Tragedi tergodanya Nabi Adam AS dan Hawa untuk memakan buah Khuldi, kemudian keduanya diturunkan ke muka bumi adalah salah satu dari bagian rentetan sejarah yang masih dikenang sampai hari ini.
Banyak sekali hikmah atau ibrah kehidupan yang dapat kita ambil dari peristiwa tersebut. Terlebih setelah Nabi Adam AS dan Hawa diturunkan ke muka bumi untuk pertama kalinya. Di saat itulah Nabi Adam merasa bersalah dan memajatkan doa taubat kepada Allah Swt.
Doa Taubat Nabi Adam AS
Adapun doa taubat Nabi Adam AS yang diabadikan dalam Al-Qur’an, berbunyi sebagai berikut:
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf, 23).
Prof.Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab tafsirnya Al Wajiz menjelaskan maksud dari atas tersebut. Menurutnya, di dalam al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 23 itu, Allah telah mengampuni Nabi Adam AS dan Hawa setelah mereka mengakui keselahan-kesalahannya.
Menurut Wahbah Az-Zuhaili, Adam telah bersalah kepada Allah, maka ia tersesat. Kemudian Allah memilihnya dan menerima taubatnya, kemudian memberikan petunjuk kepada Nabi Adam dan Hawa. Adapun Iblis, ia tidak akan pernah berhenti dari kewenang-wenangannya dan tidak akan meningggalkan kemaksiatannya.
Penutup Doa
Terdapat beberapa ibrah atau hikmah yang bisa kita ambil dari doa taubat Nabi Adam AS dan Hawa. Pertama, Iblis akan terus menggoda tiada henti kepada orang-orang beriman dan bertakwa kepada Allah. Kedua, Nabi Adam dan Hawa menyadari bahwa perbuatan mereka adalah perbuatan dosa. Ketiga, Nabi Adam AS Hawa melakukan taubat nasuha (taubat yang sebenar-benarnya) kepada Allah. Keempat, berusaha memperbaiki diri dan meninggalkan segala macam kemaksiatan. Kelima, Iblis senantiasa senang dan tidak mau meninggalkan kemaksiatan.
Maka karena itulah, kita senantiasa diperintahkan untuk memohon perlindungan kepada Allah dari segala godaan Syetan dan Iblis. Perhatikanlah firman Allah berikut ini:
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad: 11).
Demikianlah doa taubat Nabi Adam AS yang bisa kita amalkan, doa-doa yang lain bisa diakses di rubrik doa pada website IBTimes.ID.
Editor: Saleh