Non-Muslim Tak Selamanya Masuk Neraka
Umumnya, ulama atau orang awam menganggap bahwa jalan satu-satunya menuju surga adalah melalui agama Islam. Sehingga pada agama selain Islam, sama sekali tidak tersedia jalan keselamatan. Agama-agama seperti Kristen, Yahudi, Hindu, dan Buddha, tidak dapat masuk surga dan tempatnya adalah di neraka.
Tentu beranggapan seperti itu adalah hal yang sah-sah saja. Sebagaimana halnya juga akan sah jika ada yang memiliki pandangan yang berbeda dengan pendapat tersebut. Sebab pandangan dan pemikiran dalam Islam tidaklah seragam. Pandangan dan pemikiran dalam Islam sifatnya beragam dan warna-warni. Dan kesemua itu diridhoi dan direstui oleh Tuhan.
Di samping ulama-ulama yang mengatakan bahwa umat Yahudi dan Nasrani tidak akan selamat, ada juga ulama-ulama dan cendekiawan muslim yang memiliki pandangan lain.
Mereka berpandangan bahwa kalangan non-muslim tidak selamanya masuk ke dalam neraka. Mereka juga bisa masuk ke dalam surga. Membaca Q.S. Al-Baqarah ayat 62, akan membuka mata kita tentang fakta itu. Allah mengatakan:
Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabiun, siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan berbuat baik, maka mereka akan mendapatkan ganjaran dari Allah dan mereka tidak perlu sedih dan khawatir.
Lewat firman itu Allah dengan sangat jelas menayangkan kepada para pembaca bahwa mereka yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan melakukan amal kebajikan dari kalangan Yahudi, Nasrani, Shabiun, akan diberikan ganjaran oleh Allah berupa surga. Syaratnya adalah tiga hal tersebut: beriman kepada Allah, beriman kepada hari akhir, dan berbuat baik. Cukup dengan melakukan ketiga itu hal itu mereka akan diganjar surga.
Pendapat Abdul Muqsith Ghazali tentang Non-Muslim Masuk Surga
Abdul Moqsith Ghazali, salah seorang dosen UIN Jakarta, mengatakan bahwa ayat itu pada hakikatnya tidak menerangkan kalau orang Yahudi, Nasrani, dan Shabiun wajib mengimani Nabi Muhammad dan masuk ke dalam agama Islam. Ayat itu hanya mengisyaratkan kepada kita tentang kewajiban beriman kepada Allah dan hari akhir. Perkataan bahwa golongan-golongan dari Yahudi, dan Nasrani wajib mengimani Nabi Muhammad, menurut Moqsith, bukanlah perkataan Al-Qur’an. Melainkan perkataan para mufasir. (Argumen Pluralisme Agama, hal. 249)
Namun tetap saja ada ulama yang menolak ayat itu sebagai dalil keselamatan bagi non-muslim. Mereka berdalih bahwa ayat bercerita tentang orang-orang Yahudi, Nasrani, dan, Shabiun sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW.
Pendapat Muhamad Ali
Terhadap argumen mereka ini, Profesor Muhamad Ali, dosen dari University of California, mengajukan pertanyaan yang menohok: Jika iya orang-orang Yahudi, Nasrani, Shabiun yang dimaksud pada ayat itu adalah orang-orang yang hidup sebelum datangnya Nabi Muhammad, apakah itu berarti bahwa orang Islam yang juga dimaksud oleh Al-Qur’an hanyalah orang Islam yang hidup di zaman Nabi?
Jawabannya tentu tidak. Karena jika iya, hal itu tentu bertentangan dengan doktrin dan karakter bahwa Al-Qur’an akan selalu relevan sepanjang zaman. Sebagai sebuah kitab yang berisi ajaran-ajaran universal dan berlaku sampai kapan pun, ayat-ayatnya sudah barang pasti juga dapat dipakai dalam setiap rentang zaman.
Apalagi dalam keterangan beberapa ulama seperti Buya HAMKA, ayat itu tidak di-nasakh atau dihapus oleh ayat mana pun (Tafsir Al-Azhar, hal. 206). Sehingga jika ada pihak yang ingin tetap bersikukuh menolaknya, silahkan menghapus lembaran Al-Qur’an yang menampung ayat itu.
Pendapat Mun’im Sirry
Keselamatan kalangan non-muslim diperkuat lagi oleh tesis yang dibuat oleh Mun’im Sirry, dosen teologi asal Universitas Notre Dame. Ia mengatakan bahwa kalangan Kristen bukanlah orang kafir. Mereka adalah mukmin. Mereka adalah orang yang percaya dengan keberadaan Tuhan yang Maha Esa. Alasan Mun’im mengatakan mereka bukan kafir adalah karena di dalam al-Qur’an mereka yang disebut kafir adalah mereka yang inkar dan tidak percaya dengan keberadaan Tuhan.
Dengan memasukkan umat Kristen dalam kategori orang beriman itu, maka dengan jelas kita dapat berkata bahwa keselamatan tersedia bagi mereka. Sebab Allah menjamin surga bagi orang-orang beriman. Yang Allah tidak jamin surga untuknya adalah untuk mereka yang kafir. Yakni orang-orang yang menentang kebenaran dan menolak keberadaan Tuhan yang Maha Esa.
Pendapat Abdul Aziz Sachedina
Sarjana Islam seperti Abdul Aziz Sachedina berpendapat kalau jalan menuju keselamatan tidak harus menjadi pengikut Nabi Muhammad. Di luar pengikut Nabi Muhammad, juga terdapat keselamatan.
Karena kriteria keselamatan adalah iman dan kebajikan. Artinya selama orang-orang non-muslim itu melakukan kebajikan dan memiliki iman terhadap Tuhan, maka mereka akan menjadi orang-orang yang selamat.
Pendapat Fazlur Rahman
Fazlur Rahman, Guru Besar Studi Islam Universitas Chicago, mengatakan bahwa yang membedakan manusia di hadapan Allah adalah ketakwaaannya. Takwa tidak identik dan terikat pada satu agama tertentu. Takwa bersifat universal. Sehingga ia dapat saja bertempat pada diri orang Islam, Kristen, Yahudi, ataupun Shabiun.
Apalagi kasih sayang Allah sangatlah luas. Dengan kasih-Nya yang luas itu, jalan kesemalatan dibuka bagi semua orang yang ingin mendekat kepada-Nya. Sebab sebagaimana menyitir pendapat Ibnu Taimiyah, esensi Tuhan adalah Maha Pengasih. Sehingga marah-Nya Tuhan bersifat sementara dan kasih-Nya bersifat selamanya.
Ibnu Al-Jauziyah menulis, sebagaimana disadur Muhammad Ali dalam tulisannya: “Memaafkan lebih disukai Allah daripada mendendam. Kasih-Nya lebih disukai dari hukuman-Nya. Sayang-Nya lebih disukai daripada keadilannya. Begitupun dalam kesempatan lain. Tuhan sering digambarkan sebagai Zat yang kasih sayang-Nya melingkupi segala sesuatu.
Surga itu Luas
Akan tetapi, saya juga ingin mengatakan kepada para pembaca bahwa berbicara tentang surga dan neraka bukanlah tugas dan urusan kita. Satu-satunya yang berhak untuk menentukan seseorang itu masuk surga atau neraka adalah Tuhan. Bukan manusia.
Terakhir, sebagai penutup dari tulisan ini saya ingin mengutip salah satu ungkapan yang begitu menyejukkan dari M. Quraish Shihab. Pakar tafsir Indonesia itu mengatakan: Kita bersaudara, tidak perlu saling tegang. Surga itu luas, sehingga tidak perlu memonopoli surga hanya untuk diri sendiri.
sayangnya anda hanya setetes air di lautan luas.
semua yg lain, bahkan ulama yg paling toleran sekalipun, berpendapat beda : non is = kafir, dan tempatnya di neraka.
tidak ada 1 pun yg menyebutkan berbeda. dan semua mendasarkan pada ayat “shohih” di atas tadi. sehingga seluruh umat di Indonesia, akan berpendapat seragam, berlawanan dgn opini anda di atas.
akankah ada keajaiban yg membuat opini anda di atas, menjadi luas diterima?
Dasar orang2 tolol situs penyebar fitnah dan kebencian mengaburkan kebenaran
Dasar orang2 tolol orang2 munafik situs penyebar fitnah
Hanya teroris 7 bidadari yang suka bom gereja lah yg boleh masuk surga,gtu ? Banyak dari Agama….. terlalu munafik tentang agama dan menganggap agamanya paling benar padahal semua agama mengajarkan kebenaran
Harap bisa bersikap yang dengan tulisan² seperti ini. Penulis hanya ingin kita tau, mungkin karena bacaan buku kita kurang sehingga bisa menjadi mengklaim bahwa itu salah. Semua keputusan tetap ada di tangan Allah SWT. Ini hanya sebatas ilmu. Tangkaplah ilmu dengan bijak.
