Tarikh

Abdurrahman Ad-Dakhil: Berusaha Mendirikan Kembali Daulah Umayyah

3 Mins read

Abdurrahman Ad-Dakhil Melarikan Diri ke Spanyol

Abdurrahman Ad-Dakhil – Setelah berakhirnya pemerintahan khalifah Hisyam bin Abdul Malik, seperti yang kita ketahui, bahwa khalifah penggantinya tidak mampu mengemban tugas sebagai khalifah. Mereka lebih suka bermegah-megahan dan tidak mampu mengatur negara.

Namun, pada masa khalifah Marwan bin Muhammad menjadi khalifah, beliau mencoba untuk memperbaiki keadaan, akan tetapi mengalami kegagalan disebabkan semakin banyaknya pemberontakan yang terjadi.

Setelah mengalami kekalahan dari Bani Abbasiyah, Marwan mencoba menyelamatkan dirinya dengan pergi ke Mesir, dan tahun 134 H ia terbunuh. Akan tetapi, terdapat seorang keturunan bani Umayyah bernama Abdurrahman ad-Dakhil yang melarikan diri ke Spanyol.

Beliau ialah keturunan khalifah Hisyam. Sebelumnya beliau menjadi pengembara melewati Palestina, Mesir, dan Afrika, kemudian tahun 755 M Abdurrahman ad-Dakhil sampai di Spanyol dan mendapat sambutan yang baik, beliau mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Abdurrahman Ad-Dakhil Mendirikan Kembali Dinasti Umayyah

Kemudian pada tahun 756 M, beliau mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa yang bergelar Amir serta menyatakan merdeka dari kekuasaan Abbasiyah yang berpusat di Bagdad. Setelah keruntuhan dinasti Umayyah di Syiria, di Spanyol Abdurrahman kembali mendirikan dinasti Umayyah. Pemerintahan Umayyah berpusat di Cordova, Abdurrahman mengantisipasi jika terdapat pemberontakan dari beberapa kepala suku.

Disebabkan terdapat banyak pihak yang ingin memperebutkan kekuasaannya seperti orang Tahiriyah, orang Barbar, dan orang Yamaniyah. Dia berhasil menumpas pemberontakan dari para kepala suku.

Gubernur Sevilla yang bekerjasama dengan Abu Sabah kepala suku Yamaniyah dipecat kemudian berhasil dibunuh. Terdapat sekitar 20.000 orang kaum Yamaniyah yang berada di Selatan berhasil dihancurkan dan dibunuh.

Kemudian, terdapat pemberontakan dari mantan gubernur Toledo bernama Hisyam bin Urwa akan tetapi berhasil dikalahkan dan dibunuh. Kaum Barbar yang dipimpin oleh Syaqna juga menyebabkan sebuah kerusuhan, namun ia dibunuh oleh pengikutnya sendiri.

Baca Juga  Islam Toleran: Kisah-Kisah Toleransi di Masa-Masa Awal Islam

Maka dengan berbagai banyaknya pemberontakan yang mengalami kegagalan para kepala suku tersebut, kemudian mereka meminta bantuan kepada Charles yang agung untuk dapat mengusir Abdurrahman agar ia pergi dari Spanyol.

Kekalahan Raja Charles atas Abdurrahman Ad-Dakhil

Sebuah gagasan tersebut pun akhirnya disambut baik oleh Raja Charles dan kemudian ia membawa pasukan yang begitu besar melalui pegunungan Pyrenee. Akan tetapi, Charles mengalami kegagalan dalam melawan Abdurrahman karena ia begitu tangguh.

Pada akhirnya, Raja Charles kembali ke Eropa dengan tangan hampa tidak membawa kemenangan. Akan tetapi, ia memberikan komando kepada ksatria yang bernama Rolan. Rolan ialah panglima Kristen yang disegani di masa itu. Namun, Rolan terbunuh dalam pertempuran tersebut.

Dengan kemenangan-kemenangan yang telah diperoleh Abdurrahman tersebut, menjadikan dirinya mampu memperkokoh wilayah kekuasaannya serta mendapat kesempatan untuk membangun daulah Umayyah di Spanyol.

