Tafsir

Tips Investasi Menurut Al-Qur’an (QS. Ali Imran: 14)

3 Mins read

Investasi Menurut Al-Quran

Dalam Q.S. Ali Imran:14 dijelaskan tentang investasi menurut Al-Quran. Ayat tersebut adalah:

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 14)

Menurut Ali Imran 14, manusia akan selalu mencintai hal hal yang indah berupa:

  1. Perempuan (Shalihah)
  2. Anak dan Keturunan
  3. Harta

Jadi, kalau ada slogan Harta – Tahta – Wanita, itu kurang tepat. Karena tahta bukanlah investasi!

Dewasa ini, banyak sekali orang yang memulai untuk meraih pencapaian hidupnya dengan berinvestasi. Baik dengan material ataupun dengan non-material. Mereka semua mulai sejak dini, agar di masa yang akan datang bisa menuai apa yang mereka tanam. Ternyata, dari sekian banyak  cara, trik dan juga program rencana yang diusung. Allah sudah memberikan tips terbaik dengan tingkatannya di dalam Al Quran. Mulai dari yang paling diutamakan, bahkan yang paling mudah dicicil dan didapatkan.

Perempuan Shalihah

Perempuan yang shalihah, adalah sebaik baiknya harta perhiasan dunia. Maka, jika kamu laki-laki, carilah sebaik-baiknya investasi dunia dan akhirat. Setiap dari laki laki, pasti mempunyai kriteria yang wajib diketahui, 4 prioritas utama. Jika kamu sendiri, sebagai seorang perempuan. Maka investasikanlah dirimu menjadi sebaik baiknya perempuan shalihah yang diperebutkan. Perhiasan utama yang paling indah, akan banyak dicari dan diperebutkan. Mereka, adalah yang menjaga aqidahnya, akhlaknya, pribadinya, dan juga segala sesuatu yang menjadikannya seperti permata yang sangat berharga.

Permata yang sangat berharga, tentu lebih baik disimpan, dirumat, dan dirawat dengan baik di dalam tempatnya. Terbungkus dan tertutup rapat, di tempat yang baik. Jika nantinya harus terjatuh dan tercampur dengan tanah atau pasir. Ia akan tetap permata. Maka, jagalah, simpanlah, rawatlah dirimu menjadi sebaik baiknya investasi dunia akhirat. Sampai akhirnya, ada yang berhak untuk bisa memiliki dan siap berjuang untuk tetap merawat.

Baca Juga  Hati-Hatilah dalam Berinvestasi!

Anak dan Keturunan

Jika memang belum dikaruniai anak, atau keturunan, jangan berkecil hati. Karena sesungguhnya, kita justru punya kesempatan untuk bisa memiliki investasi berwujud murid-murid, atau adik-adik yang diajar. Mereka juga perlu untuk di-shalih dan di-shalihahkan. Maka ajarlah, didiklah, bimbinglah sebaik mungkin. Karena, bisa jadi doa mereka akan menyelamatkan kita.

Jika sudah dikaruniai seorang anak dan keturunan. Maka, itu akan menjadi investasi berharga setelah ibunya. Anak-anak ini, perlu untuk diberikan hak dan tanggungjawab terbaik. Baik itu penanaman akidah, pendidikan, serta apa yang akan menjadi jaariyah dunia akhirat. Bukannya, kita pernah mempelajari suatu hadis bahwa doa doa anak yang shalih-shalihah, akan menjadi jariyah dan tidak pernah terputus amalannya? Maka, ajarkan bukan hanya menjadi anak yang cerdas dan tahu besok mau jadi apa. Tapi besok menyembah apa dan siapa?