Terima kasih, dengan membaca tulisan diatas kami lebih yakin lagi bahwa keselamatan hidup kekal adalah oleh karena Kasih Karunia TUHAN yg saya kenal dan imani.
Semua agama adalah baik, tapi agama yg benar hanyalah islam. Tapi dg nonmuslim tetap bergaul dg baik. Tulisan di atas menyesatkan.
Al-Baqarah Ayat 277
Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Itu lanjutannya,,dan hnya itu yg msuk surga,,bca kitab al qur’an dulu sesuai tafsirnya,,jgn baca sepotong2,,biar gk sesat
Wallahu A’lam
Sama Gus baha jg sdh dijawab di youtube klo ayat seperti itu,,di ayat 137 al baqarah “fa in amanu bimitslih maa amantum bihi” jika mereka beriman seperti imanmu(muslim)
Wowww sangat menarik saya jadi tertarik masuk islam bagaimana caranya?
Anda hanya mengutip pendapat2 dari para ahli ahli kontemporer yg liberal ! Jelas jelas yg dimaksud dlm islam orang yg beriman kepada Allah adlh orang2 yg menjalankan segala perintah allah dan menjauhi segala larangannya sesuai syariat muhammad, jadi intinya orang orang dari golongan yahudi, nasrani, shabiun yg akn msk surga adlh apabila mereka di akhir hayatnya bertobat memeluk islam jadi tentunya bukan termasuk orang nasrani yang beriman kepada tuhan tetapi yg dianggap tuhan adalah Yesus.
Diatas tulisan orang kafir, kita maklumi aja
baca al-qur’an surat albaqarah ayat 62 dan tafsirnya (hurup besar ditegaskan ya)
Ayat ini menunjukkan betapa Allah Maha Pengampun lagi Maha Pemberi rahmat bagi semua manusia, karena sesungguhnya orang-orang yang beriman, yaitu umat Nabi Muhammad, orang-orang Yahudi yang merupakan umat Nabi Musa, orang-orang Nasrani yang merupakan umat Nabi Isa, dan orang-orang Sabi’in, yaitu umat sebelum Nabi Muhammad yang mengetahui adanya Tuhan Yang Maha Esa dan mempercayai adanya pengaruh bintang-bintang, tentunya siapa saja di antara mereka yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dengan sebenar-benar iman SEBELUM DIUTUSNYA NABI MUHAMMAD, dan selalu melakukan kebajikan yang memberikan manfaat bagi yang lainnya, mereka pasti akan mendapat pahala dari Tuhannya berupa surga, selain itu tidak ada rasa takut pada mereka dalam menghadapi kehidupan di dunia maupun akhirat, dan mereka tidak pula bersedih hati ketika menghadapi beragam cobaan.
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih” (QS al-Mā’idah [5]: 72–73).
Ayat ini juga ga bisa dihapus lho
Tolong baca surat Al-Bayyinah dari ayat pertama sampai akhir, Anda akan mengerti kalau orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan musyrik pasti masuk neraka.
Nah ini orang baik, bisa mengambil kesimpulan dengan hati yang baik, tidak emosi dan selalu berfikir positif, orang seperti ini mudah2an akan selalu di tolong allah swt
Allah SWT menciptakan jagad raya alam semesta ini dgn satu sistem/hukum/aturan, yaitu sistem yg konprehensip/kaffah di dalam hukum Islam. Pertanyaannya, apa iya Allah merencanakan/meridhoi/membuat byk aturan yg akibatnya membuat mahluknya bingung atau bahkan saling bertikai…? _”…Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhoi Islam sebagai agamamu…”_ *[Al-Maidah : 3]* Maka jelaslah, bhw hanya hukum Allah-lah yg wajib ditegakkan di muka bumi ini. Catatan : mohon setiap kata Din/Ad-Din dlm nash Al-Qur’an jangan diartikan dgn agama saja, tapi jg sbg hukum, sistem, tata aturan atau pedoman. Wallahu’alam…