News

Viral Foto Masta Unimuda Sorong, Muhammadiyah Praktikkan Toleransi

1 Mins read

“Kita bicara toleransi, pemerintah pusat dan lain-lain dimanapun hanya bicara-bicara saja. Tapi kampus ini sudah lakukan. Bukan hanya bicara, keberagaman dan toleransi di kampus ini sudah lakukan.”

Bupati Sorong Johny Kamuru dalam Opening Ceremony Matras (Masa Taaruf Mahasiswa) Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Rabu (22/9).

Sebelumnya, beredar foto kegiatan Matras Unimuda Sorong di media sosial. Foto tersebut salah satunya disebarkan oleh akun Instagram Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti. Foto tersebut menggambarkan betapa kampus Muhammadiyah di wilayah timur Indonesia tersebut telah mempraktekkan toleransi tanpa harus banyak bicara.

Dalam foto tersebut, ada dua mahasiswi Unimuda yang tampak menggunakan pakaian biarawati. Di sisi lain, banyak juga mahasiswi yang tidak menggunakan jilbab.

Dalam postingan tersebut, Mu’ti menulis bahwa integrasi masyarakat Papua tidak hanya retorika. “Merajut persatuan tak sebatas slogan. Pendidikan yang memajukan dan mempersatukan,’ tulisnya.

Toleransi tersebut semakin terbukti ketika kampus Unimuda Sorong meluluskan seorang biarawati bernama Ermelinda A. Hale. Ermelinda menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) melalui Yudisium Sarjana Angkatan XIII gelombang IV Tahun Akademik 2019/2020 Unimuda Sorong.

Dilansir dari Republika, mahasiswi asal Kupang tersebut mengaku sangat bersyukur karena berbeda agama bahkan berprofesi sebagai biarawati, namun ia tidak merasa sendirian menempuh pendidikan di Unimuda Sorong. Ia mengaku senang karena di kampus ia saling mendukung dan membantu tanpa memandang agama.

“Saya memilih Unimuda Sorong karena di sekitar sini hanya Unimuda Sorong yang punya Prodi Pendidikan SD. Itu sudah atas izin dari Pimpinan Tarekat kami. Biar begitu banyak suku agama, di sana ada rasa saling menghormati dan saling mendukung. Begitu nampak persatuan di Unimuda,” imbuhnya.

Baca Juga  Konsolidasi Kebangsaan Angkatan Muda Muhammadiyah

Di kampus, imbuhnya, ada ruang yang disebut Rumah Multikultural. Ruang tersebut digunakan untuk belajar dan membagikan pengalaman keberagaan. Menariknya, mahasiswa yang akan masuk ke ruang tersebut harus bersama-sama dengan orang yang berbeda suku.

Reporter: Yusuf

Avatar
1446 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
News

Haul ke-15 Gus Dur: Refleksi Pemikiran dan Keteladan untuk Bangsa

2 Mins read
IBTimes.ID – Jaringan GUSDURian menggelar peringatan Haul ke-15 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Laboratorium Agama Masjid Universitas Islam Negeri (UIN)…
News

Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024

2 Mins read
IBTimes.ID – Simposium Best atau Beda Setara telah selesai digelar. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni Kamis-Jumat (15-16/11/2024) di Convention Hall…
News

Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia Masih Jauh dari Semangat Bhinneka Tunggal Ika

1 Mins read
IBTimes.ID – Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid mengkritisi realitas kebebasan beragama di Indonesia, yang menurutnya masih jauh dari…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds