Report

Tiga Penyebab Kekerasan di Lembaga Pendidikan

1 Mins read

IBTimes.ID – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyebut bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kekerasan di lembaga pendidikan. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah pemahaman agama, relasi kuasa, dan visi tentang pendidikan.

Menurutnya, ada orang-orang yang menganggap bahwa kekerasan diperbolehkan oleh ajaran Islam. Sikap tersebut didasari oleh sebuah hadis populer yang menyebut bahwa orang tua harus memukul anaknya yang berusia sepuluh tahun dan tidak mau mendirikan salat.

“Sebagian orang tersebut menafsirkan kata ‘memukul’ secara tekstual. Padahal, ada tafsir atau pengertian lain dari kata ‘memukul’ itu. Ini tidak boleh dipahami secara tekstual begitu saja,” ujar Mu’ti dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah, Jumat (16/9/2022).

Sementara itu, sebagian kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan disebabkan oleh adanya relasi kuasa. Relasi kuasa melibatkan dua orang atau dua pihak yang memiliki perbedaan kekuasaan. Sebagian besar kekerasan dilakukan oleh orang-orang yang punya power dan otoritas kepada orang-orang yang dianggap lebih lemah.

“Berbagai kasus kekerasan di lembaga pendidikan seperti bullying terjadi karena power relation itu tadi. Sebagian dilakukan oleh guru atau pendidik pada peserta didik. Sebagian dilakukan oleh peserta didik itu sendiri kepada peserta didik lain yang dianggap lebih lemah. Terutama perempuan dan anak-anak dengan kondisi fisik tertentu,” ujar Mu’ti.

Sebagian lagi, imbuhnya, berasal dari visi atau pandangan tentang pendidikan. Sebagian kekerasan terjadi sebagai hukuman terhadap kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik. Hal ini sering dipengaruhi oleh aliran yang meyakini harus adanya reward and punishment dalam bentuk fisik. Hukuman ini sebenarnya dimaksudkan agar peserta didik bisa menjadi lebih baik.

Mu’ti berharap Muhammadiyah dapat menjadi pelopor untuk mengembangkan layanan pendidikan yang ramah anak yang membuat anak-anak merasa nyaman dan aman dalam belajar.

Baca Juga  Benarkah Ada Krisis di Dunia Islam?

“Semoga semakin banyak layanan pendidikan yang ramah anak, menyenangkan, dan dengannya kita bisa mendidik generasi bangsa menjadi generasi yang knowledgeable, yang banyak tahu, capable, skillfull, dan humble,” imbuhnya.

Reporter: RH

Avatar
1340 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…
Report

Hamim Ilyas: Islam Rahmatan Lil Alamin Tidak Sebatas Jargon

1 Mins read
IBTimes.ID – Hamim Ilyas Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, Islam Rahmatan Lil Alamin harusnya tidak sebatas jargon belaka,…
Report

Najib Burhani: Kelompok Ekstremis Mengincar Anak Muda di Media Sosial

2 Mins read
IBTimes.ID – Ahmad Najib Burhani Cendekiawan Muda Muhammadiyah menyampaikan, kelompok ekstremis kian mengincar anak muda lewat internet di media sosial. Hal ini…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *