Oleh: Irvan Shaifullah
Saat mendengar penyakit Tha’un yang mewabah di Amawas, Umar bin Khattab berreaksi sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW:
أَنَّ عُمَرَ، خَرَجَ إِلَى الشَّأْمِ، فَلَمَّا كَانَ بِسَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّأْمِ، فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ ”
Artinya: “Umar sedang dalam perjalanan menuju Syam, saat sampai di wilayah bernama Sargh. Saat itu, Umar mendapat kabar adanya wabah di wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf kemudian mengatakan kepada Umar jika Nabi Muhammad SAW pernah berkata: “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR. Bukhari).
Metode Karantina
Model karantina atau isolasi terhadap orang yang tengah menderita penyakit menular pernah dianjurkan Rasulullah SAW. Wabah penyakit menular pernah terjadi di masa Nabi Muhammad SAW. Wabah itu ialah kusta yang menular dan mematikan sebelum diketahui obatnya. Dan Rasulullah memerintah untuk tidak dekat dekat dengannya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
لاَ تُدِيمُوا النَّظَرَ إِلَى الْمَجْذُومِينَ
Artinya: “Jangan kamu terus menerus melihat orang yang menghidap penyakit kusta” (HR. Bukhari).
Nabi Muhammad SAW juga pernah memperingatkan umatnya jangan berada dekat wilayah yang sedang terkena wabah. Sebaliknya, jika berada di dalam tempat yang terkena wabah dilarang untuk keluar. Seperti diriwayatkan dalam hadits berikut ini:
إِذَا سَمِعْتُمْ بِالطَّاعُونِ بِأَرْضٍ فَلاَ تَدْخُلُوهَا، وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلاَ تَخْرُجُوا مِنْهَا
Artinya: “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu” (HR. Bukhari).
Sebagaimana dikutip dari tulisan Nabil Thawil dalam buku Rahasia Sehat Ala Rasulullah SAW: Belajar Hidup Melalui Hadits-hadits Nabi, di zaman Rasulullah jika sedang terjadi wabah di sebuah daerah atau komunitas terjangkit penyakit Tha’un, beliau memerintahkan untuk mengisolasi atau mengkarantina para penderitanya di tempat khusus, jauh dari pemukiman penduduk. Saat diisolasi, penderita diperiksa secara detail, kemudian dilakukan langkah-langkah pengobatan dengan pantauan ketat. Para penderita baru boleh meninggalkan ruang isolasi setelah dinyatakan sudah sembuh total dan siap bermasyarakat.
Jika umat muslim menghadapi hal ini, dalam sebuah hadits disebutkan janji surga dan pahala yang besar bagi siapa saja yang bersabar ketika menghadapi wabah penyakit.
الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Kematian karena wabah adalah surga bagi tiap muslim (yang meninggal karenanya) (HR Bukhari).
Ikhtiar
Sebagai muslim yang baik, selain terus berdoa dan berikhtiar agar kita terhindar dari wabah, seperti virus corona misalnya, kita juga wajib menjaga kebersihan. Contohnya dengan rajin-rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Dan periksa ke dokter bila mengalami demam, sakit tenggorokan atau sesak nafas atau keluhan lain yang mengarah kepada wabah tersebut.
* Wakil ketua PDPM Bid Kaderisasi dan Pendidikan, Pengasuh di PP Al-Mizan Lamongan
Editor: Arif