Perspektif

Gravitasi dalam Ilmu Fisika dan Al-Qur’an

3 Mins read

Islam adalah agama yang sempurna, tidak perlu ditambah dan dikurangi. Agama Islam dapat berlaku berlaku pada zaman dahulu, masa sekarang maupun masa yang akan datang. Ajaran Islam merupakan ajaran yang bersifat universal, kebenarannya bersifat mutlak dan sesuai dengan prinsip berpikir manusia atau ilmiah.

Termasuk al-Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam yang isinya tidak perlu diragukan lagi. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang terbukti kebenarannya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga manusia bisa memahami alam semesta dengan bukti secara nyata dan ilmiah. Tak terkecuali untuk gaya gravitasi yang merupakan hasil pengamatan manusia yang berperan penting dalam kehidupan.

Gravitasi dalam Ilmu Fisika

Pada abad ke-16 M, Newton mengemukakan bahwa ada suatu “gaya pada suatu jarak” yang memungkinkan dua benda saling berinteraksi. Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik antara dua benda dipengaruhi oleh jarak kedua benda tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan kuadrat jaraknya.

Bunyi hukum gravitasi Newton adalah “setiap partikel di alam semesta ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lain. Besar gaya tarik-menarik ini berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.” Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat dirumuskan:

Keterangan:

F    : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)

m1 : massa benda 1 (kg)

m2 : massa benda 2 (kg)

r     : jarak kedua benda (m)

G   : tetapan gravitasi

Pada rumus tersebut terdapat konstanta G. Konstanta ini menunjukkan nilai tetapan gravitasi bumi. Penentuan nilai G pertama kali dilakukan oleh Henry Cavendish dengan menggunakan neraca torsi yang dikenal dengan nama neraca Cavendish. Pada neraca tersebut terdapat dua buah bola dengan massa berbeda, yaitu m dan M. Cavendish menetapkan nilai G sebesar 6,574 x 10-11 N.m2/kg2. Nilai tersebut kemudian disempurnakan menjadi G = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2.

Baca Juga  Buletin Jumat: Peringatan Nuzulul Qur'an

Gaya gravitasi merupakan besaran vektor. Apabila suatu benda mengalami gaya gravitasi dari dua atau lebih benda sumber gravitasi, maka teknik mencari resultannya menggunakan teknik pencarian resultan vektor. Gravitasi tidak dapat dilihat, dicium atau disentuh. Namun, gravitasi memang benar ada. Gravitasi sebagai kekuatan tak terlihat yang menarik dua massa secara bersama-sama. Newton menemukan bahwa semakin meningkat massa objek, maka daya tarik gravitasi objek akan semakin meningkat.

Setiap massa di alam semesta menarik massa yang lain sesuai dengan kadar massanya dan jarak antara dua massa tersebut. Jika hanya hukum gravitasi yang mengatur alam ini dan setiap massa terus-menerus menarik massa yang lain, maka seluruh alam ini akan menjadi semua massa saja. Tetapi karena semua benda di langit berputar dalam suatu lintasan atau orbit tertutup. Berputar dan kembali lagi ke tempatnya semula. Gerakan berputar secara terus-menerus ini memunculkan kekuatan dorongan dari pusat (kontra-gravitasi) yang menyeimbangkan kekuatan gravitasi. Dari putaran yang tiada henti ini kemudian timbul yang dinamakan keseimbangan gerak.

Gravitasi dalam Al-Qur’an

Gravitasi merupakan salah satu ciptaan Allah yang menentukan keseimbangan alam dan kehidupan di muka bumi. Gravitasi adalah sebuah interaksi tarik-menarik yang ada pada setiap makhluk bermassa, baik besar maupun kecil. Jauh hari sebelum Newton mendapatkan ilham gravitasi beserta teori-teorinya dari buah apelnya, al-Qur’an telah berbicara mengenai substansi gravitasi. Allah berfirman dalam al-Qur’an surah al-Hajj ayat 65,

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖۗ وَيُمْسِكُ السَّمَاۤءَ اَنْ تَقَعَ عَلَى الْاَرْضِ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu (manusia) apa yang ada di bumi, dan kapal yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit agar tidak jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.”

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dengan sangat sempurna dengan segala keteraturan dan keseimbangannya. Alam semesta yang terdiri dari ruang angkasa dan planet-planet-Nya yang tidak terhitung banyaknya. Semua terapung dan beredar melalui garis edar yang telah ditentukan oleh Allah.  Planet yang tinggi dan berjauhan, namun tidak jatuh dan tidak pula bertabrakan. Hal ini menunjukkan adanya suatu kekuatan yang bekerja untuk mengaitkan semua benda-benda langit dan mencegahnya dari benturan antara satu dengan lainnya, yang diatur oleh satu hukum yaitu hukum gravitasi.

Baca Juga  Hustle Culture, Bagaimana Al-Qur’an Memandangnya?

Allah menciptakan hukum gravitasi bukan tidak berarti apa-apa. Kalau gravitasi lenyap maka atmosfer yang telah ditahan bumi pun ikut lenyap, oksigen akan punah dari permukaan bumi, serta air yang merupakan salah satu sumber kehidupan manusia yang nyata akan beruba menjadi api, maka tidak ada lagi yang namanya kehidupan di alam semesta ini.

Editor: Soleh

Sindi Wulan Aprilia
27 posts

About author
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya Peminat Kajian Tarikh
Articles
Related posts
Perspektif

Moderasi Hilirisasi Haji

3 Mins read
Dalam beberapa tahun terakhir, hilirisasi haji telah menjadi sorotan penting di Indonesia. Berangkat dari visi untuk memberikan pelayanan haji yang berkualitas dan…
Perspektif

AI dan Masa Depan Studi Astronomi Islam

4 Mins read
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan program komputer yang dirancang dan dihadirkan untuk dapat meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan,…
Perspektif

Pendidikan sebagai Dasar Pembentuk Nilai Hidup

3 Mins read
“Pendidikan (opvoeding) dan pengajaran (onderwijs) merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds