Review

Tujuh Langkah Mengintegrasikan Sains Modern dan Agama di Sekolah

2 Mins read

Pendidikan tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter dan nilai-nilai yang menjadi dasar bagi pembentukan pribadi yang bermartabat. Dalam konteks ini, Dr. Wendi, dalam disertasinya di UIKA Bogor pada tahun 2012, yang sudah diubah menjadi sebuah buku berjudul “Pendidikan IPA Berlandasakan Keimanan: Konsep dan Model Penerapanya” terbit tahun 2020, mengusulkan suatu kerangka kerja yang komprehensif untuk menanamkan nilai-nilai Ilahiyah dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di tingkat sekolah menengah pertama. Kontribusi ini menjadi landasan yang berharga dalam memperkuat korelasi antara sains modern dengan prinsip-prinsip agama Islam.

Pendekatan yang diusulkan oleh Dr. Wendi mengungkapkan tujuh langkah kunci yang diperlukan untuk mengintegrasikan nilai-nilai Ilahiyah ke dalam kurikulum IPA. Langkah-langkah ini bukan hanya sekadar penambahan unsur-unsur agama dalam pembelajaran sains, tetapi juga merupakan refleksi dari kesinambungan antara keilmuan modern dan pandangan Islam yang mendalam terhadap alam semesta.

Pertama, Dr. Wendi menekankan pentingnya memberikan pengantar yang mengandung nasehat-nasehat Islami. Hal ini tidak hanya memperkaya pemahaman siswa tentang prinsip-prinsip agama, tetapi juga membantu mereka membangun kesadaran spiritual yang kuat. Pengenalan awal ini menciptakan landasan yang kokoh bagi integrasi nilai-nilai Ilahiyah dalam pembelajaran IPA.

Kedua, Dr. Wendi menyisipkan ungkapan kemahakuasaan Allah dalam konteks pembelajaran sains. Ini tidak hanya menegaskan kebesaran pencipta, tetapi juga mengundang siswa untuk merenungkan peran Ilahi dalam proses alamiah. Dengan demikian, sains tidak lagi dipandang sebagai entitas terpisah, tetapi sebagai wahana untuk mengagungkan keagungan Sang Pencipta.

Ketiga, menekankan pentingnya mengungkapkan hikmah penciptaan alam yang menumbuhkan rasa syukur. Melalui pemahaman mendalam tentang keindahan dan kompleksitas alam semesta, siswa diajak untuk merenungkan tentang nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah. Ini tidak hanya memperkuat ikatan spiritual mereka, tetapi juga membentuk sikap apresiatif terhadap kehidupan.

Baca Juga  ISO 21001:2018 dan Kualitas Pendidikan

Keempat, Dr. Wendi mengusulkan koreksi konsep IPA yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ini merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa pemahaman siswa tentang sains tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama mereka. Dengan menyelaraskan konsep-konsep sains dengan ajaran Islam, pembelajaran menjadi lebih kohesif dan bermakna.

Kelima dan Keenam, memasukkan ayat Al-Qur’an atau Hadits yang relevan serta memasukkan informasi tentang kiprah ilmuwan muslim dalam IPA, menjadi titik fokus yang memperkaya pemahaman siswa tentang hubungan antara sains modern dan ajaran Islam. Dengan mengaitkan konsep-konsep sains dengan sumber-sumber keagamaan yang otoritatif, siswa tidak hanya mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang sains, tetapi juga memperkuat identitas keislaman mereka.

Ketujuh, menekankan pentingnya mengaitkan materi IPA dengan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Ini melampaui pemahaman konseptual belaka, tetapi juga mengajak siswa untuk merefleksikan bagaimana prinsip-prinsip agama dapat diintegrasikan dalam praktik sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran sains tidak hanya menjadi proses akademis, tetapi juga sarana untuk membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama.

Kesimpulannya, pendekatan yang diusulkan oleh Dr. Wendi untuk menanamkan nilai-nilai Ilahiyah dalam Mata Pelajaran IPA menawarkan suatu kerangka kerja yang komprehensif dan mendalam. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pendidik dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang memadukan keilmuan modern dengan nilai-nilai spiritual yang mendalam, menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berakhlak mulia.

Judul Buku : Buku Pendidikan IPA Berlandaskan Nilai Keimanan: Konsep Dan Model Penerapannya

Penulis: Dr. Wendi Zarman, M.Si.

Penerbit: Deepublish

Tahun Terbit: 2020

Ukuran: 15.5×23 cm

Halaman: xx, 157 hlm

ISBN: 978-623-02-1196-6

Editor: Ahmad

Alvin Qodri Lazuardy
13 posts

About author
Ka. SMP AT TIN UMP (Berbasis Pesantren), Kab. Tegal dan Pengasuh PPM. AT-TIN UMP Pengkaji Pemikiran, Pendidikan Islam dan Kepesantrenan Alumni Ushuluddin UNIDA Gontor dan Magister PAI Universitas Muhammadiyah Purwokerto Penulis Buku Merawat Nalar Salim dan Pandangan Hidup Islam Sebagai Dasar Mencintai Lingkungan
Articles
Related posts
Review

Kumandang Dakwah Sang Pembaharu dari Paciran: Kiai Muhammad Ridlwan Syarqawi

3 Mins read
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan pembaharu (tajdid) sekaligus pemurnian akidah Islam. Sejak awal berdirinya di Yogyakarta, Kiai Ahmad Dahlan telah menancapkan pakem kokoh…
Review

Memahami Teks, Menyadari Konteks: Review Buku Interaksi Islam Karya Mun'im Sirry

5 Mins read
Buku ini, Interaksi Islam, karya terbaru Prof. Mun’im Sirry, mengusung tiga tema besar: Pertama, penelusuran aktivitas relasi antaragama di masa awal Islam,…
Review

Belajar Kehidupan dari Dilarang Mencintai Bunga-Bunga Karya Kuntowijoyo

4 Mins read
“Membaca karya Kuntowijoyo ini pembaca akan merasakan bagaimana sensasi imajinasi yang membuat pikiran merasa tidak nyaman.” (Buku Cerpen Dilarang Mencintai Bunga-Bunga, Kuntowijoyo)…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds