Perspektif

Perlukah Kita Belajar Ilmu Parenting?

3 Mins read

Keluarga diibaratkan sebagai sekolah pertama untuk anak maka dari itu peran orang tua sangat dibutuhkan oleh anak dalam tahap perkembangannya kedepan. Sehingga orang tua sedari dini harus belajar apa itu ilmu parenting.

Ilmu parenting  memiliki peran yang sangat penting untuk anak karena sejatinya fungsi dari ilmu parenting adalah mempersiapkan anak agar tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat sehingga orangtua harus mengetahui pola pengasuhan dan pendidikan yang baik agar si anak bisa mengontrol emosinya.

Pengertian parenting menurut APA (American Psychological Association)adalah suatu pola pengasuhan anak oleh orang dewasa dengan hubungan biologis yang memiliki tujuan utama yaitu memastikan anak selalu dalam keadaan sehat dan aman, mempersiapkan anak-anak agar tumbuh menjadi  produktif.

Sedangkan parenting menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yaitu sebuah interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak dengan tujuan mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual. Aktivitas parenting yang dapat dilakukan oleh orang tua dengan memberikan arahan.

Adapun contoh-contoh parenting yang biasa diterapkan oleh orang tua antara lain yaitu:

Authoritarian Parenting

Cirinya adalah orang tua yang suka (memeritah) kepada anak. Orang tua merasa semua keinginannnya harus dituruti oleh anak, merasa selalu benar, dan membatasi ruang gerak anak.

Dampak pola pengasuhan seperti ini anak biasanya tidak sulit untuk mengikuti sebuah aturan tetapi anak juga akan tumbuh menjadi pribadi yang rentan memiliki konflik dengan orang lain serta hilangnya rasa harga diri anak karena pendapatnya sering tidak di respon oleh orang-orang di sekitarnya.

Adanya aturan yang terlalu ketat juga berpotensi menjadi pembohong karena mereka terbiasa berbohong untuk menghindari hukuman yang keras dari orang tua.

Baca Juga  Rapor dan Ranking: Ajang Pamer Para Wali Murid

Authoritative Parenting

Kebalikan dari authoritarian parenting, authoritative parenting justru memberikan dukungan terhadap pilihan yang diambil anak, hasilnya anak lebih percaya diri. Ia juga akan lebih mudah menyampaikan pendapatnya sendiri karena tidak dihalangi oleh paksaan orang tua.

Anak yang dibesarkan dengan pola pengasuhan ini kemungkinan akan tumbuh menjadi sosok taat aturan tanpa paksaan, anak-anak juga akan merasa percaya diri dan nyaman dalam mengutarakan pendapatnya, serta anak akan tumbuh bahagia dan bijak dalam membuat keputusan.

Pola pengasuhan ini  juga dinilai sebagai salah satu pola pengasuhan yang paling banyak melahirkan anak-anak yang sukses saat dewasa.

Indulgent Parenting

Dalam parenting ini orang tua selalu bertindak suka menuruti pilihan atau pemikiran anak. Yang akan berdampak anak akan tumbuh menjadi pribadi yang manja karena orang tua selalu menuruti kehendak anak.

Selain itu anak juga akan menunjukkan perilaku yang kurang sopan atau menghargai karena tidak terbiasa mengikuti aturan. Pola pengasuhan ini banyak menghasilkan anak yang kurang percaya diri.

Neglectful Parenting

Dalam parenting disini peran orang tua jarang atau bahkan tidak pernah terlibat sama sekali dalam pengasuhan anak biasanya disebabkan orang tua yang harus bekerja siang dan malam sehingga jarang berkomunikasi dengan sang anak.

Akibat pola pengasuhan ini menimbulkan jarak antara anak dengan orang tua, serta anak kemungkinan akan tumbuh menjadi orang yang tidak bahagia dan kurang rasa percaya diri.

Ilmu parenting di atas memiliki dampak yang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Maka dari itu para orang tua harus lebih pintar untuk memberikan pengasuhan yang baik untuk anak mereka sedari dini agar anak bisa tumbuh dengan baik.

Baca Juga  Nak, Jika Nanti Kau Bertanya Apa itu Kejujuran

Penerapan ilmu parenting  sangat berguna baik untuk si anak, untuk orang tua, dan untuk masyarakat. Jika dilihat dari sisi anak terlebih dahulu anak akan lebih bisa bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan dan juga akan membuat kepribadian yang baik.

Kemudian untuk sisi orang tua, dengan orang tua memberikan pengasuhan yang baik sedari dini maka orang tua tidak perlu was-was jika anak salah pergaulan. Dan yang terakhir bagi masyarakat yaitu anak akan berkontribusi baik dengan masyarakat.

***

Adapun beberapa perilaku anak akibat salah asuh diantaranya yaitu: anak suka menangis dan tersinggung di akibatkan oleh orang tua yang kurang perhatian, lalu anak yang sering berbohong dikarenakan orang tua suka marah-marah akibatnya anak rela berbohong agar tidak kena marah orang tua,

anak suka merasa iri hati terhadap orang lain hal ini disebabkan karena orang tua sering membandingkan anak mereka dengan pencapaian orang lain.

Orang tua perlu mengingat bahwa ilmu parenting bukan hanya berbicara terkait pola  pendidikan dan pengasuhan anak melainkan dibutuhkan  komitmen dari orang tua untuk memiliki keterampilan khusus,

pribadi yang baik yang melekat dari setiap orang tua yang akan dijadikan panutan sehingga bisa untuk ditiru oleh anak dan hal ini diperoleh orang tua dengan belajar.

Jadi buat orang tua jangan pernah bosan untuk belajar menjadi orang tua yang baik serta jadilah orang tua yang kreatif dan inovatif dalam menerapkan ilmu parenting.

Editor: Yahya FR

Related posts
Perspektif

Kejumudan Beragama: Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

3 Mins read
Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU), adalah salah satu warisan berharga dalam khazanah keilmuan Islam di Indonesia. Forum ini…
Perspektif

Menjadi Guru Hebat!

3 Mins read
Peringatan Hari Guru Nasional (25 November) tahun ini mengangkat tema, “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Tema ini menarik untuk dielaborasi lebih jauh mengingat…
Perspektif

Mengapa Masih Ada Praktik Beragama yang Intoleran?

3 Mins read
Dalam masyarakat yang religius, kesalihan ritual sering dianggap sebagai indikator utama dari keimanan seseorang. Aktivitas ibadah seperti salat, puasa, dan zikir menjadi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds