Dalam bidang keilmuan seperti sains dan teknologi, dunia Islam pada saat ini sedang mengalami kemunduran dan keterbelakangan. Pada saat ini, kita lebih sering mendapati para ilmuwan sains dan teknologi yang berasal dari bangsa Eropa, bukan dari orang Islam sendiri. Padahal, para ilmuwan sains dan teknologi memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan di masa kini.
Pada era modern seperti sekarang ini, sains dan teknologi menjadi salah satu penggerak perubahan kehidupan umat manusia. Namun sayangnya, umat Islam yang hidup pada zaman modern ini, tidak banyak yang menjadi pelopor penemuan-penemuan baru dalam bidang sains dan teknologi. Sehingga, umat Islam pada saat ini mengalami kemunduran dan keterbelakangan dalam bidang sains dan teknologi.
Hal tersebut bukanlah tanpa alasan dan sebab. Menurut cendekiawan muslim Indonesia yang bernama Haidar Bagir dalam bukunya yang berjudul “Sains Religius, Agama Saintifik”, ada beberapa hal yang membuat umat Islam mengalami keterbelakangan dalam bidang sains dan teknologi. Beberapa di antaranya adalah:
Banyak Negara Islam yang Dilanda Konflik
Sampai saat ini, khususnya di wilayah Timur Tengah, masih banyak negara Islam yang dilanda konflik. Hal tersebut tentunya sangat mengganggu perkembangan sains dan teknologi di dunia Islam. Bagimana mungkin umat Islam bisa melakukan pengembangan sains dan teknologi, jika negaranya saja masih mengalami konflik perang.
Lebih mirisnya lagi, konflik tersebut terjadi antara sesama negara Islam. Contohnya seperti negara Arab Saudi vs Yaman, Arab Saudi vs Iran, dan lain sebagainya. Selain konflik antar negara, konflik internal juga terjadi di beberapa negara Islam di Timur Tengah. Contohnya seperti negara Suriah, yang mana negara tersebut sampai saat ini masih mengalami perang saudara.
Apabila konflik-konflik tersebut tidak selesai, maka kemungkinan besar umat Islam akan terus mengalami keterbelakangan dalam bidang sains dan teknologi. Karena sangat tidak mungkin umat Islam melakukan pengembangan sains dan teknologi, jika di negaranya sendiri saja masih terancam nyawanya karena konflik perang.
Sebagian Besar Negara Umat Islam Merupakan Negara Bekas Jajahan
Sebagian besar negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, merupakan negara bekas jajahan. Contohnya seperti Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Palestina, dan lain sebagainya. Karena merupakan negara bekas jajahan, maka negara-negara tersebut bisa dibilang masih baru, sehingga sebagian besar negara umat Islam masih merupakan negara berkembang, bahkan negara miskin.
Negara-negara berkembang dan miskin masih kurang menekuni serta memperhatikan pengembangan keilmuan dalam bidang sains dan teknologi. Sebab, negara miskin dan berkembang lebih memprioritaskan program-program jangka pendek untuk mengatasi permasalahan-permasalahan kebutuhan dasar yang mendesak. Contohnya seperti masalah ekonomi, hutang negara, wabah penyakit, penanggulangan konflik, dan lain sebagainya.
Selain itu, kondisi perekonomian negara juga sangat berpengaruh terhadap pengembangan sains dan teknologi. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar negara berkembang masih memiliki permasalahan dalam bidang ekonomi, contohnya seperti hutang negara yang semakin meningkat dan tak kunjung selesai alias lunas.
Sehingga, perhatian negara untuk memberikan dana dalam rangka pengembangan sains dan tekonologi sangat minim. Maka, wajar saja jika sains dan teknologi sangat sulit berkembang di negara-negara umat Islam, karena sebagian besar negara umat Islam merupakan negara berkembang dan negara miskin.
Lebih Suka Barang Jadi, Alias Kurang Produktif
Beberapa negara Islam memang ada yang merupakan negara kaya dan maju. Contohnya seperti negara Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab (UEA), yang mana negara-negara tersebut sudah termasuk negara maju dan kaya. Tetapi, negara-negara tersebut lebih suka menjadi konsumen barang jadi dari negara lain.
Sampai saat ini, sebagian besar teknologi yang kita gunakan berasal dari negara bagian Eropa, Jepang, dan Cina. Dari situ dapat kita lihat, bahwa umat Islam memang sangat minim perannya dalam hal mengembangkan dan memproduksi teknologi untuk kemajuan peradaban manusia.
Hal seperti itu sangat miris. Padahal di kalangan umat Islam sendiri, sudah ada beberapa negara yang punya banyak uang dan sumber daya alam yang melimpah. Namun tidak dipergunakan dengan baik untuk mengembangkan sains dan teknologi. Persoalan utamanya adalah tidak adanya budaya produktif dan kreatif dari kalangan umat Islam sendiri.
Itulah beberapa sebab kenapa umat Islam mengalami keterbelakangan dalam bidang sains dan teknologi. Umat Islam harus berperan besar dalam pengembangan sains dan teknologi. Karena hal tersebut juga akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan peradaban Islam sendiri.
Editor: Zahra