Nafsiyah

Wajah Toleransi di Negara Oman

2 Mins read

Negara Oman merupakan salah satu dari beberapa negara yang masih menjadi bagian dari negara Arab. Negara Kesultanan Oman ini masih menggunakan sistem pemerintahan monarki yang mutlak. Dilihat dari peta dunia, Oman terletak di Asia Barat Daya, tepatnya di pesisir Tengggara Jazirah Arab.

Negara Kesultanan Oman berbatasan langsung dengan negara Uni Emirat Arab di barat laut, Arab Saudi di barat, dan Yaman di barat daya. Oman memiliki luas negara sekitar 310.000 Kilometer persegi dan 2,5 juta penduduk (6 juta adalah penduduk asing dan 1,9 penduduk lokal). Bahasa yang digunakan oleh mayoritas penduduk dalam komunikasi harian adalah bahasa Arab dan juga bahasa Swahili.

Tercatat dalam data dunia, Oman merupakan salah satu negara yang memiliki populasi muslim terbesar.

Terdapat beberapa aliran muslim, yaitu 45% penduduk sebagai penganut muslim Ibadhi, 45% muslim Sunni, dan 5% lainnya penganut aliran muslim Syiah dan juga agama lain seperti Kristen, Hindu, Budha, dll.

Meski begitu, Kesultanan Oman memiliki catatan yang baik dan diberikan penghargaan oleh Pendeta Raja James II Inggris, John Ovington karena masyarakat Oman yang memiliki karakter sopan dan juga berbudi bahasa yang tinggi dalam kunjungannya pada tahun 1633 ke Kota Muskat.

Keterkaitan antara Agama dan Masyarakat

Dalam kerangka undang-undang Negara Oman, menyatakan bahwa Agama Islam merupakan pedoman agama yang sah dan juga sebagai agama negara.

Namun, hal ini tidak menjadikan para petinggi dalam pemerintahan Negara Kesultanan Oman mendeskriminasi masyarakat yang non-muslim.

Dalam Islam juga mengajarkan adanya kebebasan beragama dan beribadah dengan tidak mengganggu para penganut agama lain.

Ini menjadikan Negara Oman adalah negara yang penuh dengan toleransi dan juga perdamaian. Karena dalam negara ini, hukum Islam merupakan sumber peraturan tertinggi yang berlaku hingga saat ini.

Baca Juga  Perjalanan yang Patah

Oman juga menjadi satu-satunya negara yang paling stabil dan maju dalam dunia Arab menurut indeks dunia internasional. Sebab, banyak hal-hal yang diperhatikan oleh Kesultanan Oman terkait keagamaan, salah satunya dengan meng-update data-data seluruh agama beserta jumlah penganutnya dan juga tempat atau rumah peribadatannya.

Terdapat undang-undang yang berlaku terkait perizinan dan pembangunan tempat ibadah, seperti peraturan yang mengharuskan masjid dibangun dengan jarak minimal 1 kilometer dan harus di atas tanah milik pemerintah.

Termasuk dalam pasal 209 KUHP yang menyatakan “Pemberian hukuman penjara dan denda kepada siapapun yang secara terbuka menghujat Tuhan atau Nabi-nabiNya, melakukan penghinaan, dan penghujatan terhadap agama secara lisan ataupun tertulis, atau melanggar perdamaian pertemuan agama yang sah.

Pemerintah Oman bahkan menjadi sponsor setiap seminar keagamaan. Mereka menjamu para petinggi agama dan professor dalam diskusi antar agama dan ini berlangsung secara rutin. Mereka membahas perihal toleransi dalam beragama yang sudah ada aturannya dalam hukum-hukum Islam.

Dalam pemerintahannya, minim sekali laporan bahkan tidak adanya laporan terkait penahanan warga negara akibat konversi agama dan hal lain terkait agama. Karena secara umum, pemerintah Oman sangat menghormati kebebasan beragama.

Dengan adanya pemantauan secara berkala oleh pemerintah Oman terkait praktik keagamaan, dan menjadikan hukum Islam sebagai pedoman dan sumber undang-undang negara, terlihat jelas bahwa agama sangat berpengaruh dalam hidup bermasyarakat.

***

Islam sejak dahulu sudah mengajarkan kedamaian dan toleransi yang tinggi. Tidak adanya paksaan untuk masuk ke dalam agama Islam, dan juga tidak adanya diskriminasi dalam bermasyarakat dan berpolitik. Pemerintah juga mewajibkan adanya mata pelajaran agama Islam di setiap sekolah dan juga dalam pendidikan kemiliteran.

Baca Juga  Kisah Soebono: Andai Tuhan Lupa Mencatat

Untuk para non-muslim, diperbolehkan untuk tidak mengambil pelajaran agama Islam, atau menggantinya dengan pelajaran agama mereka masing-masing. Dalam kemiliteran, setidaknya ada satu masjid dan juga satu imam masjid yang ditunjuk untuk melakukan ibadah shalat setiap harinya. Juga, terdapat tiga jam kelas setiap minggunya yang di khususkan untuk para militan.

Terlepas dari apapun agama yang dianut, seluruh masyarakat akan memiliki kehidupan yang damai dan maju apabila pemerintahnya mengikuti serta taat dengan agama yang dimilikinya.

Karena, agama tidak lain adalah pedoman hidup manusia yang bertujuan menjadikan manusia berakhlak dan patuh terhadap Tuhannya.

Dengan menjadikan hukum Islam sebagai sumber dari undang-undang dalam pemerintahan Oman, tercatat dengan jelas bahwa oman menjadi satu-satunya negara tanpa konflik keagamaan di masyarakatnya.

Editor: Yahya FR

Izzah Juhriyah
1 posts

About author
Mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Arab Universitas Al Azhar Indonesia
Articles
Related posts
Nafsiyah

Islam: Melebur dalam Seni dan Budaya Indonesia

4 Mins read
Islam Budaya | Indonesia dengan puluhan ribu pulau dari Sabang sampai Merauke memiliki beragam budaya dan adat istiadat. Keragaman budaya itu menghasilkan…
Nafsiyah

Empat Penyebab Intoleransi kepada Minoritas

3 Mins read
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia sering kali dilanda oleh berbagai macam fenomena keagamaan, terutama pada umat Muslim. Intoleransi dan diskriminasi golongan tertentu…
Nafsiyah

Potret Pembelajaran Islam di Rusia

1 Mins read
Dilansir dari World Population Review, jumlah pemeluk agama Islam di muka bumi ini pada tahun 2020 yakni sebanyak 1,91 miliar orang. Dengan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds