IBTimes.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu (8/10) mengumumkan bahwa kelompok perjuangan Palestina Hamas dan Israel, telah menyepakati tahap pertama dari Rencana Perdamaian Gaza yang diinisiasi oleh pemerintah AS.
“Saya bangga mengumumkan bahwa Hamas dan Israel telah menyetujui tahap pertama dari Rencana Perdamaian kami,” ujar Trump melalui platform media sosial miliknya, Truth Social.
Trump menegaskan, kesepakatan awal ini mencakup pembebasan seluruh sandera dan penarikan pasukan Israel ke garis batas yang telah disetujui. Ia menyebut langkah tersebut sebagai awal dari proses menuju perdamaian yang kuat dan berkelanjutan di kawasan.
Trump juga menyampaikan apresiasi kepada para mediator internasional, termasuk Turkiye, yang turut berperan dalam tercapainya kesepakatan bersejarah ini.
Sebelumnya, pada 3 Oktober, pejabat senior Hamas, Mousa Abu Marzouk, menyatakan bahwa pihaknya secara prinsip telah menerima usulan gencatan senjata yang disampaikan Trump. Ia menegaskan bahwa Hamas mendukung garis besar rencana tersebut, meski masih diperlukan pembahasan lebih lanjut terkait mekanisme pelaksanaannya.
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera, Abu Marzouk menyebut Hamas siap menyerahkan senjata kepada negara Palestina di masa depan, sambil menegaskan bahwa masa depan rakyat Palestina merupakan keputusan nasional, bukan urusan kelompok tertentu.
Sebelumnya, pada 29 September, Gedung Putih telah merilis rancangan rinci rencana perdamaian tersebut. Dokumen itu mencakup penghentian segera kekerasan di Jalur Gaza, program rekonstruksi berskala besar, serta restrukturisasi politik dan keamanan wilayah.
Rencana tersebut juga menargetkan Gaza menjadi zona bebas senjata di bawah pemerintahan transisi yang diawasi oleh badan internasional yang dibentuk atas prakarsa Trump. Selain itu, rencana ini mencakup pembebasan seluruh sandera Israel dalam waktu 72 jam setelah kesepakatan berlaku, dengan imbalan pembebasan ratusan tahanan Palestina dari penjara Israel.