Dia memperhatikan bahwa wilayah Andalusia terdiri dari suku yang berbeda-beda seperti suku Arab yang terdiri dari suku Yamaniyah, Tahiriyah, masyarakat non-muslim, dan muslim Spanyol serta orang Barbar.

Abdurrahman Ad-Dakhil Membangun Pasukannya

Maka dengan ini, Abdurrahman membangun pasukan yang telah dilatih dan diatur dengan baik terdiri sekitar 40.000 pasukan tentara Barbar, serta menciptakan pasukan angkatan laut yang kuat.

Diciptakannya pasukan yang terorganisir dan kuat tersebut, bertujuan untuk memusnahkan pemberontakan dan menciptakan kestabilan di dalam pemerintahannya. Keberhasilannya dalam menghadapi ancaman serta ketangguhan mengadapi berbagai pemberontakan yang terjadi semasa pemerintahannya, menjadikan beliau mendapat julukan Rajawali Quraisy.

Setelah masa pemerintahan, beliau mengalami kestabilan politik dan memberikan kesempatan untuk membangun peradaban Spanyol. Beliau membangun sebuah Masjid Agung di Cordova, dan di kemudian hari dapat diselesaikan dan menjadi megah yang dilakukan oleh pengganti beliau.

Baca Juga  Dinasi Ottoman (7): Murad II, Sultan Dua Masa

Halaman masjid tersebut begitu luas serta pilarnya begitu kuat dan kokoh. Namun, bangunan yang bersejarah tersebut dijadikan sebagai gereja Kristen oleh Raja Ferdinand III pada tahun 1236 saat ia berhasil menaklukkan Spanyol.

Membangung Pusat Ilmu dan Kebudayaan

Pusat dari ilmu serta kebudayan Eropa dibangun oleh Abdurrahman di Cordova. Istana beliau banyak dikunjungi oleh para cendikiawan. Sebab, para cendikiawan tertarik pada ilmu kesustraan yang berhasil beliau kembangkan.

Dan, terdapat beberapa cendekiawan yang bertemu beliau yaitu Syaikh Abu Musa Hawari, Abi al-Mutasya, Said bin Hasan, Yahya bin Yahya dan Isa bin Dinar. Dan menjadikan bangsa Arab yang berada di Spanyol menjadi Guru bagi Eropa.

Serta terdapat Universitas di Sevilla, Toledo, dan Cordova yang bertujuan sebagai asal-usul ilmu dan kebudayaan non-Arab dan Arab, Muslim, Yahudi, Kristen.

Dalam pemerintahan sebagai penguasa, beliau telah membagi wilayah pemerintahan dalam enam provinsi. Terdapat seorang gubernur yang memerintah sebuah provinsi. Setiap gubernur yang telah terorganisir, bertugas memerintah dengan keadilan serta ketegasan di bawah kekuasaan pemerintahan Abdurrahman.  Beliau dikenal sebagai pendiri Daulah Umayyah di Spanyol. Beliau telah berkuasa selama 32 tahun dan pada tahun 788 M beliau wafat.

Setelah beliau wafat, pemerintahan dilanjutkan oleh putranya yang bernama Hasyim I, dan putra beliau mampu untuk memperluas wilayah daulah Umayyah sampai Barcelona dan Saragosa.

Editor: Yahya FR


Iklan kemitraan Lazismu.org

Avatar
4 posts

About author
Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya
Articles
Related posts
Tarikh

Sejarah dan Hadirnya Islam di Alam Minangkabau

3 Mins read
Minangkabau dikenal sebagai salah satu wilayah di Nusantara dengan keelokan alam dan kebudayaan dari nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakatnya. Menurut…
Tarikh

Kisah Abu Nawas Lari dari Rahmat Allah

3 Mins read
Abu Nawas, atau nama lengkapnya Abu Nuwas al-Hasan bin Hani al-Hakami, adalah seorang penyair terkenal dari zaman Abbasiyah yang hidup antara tahun…
Tarikh

Kisah Cinta Terlarang Perawi Hadis dengan Wanita Khawarij: Imran bin Hitthan

3 Mins read
Sejak awal peradaban manusia, kisah cinta telah menjadi sumber inspirasi yang tak ada habisnya. Beberapa kisah cinta menjadi legenda, menginspirasi film dan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds