Kalam

Mengenal Pemikiran Mu’tazilah

2 Mins read

Mu’tazilah muncul di kota Bashrah, Iraq sekitaran abad 2 H atau tahun 105-110 H, di masa Khalifah Abdul Malik. Dipelopori seorang penduduk Bashrah, Wasil bin Atha’ Al-Makhzumi Al-Ghozzal. Ia murid dari Al-Hasan Al-Bashri. Alasannya muncul ini karena Wasil bin Atha’ berpendapat bahwa seorang muslim pelaku dosa besar tidak dianggap mukmin dan juga tidak dianggap kafir,melainkan fasik. Kemudian Hasan al-Bashri berpendapat dianggap pelaku dosa besar apabila ia itu adalah yang masih berstatus mukmin.

Aliran Mu’tazilah ini terus menerus berkembang hingga melahirkan beberapa sekte di dalamnya. Aliran Mu’tazilah sangat banyak mempelajari buku-buku filsafat yang telah menyebar pada masa seorang Khalifah Al-Makmum. Karena hal itu pemikiran kalam Mu’tazilah lebih menggunakan akal. Akal yang dihubungkan dengan dalil-dalil yang ada di dalam ayat-ayat Al-qur’an dan juga As Sunnah.

Wasil bin Atha’ adalah pendiri pertama aliran Mu’tazilah. Ajaran-ajarannya sangat dipertahankan oleh para penerusnya. Pemikiran atau ajaran Wasil bin Atha’ sangat berharga bagi umat Islam. Ia mewariskan ajaran tentang filsafat yang bermanfaat untuk memahami aqidah Islam menggunakan akal kita yang rasional.

Wasil bin Atha’ sangat berjasa di bidang dakwah ia telah mengutus para da’i ke beberapa tempat, di antaranya Abdullah Al-Haris menuju ke Maroko, Ayyup menuju ke Al-Jazirah dan Hafsh bin Salim menuju ke Khurasan. Mereka semua memiliki tujuan untuk menyebar luaskan ajaran Mu’tazilah. Ia adalah orang pertama yang membuat sistem da’i di dalam pemerintahan Islam. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan dakwah Islam yang kuat.

Tauhid Menurut Mu’tazilah

Tentang at-Tauhid atau keesaan Allah yang menjadikan prinsip pertama dari al-Ushulal-Khamsah yang dijadikan sebagai prinsip dasar agama Islam. Dalam pandangan Mu’tazilah, keesaan memiliki arti bahwa Allah itu satu dan tidak ada yang menyerupai-Nya atau sama dengan-Nya.

Baca Juga  Abd Al-Jabbar: dari Asy'ariyyah menuju Mu'tazilah

Maka sebab itu, para kaum Mu’tazilah menolak paham antropomorphisme yang menjelaskan mengenai Allah yang menyerupai makhluknya. Kaum Mu’tazilah juga menolak bahwa Allah dapat dilihat oleh indra penglihatan manusia yang digagas oleh BeatificVicion.

Karena sebab itulah sifat-sifat Allah mengenai wujud diluar dzat Allah ini ditolak oleh para kaum Mu’tazilah. Kaum Mu’tazilah berpendapat bahwa Allah itu Maha Tahu, Maha Mendengar, Maha Hidup, Maha Melihat, dan Maha Kuasa, dimana hal ini tidak dapat terpisahkan oleh dzat-Nya. Menurutnyaal-sifat itu sudah ada pada esensi Allah, bukan lagi hanya mengutamakan sifat Allah.

Allah dapat dikatakan Qodim apabila sifat tersebut berada diluar esensi-Nya. Hal ini dapat membawa kita pada pemikiran bahwa Allah itu syirik. Hingga akhirnya untuk menjaga keasliannya dan juga membersihkan ke Tauhidan menurut Mu’tazilah sifat-sifat ini haruslah berada diluar esensi Allah. Maka dari sinilah mereka disebut sebagai pembela Tauhid dan juga pembela keadilan atau biasa disebut dengan Ahlal-Tauhid waal-Adl.

Maksud dari membela Tauhid yaitu menghapus sifat-sifat yang dimiliki Allah yang dapat menggiring seseorang menuju sebuah kesyirikan. Sedangkan Ahlal-Adl yang berarti pembela keadilan ini telah memberikan kepada para umat manusia suatu kebebasan dan sebuah kemerdekaan untuk dapat memilih pikihannya sendiri. Sehingga hal-hal baik atau buruk yang diperoleh manusia itu tergantung pada dirinya sendiri, karena manusia telah diberi kebebasan untuk memilih pilihannya bagi kehidupan manusia sendiri oleh Allah.

Editor: Dhima Wahyu Sejati

Related posts
Kalam

Inilah Tujuh Doktrin Pokok Teologi Asy’ariyah

3 Mins read
Teologi Asy’ariyah dalam sejarah kalam merupakan sintesis antara teologi rasional, dalam hal ini adalah Mu’tazilah serta teologi Puritan yaitu Mazhab Ahl- Hadits….
Kalam

Lima Doktrin Pokok Teologi Mu’tazilah

4 Mins read
Mu’tazilah sebagai salah satu teologi Islam memiliki lima doktrin pokok (Al-Ushul al-Khamsah) yaitu; at-Tauhid (Pengesaan Tuhan), al-Adl (Keadilan Tuhan), al-Wa’d wa al-Wa’id…
Kalam

Asal Usul Ahlussunnah Wal Jama'ah

2 Mins read
Ahlussunnah Wal Jama’ah merupakan pemahaman tentang aqidah yang berpedoman pada Sunnah Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Ahlussunnah Wal Jama’ah berasal dari tiga…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds