Inspiring

Abu Hurairah, Pecinta Kucing Periwayat Banyak Hadis

3 Mins read

Biografi

Mendapatkan status sebagai sahabat Rasulullah SAW, merupakan suatu kehormatan besar dan keistimewaan khusus bagi pemilik status tersebut.

Karena semua sahabat adalah orang yang yang memiliki sifat adil. Baik mereka yang terlibat langsung dalam pemberontakan maupun yang tidak terlibat. Pendapat ini ialah kesapakatan jumhur ulama.

Tetapi di antara sekian banyaknya sahabat, ada yang namanya begitu masyhur di telinga. Seorang sahabat yang selalu setia mendampingi Rasulullah Saw. Seorang sahabat yang zuhud dan rajin beribadah. Beliau terkenal dengan sebutan Abu Hurairah ra.

Nama asli Abu Hurairah ialah Abdur-Rahman bin Shakhr ad-Dausi al-Yamani. Beliau terlahir pada tahun 19 sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Nama beliau ketika zaman jahiliah adalah Abdu Syams. Kemudian setelah memeluk agama Islam, Rasulullah memberikan nama kepadanya yaitu Abdurrahman (M. Ajjaj al-Khatib, 2008, 445).

Abu Hurairah bukan termasuk orang-orang yang terdahulu masuk Islam. Ia baru memeluk Islam setelah berhijrah ke Madinah, antara waktu perjanjian Hudaibiyah dan perang Khaibar.

Ketika Abu Hurairah masuk Islam, Rasulullah bertanya, “Dari mana engkau?” Dari Daus, jawabnya.

Rasulullah Saw kemudian meletakkan tangannya di pelipis Abu Hurairah. Mengibaskannya seraya berkata, “Aku belum pernah melihat seorang dari Daus yang penuh kebaikan sepertimu” ujar Rasulullah.

Abu Hurairah bercerita, “Dahulu namaku adalah Abdu Syam bin Shakhr, ketika Aku masuk Islam, Rasulullah Saw kemudian mengganti namaku menjadi Abdurrahman”. Ada pula yang mengatakan bahwa namanya Abdullah. Namun, sahabat dari kabilah Daus ini lebih dikenal dengan julukan Abu Hurairah.

Sebutan Bapaknya Kucing

Ada kisah menarik di balik julukan Abu Hurairah. Suatu ketika, Abu Hurairah sedang mengembalakan kambing milik keluarganya.

Tiba-tiba, ia menemukan seekor anak kucing, diambilnya lah kucing tersebut. Apabila malam tiba, ia meletakkan kucing itu di atas pohon. Sedangkan di siang hari, ia membawa kucing tersebut di lengan bajunya kemudian bermain-main dengannya.

Baca Juga  Benarkah Memahami Hadis Secara Tekstual Bisa Jadi Radikal?

Suatu hari, kucing itu mengengong hingga terdengar oleh Rasulullah Saw. Beliau pun bertanya, “Apa itu wahai Abdu Syams?” Anak kucing yang aku temukan ya Rasulallah.

Baiklah, maka engkau adalah Abu Hurairah (bapak kucing kecil). Semenjak kejadian itu, ia selalu dipanggil dengan julukan Abu Hurairah.

Abu Hurairah: Sahabat Terbanyak dalam Meriwayatkan Hadis

Dalam menemani Rasulullah, Abu Hurairah hanya menghabiskan 2-3 tahun lamanya. Meskipun demikian, beliau lebih banyak menghabiskan waktunya dalam menimba ilmu kepada Nabi Muhammad Saw.

Abu Hurairah dikenal sebagai ahlu as-Suffah. Ia tidak memiliki rumah dan harta benda. Abu Hurairah seringkali merasakan lapar yang amat sangat lantaran tidak makan berhari-hari.

Pernah suatu ketika, ia menggeliat-geliat di antara mimbar Rasulullah Saw dan kamar Aisyah. Orang-orang pun mengira ia telah gila. Padahal, ia tidak gila, melainkan sedang merasakan lapar yang amat sangat.

Abu Hurairah sering menekan perutnya ke tanah agar rasa laparnya bisa tertahankan. Ia juga meletakkan batu di perutnya, kemudian diikat dengan kain sorbannya. Ia pun terjatuh di masjid sambil menggeliat kesakitan.

Sangat luar biasa sekali ke-zuhud-an yang beliau alami. Pantas saja, ilmu yang ia dapat dari Rasulullah sangatlah bermanfaat. Karena ilmu yang ia pelajari langsung ia terapkan dalam berkehidupan sehingga menjadikan ia hidup dalam penuh berkah.

Abu Hurairah bukan hanya narator hadits. Iebih dari itu, ia adalah salah seorang pakar ilmu pada masanya di bidang Al-Qur’an, sunah, dan ijtihad. Persahabatan dan kedekatannya dengan Rasulullah Saw, memberikan kesempatan baginya untuk mendalami agama dan menyaksikan sunah yang langsung berasal dari baginda besar Nabi Muhammad SAW.

***

Oleh karena itulah, ia memiliki banyak kumpulan hadits sebagaimana ia mengetahui munculnya sebagian besar masalah-masalah syara’ yang dihadapi oleh kaum muslimin pada masa Rasulullah saw (M. Ajjaj al-Khatib, 2008, 463).

Baca Juga  Politik Kebangsaan Muhammadiyah: Pelopor Nasionalisme Indonesia

Abu Hurairah meriwayatkan banyak hadis langsung dari Rasulullah Saw. Dan ia juga meriwayatkan hadis dari sebagian besar sahabat seperti sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, al-Fadhil bin Abbas bin Abdul Muththalib, Ubay bin Ka’ab, Usamah bin Zaid, Aisyah Ummul Mu’minin, dan Bashrah bin Abi Bashrah.

Sebagian sahabat pun banyak yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah. Sahabat yang termasyhur meriwayatkan hadits darinya adalah sahabat Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Anas bin Malik, Wailah bin al-Asqa, Jabir bin Abdullah al-Anshari, dan Abu Ayyub al-Anshari.

Meskipun Abu Hurairah hidup berdampingan dengan Rasul hanya selama tiga tahun, masa yang singkat tersebut tidak menjadikan Abu Hurairah bermalas-malasan. Akan tetapi, menjadikan beliau sangat giat dalam menimba ilmu terhadap baginda Nabi Muhammad SAW.

Kegigihan dan kekuatan daya hafal beliau memungkinkannya lebih banyak meriwayatkan hadis dibandingkan sahabat-sahabat Nabi yang lain.

Menurut Ibn al-Jauzi, ada sejumlah 5.374 hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang terdapat dalam Musnad Baqi dan 3.848 hadits di dalam Musnad bin Hanbal (Nawir Yuslem, 2001, 442).

***

Dapat disimpulkan di antara faktor yang menjadikan beliau paling banyak dalam meriwayatkan hadis yaitu:

Pertama, ketekunannya menghadiri majelis Rasulullah. Beliau merupakan golongan ahl as-suffah, yang mana golongan ini biasa hidup tinggal di Masjid Nabawi. Menjadikannya lebih intens dalam menghadiri majelis Rasulullah

Kedua, kuatnya daya ingat dalam menghafal (dlabith). Karena ia salah satu dari sahabat yang didoakan nabi khusus dalam ingatan.

Ketiga, banyak mendapatkan hadis dari sahabat senior lainnya.

Keempat, jenis tema hadis yang diriwayatkan. Jika diperhatikan, banyaknya hadis yang dikutip langsung dari Rasulullah adalah terkait kegiatan keseharian Nabi Saw.

Baca Juga  Riset: Begini Empat Cara Mengaitkan Hadis dan Sains ala Syamsul Anwar
Yazeed Ghinan Abdullah
2 posts

About author
Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Articles
Related posts
Inspiring

Bintu Syathi’, Pionir Mufassir Perempuan Modern

6 Mins read
Bintu Syathi’ merupakan tokoh mufassir perempuan pertama yang mampu menghilangkan dominasi mufassir laki-laki. Mufassir era klasik hingga abad 19 identik produksi kitab…
Inspiring

Buya Hamka, Penyelamat Tasawuf dari Pemaknaan yang Menyimpang

7 Mins read
Pendahuluan: Tasawuf Kenabian Istilah tasawuf saat ini telah menjadi satu konsep keilmuan tersendiri dalam Islam. Berdasarkan epistemologi filsafat Islam, tasawuf dimasukkan dalam…
Inspiring

Enam Hal yang Dapat Menghancurkan Manusia Menurut Anthony de Mello

4 Mins read
Dalam romantika perjalanan kehidupan, banyak hal yang mungkin tampak menggiurkan tapi sebenarnya berpotensi merusak, bagi kita sebagai umat manusia. Sepintas mungkin tiada…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *