IBTimes.ID – Doa-doa di sekitar pelaksanaan haji yang panjang-panjang memang semuanya memiliki dasar, tetapi banyak yang dikembangkan oleh para ulama sendiri.
Dalam buku Doa dan Zikir Haji & Umrah, Tim Kementerian Agama menyebut tidak banyak hadits sahih yang menjelaskan doa dan zikir khusus saat Nabi melakukan tawaf dan sa’i.
Bagi jemaah haji yang tidak hafal doa dan zikir khusus selama menjalankan rangkaian ibadah haji, Koordinator Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, KH Ahmad Wazir Ali, menyebut ibadah hajinya tetap dianggap sah.
“Sah, enggak apa-apa. Lebih baik baca doa sapu jagat,” kata Wazir kepada tim MCH, Senin (06/06/2023) di Madinah.
Adapun doa sapu jagat yang dimaksudkan Kiai Wazir adalah sebagai berikut:
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya, “Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka.
Kiai Wazir juga menyarankan jemaah yang tidak hafal doa dan zikir khusus haji dan umrah dapat membaca, “Subhanallah wal hamdu lillah wala ilaha illallahu akbar.”
Ini artinya, berdoa dalam haji tidak mesti harus seperti yang terdapat dalam kitab-kitab fiqih, karena yang lebih penting adalah yang di dalam hati.
Dalam Ensiklopedi Nurcholish Madjid, menurut petunjuk yang paling umum, doa yang paling baik adalah mengaku dosa, seperti doa Nabi Adam,
“Tuhan! Kami telah menganiaya diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pasti kami termasuk orang yang rugi” (QS. 7: 23).
Itu adalah doa Adam ketika dia menyadari telah melanggar larangan Tuhan.
Pewarta: Azaki
Editor: Soleh