Harta

Pembahasan ini cukup meluas. Dalam hal ini, bukan berarti kita diperintah untuk menimbun dan menumpuk harta di dunia. Di ayat Ali Imran 14, ada 3 yang disebutkan dari bagian harta:

  • Emas dan Perak
  • Kuda Pilihan dan Hewan Ternak
  • Sawah dan Ladang

Emas dan perak, sudah sangat jelas untuk dapat dimiliki. Barangkali, ini adalah tingkatan yang lebih mudah untuk didapat, dan harganya bisa dibeli dengan harga yang ramah di kantong, bagi orang yang memulai investasinya. Baik emas maupun perak, semuanya sama-sama dikenal menjadi media investasi. Sudah banyak orang yang bisa menggunakan cara ini di seluruh belahan dunia.

Kuda pilihan dan hewan ternak, juga menjadi salah satu investasi pilihan. Dengan mempunyai hewan hewan pilihan, bisa menjadi salah satu investasi dan akhirnya bisa meraup banyak keuntungan. Tapi, di sisi lain. Ada juga yang mengartikannya dengan cara memiliki kendaraan berupa sepeda motor, mobil, atau kendaraan pribadi lainnya. Barangkali, ini ada kaitan dengan perkembangan zaman dan teknologi di masa depan.

Baca Juga  Pandangan, Jalan Hidup, dan Kepada Siapa Manusia Kembali?

Sawah dan ladang, juga menjadi investasi yang tidak kalah diprioritaskan. Di perkembangan zaman yang semakin maju, sepetak tanah, ladang dan sawah akan semakin meroket harganya, dibandingkan elektronik dan juga piranti dalam kehidupan. Maka, memiliki investasi tanah, baik berupa rumah atau sawah mulai banyak yang dipilih untuk dijadikan sebagai acuan.

Dari sedikit penjelasan tentang investasi di atas, Allah memberi peringatan di akhir ayat;

“… dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik!”

Tentu ini adalah peringatan yang sangat keras dan jelas. Bahwa, tidak ada guna jika kita menginvestasikan itu semua, tanpa tujuan baik dan cara cara yang baik. Tidak bernilai apa apa, di mata Allah. Meski kita memiliki sebaik baiknya investasi yang ada di dunia dan bukan untuk akhirat kita.

Barangkali, kita juga harus selalu ingat dengan firman firman Allah yang lain, yang menegaskan bahwa dunia adalah tempat bersenda gurau. Selain itu kita juga perlu mengingat akibat dari kelalaian manusia saat menumpuk hartanya serta akibat dan adzab dari orang yang terlalu mencintai harta. Dibandingkan ayat ini, Allah justru lebih banyak menegaskan dan kembali mengulang ulang ayat ayat tentang peringatan-Nya agar kita selalu kembali kepada Allah. Demikianlah bahasan tentang investasi menurut al-Quran.

Semua makhluk, di hadapan Allah tetaplah sama, dan yang membedakan di mata Allah hanyalah tingkat keimanan dan ketakwaannya.

Wallahu a’lam bi-sh-shawab.

Editor: Nabhan

Avatar
6 posts

About author
Mahasiswi Guru Gontor Putri Kampus 3
Articles
Related posts
Tafsir

Tafsir at-Tanwir: Relasi Antar Umat Beragama

4 Mins read
Relasi antar umat beragama merupakan diskursus yang selalu menarik untuk dikaji. Khususnya di negara kita, hubungan antar umat beragama mengalami pasang surut….
Tafsir

Puasa itu Alamiah bagi Manusia: Menilik Kembali Kata Kutiba pada Surah Al-Baqarah 183

3 Mins read
Salah satu ayat yang amat ikonik tatkala Ramadhan tiba adalah Surah Al-Baqarah ayat 183. Kendati pernyataan itu terbilang asumtif, sebab saya pribadi…
Tafsir

Surah Al-Alaq Ayat 1-5: Perintah Tuhan untuk Membaca

2 Mins read
Dewasa ini, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tampaknya memiliki minat baca yang sangat rendah. Tidak mengherankan jika banyak orang terpengaruh oleh banyak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *