Report

Nanang Sutedja: Tiga Kunci Sinergi AUM Pendidikan

1 Mins read

IBTimes.ID – Orang yang mengabdi di amal usaha Muhammadiyah harus mampu membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif dan kemitraan yang harmonis dengan para stakeholders yang menghasilkan karya yang bermanfaat dan lebih berkualitas.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik Nanang Sutedja SE MM, Sabtu (16/1/21) dalam kegiatan Synergy Meeting dengan mengangkat tema Optimizing Mugeb Schools Centre of Excellence di Aula SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik.

Dalam kegiatan yang diikuti 17 tim sinergi dalam naungan Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik yang terdiri dari unsur kepala sekolah, wakil, dan koordinator, Nanang Sutedja mengatakan ada 3 kata kunci dalam melakukan sinergi sehingga mampu menghasilkan hasil yang berkualitas.

“Pertama adalah hubungan kerjasama internal, kedua produktif dan harmonis, dan ketiga hasil yang bermanfaat dan berkualitas,” ujarnya.

Dia menjelaskan simpul-simpul dalam organisisasi, khusunya dalam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), bahwa pendidikan itu harus disatukan. Maka, harus dilakukan kolaborasi, bersinergi, dan berkomunikasi. Hal ini yang bisa menjadi satu kekuatan. Untuk itu, ego sektoral yang terlalu dominan harus dihilangkan.

Mengisi dan Merawat Energi

Dalam materi yang mengangkat tema Synergy Effort to Maintain High Performance, Nanang mengungkapkan untuk bisa mengisi dan merawat energi, sinergitas menjadi hal mutlak yang harus dilakukan dan aplikasikan.

“17 tim sinergi, mulai dari sinergi sistem manajemen, keuangan, marketing, HRD, networking, pengembangan pendidikan, kesiswaan, PPK dan Mugeb Islamic Centre (MIC), sarana, PBS, sekolah mitra, IT, psikologi, TvMu, jurnalistik dan literasi, kelas virtual, dan Lazismu. Ini cara kita untuk melakukan sinergi berkemajuan,” ungkapnya.

Mengutip ucapan Stephen Covey, Nanang memaparkan bahwa bersinergi lebih dari sekedar bekerja sama. Satu tambah satu sama dengan dua itulah wujud dari kerja sama, tetapi kalau satu tambah satu menjadi empat itulah yang dinamakan sinergi.

Baca Juga  Kematian Menembus 100,000 Jiwa di Amerika Serikat: Azan di Masjid-masjid Pun Bergema

Daya Saing Organisasi

Nanang Sutedja mengatakan kapasitas organisasi akan menjadi daya saing organisasi itu harus memenuhi 4 syarat, mulai dari unik (rare), bernilai (valuable), tak tergantikan (non substitusi), dan tidak mudah ditiru (imperfect imitability).

AUM Pendidikan di bawah naungan Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik, lanjutnya, harus bisa membuat pembeda dengan sekolah lain sehingga memiliki daya saing. Untuk itu, keempat syarat tersebut harus dicapai dan dilaksanakan.

Dia mengatakan 17 sinergi yang digagas Majelis memiliki program inovatif dan kreatif untuk membuat, merancang, dan menjalankan program unggulan sekolah.

“Sekolah harus memiliki pusat keunggulan dalam menjalankan visi dan misi sekolah,” tutup Nanang Sutedja.

Editor: Yusuf

Avatar
1344 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *