Report

Hyung-Jun Kim: Muhammadiyah Butuh Influencer di Dunia Maya

1 Mins read

IBTimes.ID – Hyung-Jun Kim Guru Besar Antropologi Kangwon National University Korea Selatan menilai bahwa, begitu minimnya kader Muhammadiyah yang berani tampil di dunia maya dengan membawa identitas Muhammadiyah. Salah satu penyebab utamanya adalah kuatnya kultur organisasi dalam menjaga marwah persyarikatan.

Hal ini disampaikan oleh Hyung-Jun Kim dalam forum diskusi MPKSDI Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur bertema ”Citra Muhammadiyah di Dunia Maya: Amatan dari Korea” pada (7/8/23).

“Jadi di Muhammadiyah, aktivisnya susah melontarkan sebuah opini atau gerakan atas nama persyarikatan karena citra organisasi yang terlalu kuat.  Sehingga mereka tidak berani bersuara di media sosial atas nama Muhammadiyah tanpa izin atau perintah struktural,” kata Hyung-Jun Kim.

Menurutnya, kebebasan berkreasi adalah kunci menaikkan popularitas di media sosial/dunia maya. Kultur Muhammadiyah yang akademik dan serius juga bisa menjadi hambatan untuk iklim dunia maya yang lebih mengedepankan kejenakaan. Hal ini sangat perlu disadari oleh persyarikatan.

“Ini penting dan sangat perlu dipahami. Muhammadiyah harus mendukung individu-individu yang mau bergerak di dunia maya/ Social Networking Service (SNS) secara struktur. Berikan mereka kebebasan, kreativitas, dan mau menerima apa yang dilakukan oleh aktivis tersebut di dunia maya,” tutur Hyung-Jun Kim.

Muhammadiyah memiliki basis massa yang besar dan Amal Usaha yang banyak dengan varian kegiatan sosial yang beragam dan terus ada. Modal kegiatan sosial ini harusnya bisa menjadi daya tarik besar untuk menaikkan popularitas Muhammadiyah di dunia maya.

Hal ini perlu dipahami oleh Muhammadiyah sebagai upaya adaptasi diri dalam dunia maya. Sebab mengingat rata-rata penggunaan internet warga Indonesia lebih tinggi daripada warga dunia.

Hyung-Jun Kim menyampaikan, bahwa citra Muhammadiyah di media sosial masih kurang kuat jika dibandingkan dengan gerakan nyata yang telah dilakukan di masyarakat pada umumnya.

Baca Juga  Global Forum for Climate Movement: Muhammadiyah's Efforts to Prevent Climate Crisis

“Menurut saya orang Muhammadiyah harus menyadari bahwa dunia maya itu sungguh-sungguh penting untuk digunakan dalam berdakwah. Dulu 100 tahun Muhammadiyah lahir dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zamannya, maka sekarang juga demikian. Muhammadiyah harus mengikuti arus zaman yang terus berkembang saat ini,” jelasnya.

Hyung-Jun Kim mengatakan, minimnya pesohor dan sosok influencer menyebabkan jangkauan dan citra atau popularitas Muhammadiyah di dunia maya tidak begitu tinggi. Jikalau pun ada kader yang menjadi influencer atau pesohor media sosial, mereka tampil sebagai individu masing-masing yang tidak membawa identitas organisasi.

(Soleh)

Related posts
Report

Muktamar JIMM 2023: Mendorong Pembaharuan Pemikiran, Pengetahuan, dan Gerakan Muhammadiyah

7 Mins read
IBTimes.ID – Para kader Muhammadiyah yang tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) kembali menyelenggarakan sebuah agenda yang bernama Muktamar Pemikiran Islam…
Report

Haedar Nashir: Moderasi adalah Solusi Menangani Radikalisme dan Ekstremisme

1 Mins read
IBTimes.ID – Haedar Nashir Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan, bahwa pendekatan moderasi adalah solusi dalam menangani radikalisme dan ekstremisme. Hal ini…
Report

Riset: Pesantren, Politik Dinasti, dan Oligarki Kekuasaan

5 Mins read
IBTimes.ID – Oligarki kekuasaan dan politik dinasti adalah dua fenomena pemilihan kepala daerah dan pemilihan anggota legislatif secara langsung yang terjadi pasca…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *