IBTimes.ID, Yogyakarta – Indika Foundation menggelar Salaam Summit pada 27-29 Oktober 2023. Salaam Summit 2023 adalah program berskala nasional yang diinisiasi oleh Indika Foundation yang di dalam kegiatannya berupa pelatihan kepemimpinan untuk 100 muslim muda Indonesia yang berumur 17-24 tahun.
Dimulai 2017 hingga saat ini, Indika Foundation telah berhasil mendampingi 60 sekolah dan universitas dengan 11.000 orang yang menerima manfaat dalam proyek pendidikan perdamaian. Indika Foundation ingin membangun perdamaian di Indonesia lewat program-program yang melibatkan anak-anak muda generasi penerus bangsa.
Muhammad Abie Zaidannas Suhud, Direktur Program Indika Foundation menyampaikan, Salaam Summit adalah program pelatihan yang diadakan oleh Indika Foundation dengan melibatkan anak-anak muda muslim yang ada di seluruh Indonesia. Mereka yang berbeda daerah asal, akan jumpa di Salaam Summit.
“Muslim muda sebagai mayoritas di Indonesia harus jadi motor penggerak utama dalam membina kedamaian dalam keragaman yang ada di Indonesia, maka dari itu Indika Foundation sendiri berinisiatif untuk mengasah pemimpin masa depan yang memiliki sikap amanah, toleran, empati dan adil kapan dan kepada siapa saja”, katanya pada Konferensi Pers pada Jumat (27/10/23).
Dalam Salaam Summit, tambah Abie, para peserta akan dilatih untuk mampu menerapkan perilaku damai dan memimpin diri sendiri bahkan orang lain dengan prinsip Islam wasathiyah (Islam moderat), tasamuh (toleransi), ukhuwah insaniyah (persaudaran sesama manusia), dan mantiq (logika).
“Kami berharap Salaam Summit ini bisa mencetak pemimpin muslim muda Indonesia yang mampu dalam mewujudkan Islam sebagai agama yang Rahmatan lil Alamin di negara ini dengan mendorong dan mempraktikkan nilai-nilai perdamaian untuk semua masyarakat tanpa kemudian memandang perbedaan; agama, suku, etnis, budaya, dan lain-lainnya,” harap Direktur Program Indika Foundation itu.
Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI tahun 2014-2019 juga menegaskan, begitu pentingnya Islam Wasathiyah bagi kehidupan berbangsa dan bernegara apalagi dalam konteks Indonesia.
Menurutnya, Wasath yang artinya di tengah, moderat, tidak ekstrem kanan dan ekstrem kiri, tidak berlebihan dan tidak berkekurangan dalam beragama itu penting untuk dipahami oleh setiap muslim terlebih seorang pemimpin.
“Pemimpin muslim yang mempratikkan prinsip Islam Wasathiyah adalah pemimpin yang adil dan berimbang. Dirinya tidak akan memaksa, melainkan ia akan memberikan ruang bagi orang lain yang berbeda pendapat, menghargai keyakinan, dan pandangan hidup seseorang tanpa ada diskriminasi,” ungkap mantan Menag RI itu.
Selanjutnya Kalis Mardiasih, seorang aktivis dan kolumnis juga ikut menjelaskan, bahwa lewat program Salaam Summit 2023 ini, orang muda bisa belajar banyak soal toleransi dan pentingnya perdamaian.
“Lewat forum Salaam Summit ini, anak-anak muda akan dapat belajar bahwa toleransi tak sekedar melihat perbedaan tanpa kemudian ada aksi nyata. Orang muda dan semua pihak yang terlibat harus bersifat proaktif untuk bisa saling memahami dan peduli,” katanya.
Di tengah teknologi informasi yang berkembang pesat, tambah Kalis, semua persoalan semakin kompleks. Persoalan lokal saja bisa menjadi persoalan nasional. Begitu kira-kira kita melihat masifnya penyebaran informasi lewat media sosial saat ini.
Kemudian Siti Rofiah, Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah menyebut, kemampuan berpikir kritis itu sangat penting untuk dimiliki oleh seorang muslim, termasuk seorang pemimpin masa depan.
“Seringkali, kita semua ketika mau menyimpulkan sesuatu itu tanpa mau mencari dan melihat fakta atau kebenarannya terlebih dahulu. Padahal berpikir kritis itu mengajak kita mencerna, merefleksikan, dan membuat keputusan yang tepat sehingga bisa adil bagi semua pihak,” tegasnya.
Siti Rofiah mengingatkan, bahwa betapa banyaknya ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung perintah untuk kita berpikir kritis. Maka di Salaam Summit ini para peserta diajarkan untuk menerapkan cara berpikir kritis.
“Saya merasa sangat antusias ketika menjadi pihak yang terlibat dalam forum Salaam Summit 2023, karena program ini mau memberikan kesempatan untuk anak muda dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis itu,” tuturnya.
Program Salaam Summit 2023 ini diikuti oleh 100 anak muda muslim dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Pelatihan Salaam Summit 2023 ini digelar secara hybrid. Sebanyak 30 peserta terpilih mengikuti pelatihan secara offline di Kota Yogyakarta dan sisanya mengikuti pelatihan secara online. Dari 100 peserta, lima peserta terpilih dalam Salaam Summit 2023 akan mendapatkan dana hibah untuk melaksanakan aksi keberlanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
(Soleh)