Report

Yusril Fahriza: Tidak Ada Pengkultusan di Muhammadiyah

1 Mins read

IBTimes.ID – Komedian Muhammadiyah Yusril Fahriza menyebut bahwa tidak ada pengkultusan di Muhammadiyah. Bentuk penghormatan kepada ustadz atau agamawan di Muhammadiyah tidak seperti di Nahdlatul Ulama.

“Tidak semua kiai atau ustadz itu harus dicium tangannya,” ujar Yusril.

Ia bahkan heran mendengar budaya di NU yang sampai harus berjalan jongkok ketika akan bertemu kiai dan tidak boleh berjalan membelakangi. Yusril juga tidak pernah minum di gelas bekas kiai.

“Tidak ada pengkultusan individu. Bahkan, menghormati Kiai Ahmad Dahlan pun sebagaimana menghormati seorang founder aja gitu. Biasa aja,” imbuhnya.

Penghormatan kepada seorang ustadz, imbuhnya, adalah layaknya penghormatan seorang guru biasa. Tidak ada budaya-budaya berebut gelas bekas kiai atau ustadz.

Menariknya, di pesantren Muhammadiyah, Yusril tetap belajar materi-materi umum. Tidak hanya materi keagamaan saja. Kendati demikian, ia tetap terlihat begitu fasih bicara dengan Bahasa Arab.

Sebagaimana diketahui, Yusril Fahriza telah menempuh pendidikan di Muhammadiyah sejak TK hingga kuliah. Ia masuk di TK ABA Aisyiyah dan Madrasah Ibtidaiyyah Muhammadiyah di Lamongan. Kemudian melanjutkan SMP dan SMA di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta dan mengakhiri pendidikan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Ia juga mengaku memiliki Nomor Baku Anggota Muhammadiyah. Sebagai seorang komedian dan aktor, ia menyebut bahwa tidak banyak komedian yang berasal dari Muhammadiyah.

Pemeran utama film pendek Positif karya Hanung Bramantyo itu memang lahir dari keluarga Muhammadiyah. Bapaknya, sebagaimana umumnya warga Muhammadiyah, sangat mengidolakan Amien Rais. Terutama di masa-masa transisi orde baru ke era reformasi.

“Saya bahkan lebih hafal Janji Pelajar Muhammadiyah daripada Pancasila. Janji Pelajar Muhammadiyah diucapkan setiap upacara,” guyonnya.

Baca Juga  Milad 108 Tahun Muhammadiyah: Ikhtiar Mengarungi Batas Internasional


Iklan kemitraan Lazismu.org

Avatar
1372 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Ismail Fahmi: Serangan Atas PDN Sebabkan Jatuhnya Sistem Siber Indonesia

1 Mins read
IBTimes.ID – Ismail Fahmi, Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah sekaligus pendiri Media Kernels Indonesia (Drone Emprit) menyebut serangan yang terjadi di Pusat…
Report

Muhammadiyah: dari Indonesia untuk Dunia

2 Mins read
IBTimes.ID – Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia terus melebarkan sayap dakwah Islam Berkemajuannya hingga ke kancah internasional. Hadirnya…
Report

Abdul Mu'ti: Lima Modal Indonesia Jadi Pusat Peradaban Islam Dunia

2 Mins read
IBTimes.ID – Profesor Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut ada lima modal Indonesia untuk menjadi pusat peradaban Islam dunia. Mengutip…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds