IBTimes.ID — Kabar meninggal dunia Tommy Apriando telah beredar di grup Whatsapp dan media sosial pada pukul 12.46 WIB, Ahad, 2 Februari kemarin. Sebelum dikabarkan meninggal dunia, Tommy sempat diinfokan dalam kondisi koma. Tommy wafat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Sleman.
Pria kelahiran Simbarwaringin pada 10 April 1989 ini dikenal luas sebagai jurnalis, aktivis dan peneliti isu-isu HAM, lingkungan, dan demokrasi. Kiprahnya telah diakui di kalangan aktivis demokrasi dan lingkungan hidup. Bersama Dandhy Dwi Laksono, ia terlibat dalam proses penggarapan film documenter, Sexy Killers (2019).
Tommy merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia angkatan tahun 2007. Minatnya terhadap dunia jurnalistik sudah ditempuh ketika ia menjadi mahasiswa dengan bergabung bersama Lembaga Pers Mahasiswa (Pesma). Pada akhir masa menjadi mahasiswa, Tommy pernah mengambil cuti kuliah untuk magang di Kontras.
Redaksi IBTimes.Id turut merasa kehilangan seorang jurnalis investigatif yang produktif dan berkomitmen tinggi terhadap edukasi publik. Semoga amal dan karya Bung Tommy bukan cuma menjadi bukti betapa besarnya peran pembelaan kepentingan publik seorang jurnalis, tetapi juga telah menjadi kekuatan teladan bagi kami semua.
Teriring doa terbaik untuk mendingan Bung Tommy, semoga seluruh amal dan ibadahnya diterima di sisi-Nya. Aamiin!
Editor: Arif dan Nabhan