IBTimes.ID- Yogyakarta–Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un–. Telah meninggal dunia Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan salah satu tokoh besar Perikanan Indonesia Bapak Muhammad Nadjikh (CEO PT Kelola Mina Laut) pada hari ini Jumat, 17 April 2020 pukul 10.00 WIB.
M. Din Syamsuddin, selaku Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengatakan bahwa Muhammadiyah merasa sangat kehilangan kadernya yang merupakan seorang pengusaha besar di tengah upaya membangkitkan perekonomian warga dan umat. Din mendoakan semoga Allah SWT melimpahkan atas almarhum maghfirah, rahmah, dan jannahNya.
“Mohon doa dari semuanya. Semoga husnul khatimah dan amal ibadahnya diterima Allah SWT,” ucap Haedar pada Jum’at (17/4).
Pak Nadjikh, demikian sering nama beliau disapa adalah pengusaha atau saudagar ternama. Beliau di Muhammadiyah setelah dapat amanat sebagai Ketua MEK PP Muhammadiyah gigih membentuk dan mengembangkan aktivitas Jaringan Saudagar Muhammadiyah.
“Alhamdulillah spirit dan etos saudagar Muhammadiyah terus menggeliat,” ucap Haedar.
Haedar juga menuturkan bahwa Pak Nadjikh adalah sosok pengusaha yang sukses dari Gresik. Warga dan kolega Muhammadiyah sangat dekat dengan Pak Nadjikh. Pembawaannya ramah dan riang sebagaimana pada umumnya kawan-kawan dari Jawa Timur. Orang dibuatnya tidak sungkan, sehingga nyaman dalam berinteraksi.
“Saya mengenal lebih dekat setelah Pak Nadjikh diamanati sebagai Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinnan Pusat Muhammadiyah periode Muktamar Makassar 2015-2020. Tahun lalu sempat memberi testimoni tertulis untuk Otobiografinya. Terakhir di Suarabaya sempat menjadi salah satu saksi bagi pernikahan putranya,” terang Haedar.
Pak Nadjikh sebagai pengusaha sukses memperoleh amanat menjadi Ketua MEK karena keberhasilan dan pengalamannya dalam dunia usaha atau bisnis. Diharapkan dengan kepiawaiannya dalam berbisnis dapat mengembangkan ekonomi dan kewirausahaan di lingkungan Muhammadiyah. Sekaligus menularkan virus “n-Ach” (need for Achievement) kesaudagarannya kepada para wirausahaan dan mereka yang belajar bisnis di Muhammadiyah, termasuk yang bergabung dalam Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang berada dalam koordinasi MEK yang dipimpinnya.
***
“Harapan kepada Pak Najikh demikian besar sehingga dalam satu periode dapat terbangun kondisi dan perkembangan dunia bisnis dan kewirausahaan sebagai bagian dari program ekonomi yang menjadi pilar ketiga gerakan Muhammadiyah setelah pendidikan dan sosial kesehatan,” jelas Haedar.
Allah menghendaki lain, sehingga Pak Najikh dipanggil ke haribaan-Nya.
“Semoga keluarganya diberi kesabaran dan kekuatan sehingga ikhlas menerima musibah ini. Muhammadiyah Jawa Timur dan nasional betul-betul kehilangan Pak Najikh. Kita lepas beliau dengan ikhlas diiringi do’a semoga husnul khatimah, diampuni kesalahannya, serta diterima amal ibadahnya di sisi Allah SWT,” pungkas Haedar.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya kader Muhammadiyah yang aktif di kegiatan wirausaha ini.
”Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Pak Dr Ir Mohammad Najikh, ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah,” katanya.
”Almarhum adalah seorang yang sangat gigih membina dan membantu rakyat, khususnya para petani dan nelayan melalui Majelis Ekonomi dan perusahaannya. Muhammadiyah sangat kehilangan,” sambungnya.
”Semoga Pak Najikh husnul khatimah. Dan semoga lahir Mohammad Najikh baru yang dapat melanjutkan perjuangan melayani masyarakat petani dan nelayan,” tuturnya.
Mohammad Najikh dilahirkan di Gresik, 8 Juni 1962. Munarjo, ayahnya, pedagang ikan yang sukses di desanya. Dia lulusan Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).
Bisnis perikanan PT Kelola Mina Laut dirintis Mohammad Najikh tahun 1994. Ekspor ke Jepang, Taiwan, China, Korea, Amerika Serikat, Australia, Eropa, dan Tmur Tengah. Pengiriman dengan volume rata-rata per bulan mencapai 100-120 kontainer 40 feet.