Report

Haedar Nashir: Elit Politik Harus Kedepankan Jiwa Kenegaraan

1 Mins read

IBTimes.ID – Ketua Umum PP Muhammadiyah berpesan kepada elit bangsa agar mengedepankan jiwa kenegaraan yang luhur. Ia berharap pejabat negara tidak bertindak seenaknya sendiri.

Menurutnya, ibarat perahu besar, tidak ada yang boleh membocorkan perahu Indonesia. Maka, seluruh pihak harus menaati konstitusi dan Pancasila.

Haedar menyebut bahwa Indonesia sejatinya memiliki potensi untuk maju dan menjadi negara yang besar. Sayangnya, potensi-potensi tersebut terganggu oleh tingkah pejabat yang merasa digdaya dan juga kebodohan dan keluguan warga negara yang terpolitisasi. Hal tersebut mengakibatkan kegaduhan nasional yang tidak dikehendaki.

“Tidak jarang karena noda setitik rusak susu sebelanga. Setiap ulah yang salah sering saling berkonstribusi memperparah keadaan hingga menjadi gunung es yang bila pecah akan tumpah ke segala arah,” tegasnya, Selasa (12/4/2022) sebagaimana dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.

Dalam kondisi tersebut, ia menyebut pentingnya kehadiran pemimpin yang arif bijaksana bermahkotakan ketulusan, kejujuran, kesahajaan, dan keteladanan. Pemimpin bangsa yang sudah selesai dengan dirinya sendiri secara lahir dan batin.

“Kalau boleh berbagi untuk negeri maka jauhi hasrat dan sikap berlebihan yang dapat mengancam masa depan Indonesia tercinta. Berhentilah bertindak semaunya, menganggap ringan masalah, dan saling memaksakan kehendak. Semua pihak terutama elite negeri dengan jiwa kesatria menghindari sikap-tindak seakan negeri ini menjadi urusannya sendiri,” imbuhnya.

Dalam menghadapi berbagai masalah besar, Haedar berpesan agar seluruh pihak, termasuk elit politik, melakukan intropeksi diri. Bisa jadi ada sejumlah pihak yang salah kaprah dan menabrak batas-batas hukum.

Ia menyebut bahwa dalam hidup bernegara, seluruh pihak harus memiliki pertanggungjawaban moral yang luruh. Seluruh pihak harus mengedepankan kepentingan umum, bukan kepentingan diri dan kroni masing-masing. Hal tersebut dapat mengancam ikatan sosial dalam bernegara.

Baca Juga  Pesan Haedar Nashir dalam Baitul Arqom dan Pelatihan Instruktur di UNIMUDA Sorong

Menurutnya, elit politik harus mengambil hikmah dari sejumlah peristiwa pahit di masa lalu. Ia juga berpesan agar elit politik membangun dialog dengan semua pihak secara jujur, terbuka, dan rendah hati.

“Bila masalah telanjur pecah, carilah konsensus bersama demi masa depan milik bersama. Jangan beri ruang para pembuat masalah. Biasanya, ulah salah kaprah oleh siapapun dan atasnama apapun muaranya berbuah prahara,” tegas Haedar.

Reporter: Yusuf

Avatar
1347 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

UAH: Musik Tidak Selalu Haram

1 Mins read
IBTimes.ID – Ustadz Adi Hidayat (UAH), Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menyebutkan bahwa musik tidak selalu haram. Islam itu tidak anti…
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *