Perspektif

Keluarga Sakinah: Sukses Investasi Dunia Akhirat

4 Mins read

Sering kali para pengantin baru muslim mendapatkan ucapan atau doa “Semoga menjadi keluarga yang sakinah.” Otomatis keluarga sakinah merupakan dambaan bagi setiap pengantin dalam melaksanakan ibadah terlama seumur hidup yaitu pernikahan. Sebenarnya apa itu keluarga sakinah? Mari kita cari tahu terlebih dahulu.

Apa itu Keluarga Sakinah?

Sakinah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ketenangan, ketentraman, aman dan damai. Keluarga sakinah berarti keluarga yang memiliki ketenangan, ketentraman, rasa aman atau damai dalam keluarganya, atau bisa dibilang keluarga sakinah adalah keluarga yang harmonis yang mampu menegakkan nilai-nilai ajaran Islam dan setiap anggota keluarga mampu menjalankan kewajibannya serta senantiasa membantu satu sama lain sehingga jika terjadi konflik dalam keluarga maka konflik tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS : Ar-Rum:21)

Dari ayat tersebut, Allah menyampaikan bahwa manusia diciptakan berpasangan antara istri dan suami untuk mendapatkan ketenangan, ketentraman, dan rasa kasih sayang. Hal ini menandakan kekuasaan Allah dan nikmat yang diberikan bagi mereka yang bisa mengambil pelajarannya.

Dasar Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah merupakan dambaan bagi muslim yang telah menikah dan sedang membina keluarga. Maka dari itu menjadi keluarga sakinah memerlukan pondasi yang kuat dan hubungan yang baik layaknya hubungan silaturahmi.

Ada dua hal yang mendasari keluarga sakinah. Pertama, ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Kedua, ketentraman dan ketenangan hati sebagaimana yang telah dijabarkan di atas dalam QS Ar-Ruum:21. Sebagai seorang muslim tentu saja kita harus memiliki ketaqwaan kepada Allah SWT. Hal itu juga menjadi dasar bagi siapapun yang hendak menikah di mana kita dianjurkan untuk memilih pasangan yang juga bertaqwa kepada Allah.

Baca Juga  Ai Fatimah: Berkembangnya Islam di Eropa dan Munculnya Islamofobia

“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterimu; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS : An-Nisa:1)

Ciri Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah bukan hanya khayalan, namun sesuatu yang nyata dan bisa diwujudkan dalam kehidupan keseharian. Keluarga sakinah sendiri memiliki berbagai ciri, di antaranya sebagai berikut:

1. Mentaati ajaran agama

Sebagai insan yang beriman, sudah menjadi kewajiban kita untuk selalu mentaati ajaran agama, mengikuti ajaran Allah SWT dan tuntunan Nabi-Nya. Ajaran ini meliputi melaksanakan hal-hal yang diwajibkan maupun yang disunnahkan, ataupun menghindarkan diri dari hal-hal yang diharamkan maupun yang dimakruhkan. Semua ajaran agama pasti mengandung maksud untuk mendatangkan kebaikan atau kemaslahatan dan menghindarkan manusia dari kerusakan.

2. Saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan

Semua orang memiliki sisi kelemahan dan kekurangan. Bahkan semua manusia berpeluang melakukan kesalahan dan dosa. Maka pasangan suami istri dalam keluarga sakinah selalu berusaha saling mengingatkan dan menasihati dalam kebenaran. Mereka mengerti cara mengingatkan pasangan agar tidak menimbulkan salah paham dan kemarahan. Saling mengingatkan dan menasihati antara suami dan istri adalah cara untuk saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan.

3. Kompak mendidik anak-anak

Suami dan istri dalam keluarga sakinah sadar sepenuhnya bahwa mereka harus mencetak generasi yang tangguh, generasi yang unggul yang akan meneruskan upaya pembangunan peradaban. Anak-anak harus terwarnai dalam dalam nilai-nilai kebenaran dan kebaikan sehingga tumbuh menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Itu semua harus diawali dengan kedua orang tua yang kompak dalam mendidik dan membina anak-anak. Suami dan istri yang kompak dalam mengarahkan anak menuju kesuksesan dunia maupun akhirat.

Baca Juga  Tak Benar Islam di Indonesia Datang dari Gujarat!

4. Berkontribusi untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara

Keluarga sakinah selalu berusaha memberikan kontribusi optimal untuk perbaikan masyarakat, bangsa dan negara. Suami dan istri terlibat dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, cepat memberikan kemanfaatan bagi warga sekitar, ringan memberikan bantuan bagi mereka yang memerlukan.

Keluarga sakinah selalu terlibat dalam dinamika pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan. Mereka bukan tipe orang-orang yang individualis atau egois, yang tidak peduli masyarakat sekitar. Namun keluarga sakinah selalu peduli dan bersedia dengan apa yang mereka miliki.

Cara Membangun Keluarga Sakinah

Ada banyak cara untuk menjadi keluarga sakinah. Namun hal pertama yang sudah sangat jelas harus diperhatikan ketika seseorang ingin membangun keluarga yang sakinah yaitu memilih pendamping hidup yang baik untuk menikah. Pendamping hidup yang baik juga diartikan sebagai memilih pasangan yang baik agamanya dan budi pekertinya. Bagaimana pun juga mendidik anak dimulai saat kita memilih pasangan.

Pasangan yang memiliki ketaqwaan dan senantiasa menjaga ajaran Islam akan lebih mengerti bagaimana cara membangun keluarga yang sakinah tersebut dan menikah untuk memenuhi imannya serta mendapat ridha Allah SWT.

Saling pengertian, saling mengingatkan, serta percaya satu sama lain merupakan hal yang harus diperhatikan selanjutnya setelah menikah dan memilih pendamping hidup yang baik. Ketiga hal tersebut tentu harus ada jika ingin menjadi keluarga yang sakinah, karena setiap manusia pasti pernah berbuat salah maka dari itu kita harus mempunyai pendamping yang bisa mengingatkan kita dalam hal kebaikan dan menegur kita jika berbuat salah.

Hikmah Keluarga Sakinah

Keluarga adalah unit terkecil dalam sebuah masyarakat. Keluarga bukan hanya sekedar hubungan formal antara suami, istri dan anak-anak namun juga sebagai ladang pahala bagi setiap manusia. Keluarga sakinah adalah perintah Allah yang juga diberikan kepada keluarga untuk diwujudkan bersama. Allah tidak pernah memberikan sebuah aturan dan menciptakan sesuatu tanpa ada alasan dan manfaat yang akan diperoleh.

Baca Juga  Paylater: Generasi Milenial dan Candu Hutang

Ada sebuah hadist yang meriwayatkan “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau doa anak yang sholeh” (HR. Muslim No. 1631)

Orang sukses dunia akhirat dalam pandangan Islam yaitu orang yang jika meninggal dunia memiliki tiga perkara tersebut. Dan menjadi keluarga sakinah memudahkan kita untuk menjadi bagian dari orang sukses itu.

Jika kita menjadi keluarga sakinah tentu saja akan memiliki sedekah jariyah terutama dalam hal mendidik anak. Senantiasa kita akan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk anak-anak kita dan ilmu tersebut akan menjadi dimanfaatkan jika anak kita membagikannya kepada orang lain.

Jadi, menjadi keluarga sakinah akan membuat kita mempunyai tiga perkara yang akan menjadikan kita sukses dunia dan akhirat. Kita akan memiliki sedekah jariyah dari ilmu-ilmu yang telah kita ajarkan kepada pasangan maupun anak-anak kita.

Kita juga akan memiliki ilmu yang dimanfaatkan jika pasangan atau anak-anak kita membagikan ilmu-ilmu tersebut, serta tentu saja kita akan mempunyai anak yang sholeh yang akan terus mendoakan kita sebagai orang tua nya serta pahala yang tiada putus-putusnya. sehingga keluarga sakinah merupakan investasi terbesar bagi kehidupan dunia akhirat kita.

Editor: Rizki Feby
Avatar
1 posts

About author
Mahasiswi Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta
Articles
Related posts
Perspektif

Fenomena Over Branding Institusi Pendidikan, Muhammadiyah Perlu Hati-hati!

4 Mins read
Seiring dengan perkembangan zaman, institusi pendidikan di Indonesia terus bertransformasi. Arus globalisasi tentu memainkan peran penting dalam menentukan kebutuhan pendidikan di era…
Perspektif

Hakim, Undang-Undang, dan Hukum Progresif

3 Mins read
Putusan hakim idealnya mengandung aspek kepastian, keadilan, dan kemanfaatan. Dalam implementasinya tidak mudah untuk mensinergikan ketiga aspek tersebut, terutama antara aspek kepastian…
Perspektif

11 Kategori Pengkritik Jurnal Terindeks Scopus, Kamu yang Mana?

2 Mins read
Dalam amatan penulis, ada beberapa kategori pengkritik jurnal terindeks scopus. Dalam tulisan ini, setidaknya ada 11 kategori yang saya temui. Berikut ulasan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *