa.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ

Teks Khutbah Jumat Singkat : Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ, وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ

Sidang Jumat yang Dirahmati Allah SWT

Sebagaimana yang sudah khatib sampaikan di khutbah pertama, bahwasannya dialog mempunyai peran dan kontribusi yang penting dalam mengupayakan terciptanya kerukunan antar manusia di muka bumi ini.

Baca Juga  Untuk Para Khatib, Mari Berbenah

Oleh karenanya, kita harus mengupayakan dialog dengan siapapun, baik dengan orang yang se-agama dengan kita ataupun bukan, baik yang satu ras dengan kita atupun bukan, dan seterusnya.

Supaya komunikasi dan kesepahaman dan toleransi agar selalu terjalin kuat, menghindari fitnah, dan konflik berkepanjangan.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ, وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ, اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ, وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ, وَقَالَ تَعَالَى إِنََّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَتِكَ الْمُقَرَّبِيْنَ, وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ, وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ, إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنا إِنْدُوْنِيْسِيَا خَآصَّةً وَعَنْ سَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ! إِنََّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ, وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكم, وَلَذِكرُ اللهِ أَكْبَرُ, وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.

Penutuo Teks Khutbah Jumat Singkat

Demikian teks khutbah Jumat singkat dari IBTimes.ID. Khutbah Jumat dengan tema lain dapat dijumpai pada rubrik Khtubah. Semoga bermanfaat.

Editor: Nabhan

Related posts
Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Makna Idul Fitri dan Kemenangan Sejati

5 Mins read
Berikut ini adalah contoh khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan. Tema…
Khutbah

Teks Khutbah Idul Fitri: Menggapai Derajat Takwa 

3 Mins read
Berikut ini adalah contoh teks khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan….
Khutbah

Khutbah Idul Fitri: Terlahir Kembali Menjadi Manusia Baru

4 Mins read
Berikut ini adalah contoh khutbah Idul Fitri yang dapat dipakai untuk memberikan khutbah Idul Fitri di masjid- masjid dan di lapangan. Tema…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *