Tajdida

Aisyiyah, Covid-19, dan Spirit Ta’awun untuk Negeri

4 Mins read

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS Al-Mâidah/5:2).

Dalam bahasa Indonesioa, ta’awun adalah gotong royong. Ta’awun menjadi kata kunci, karena pandemi Covid-19 ini selain menimbulkan masalah kesehatan, dampak sosial ekonominya juga luar biasa. Tidak ada satu pun yang tak terdampak. Cuma kadarnya saja yang berbeda. Ada yang sampai terpuruk, tidak mampu survive. Ada yang masih survive tapi mengalami pengencangan ikat pinggang luar biasa.

Banyak anggota masyarakat yang tidak siap, bingung harus berbuat apa, bagaimana caranya, dan dari mana mulainya. Serba salah. Tidak mampu mencari jalan keluar, ujung-ujungnya saling menyalahkan, dan hanya mencari kelemahan pemerintah.

Ini adalah momentum bagi kita  semua untuk bergandengan tangan, bergotong royong, saling mendukung, saling mengisi kekosongan, mencari jalan terbaik agar negeri ini bisa segera keluar dari wabah virus yang sangat berbahaya ini.  “Lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan.” Daripada hanya meratapi nasib, lebih baik berbuat sebisanya untuk kebaikan bersama.

Di tengah frustasi masyarakat yang tinggi, alih-alih ikut mengeluh, dengan spitit ta’awun Aisyiyah, bersama Muhammadiyah, bergerak bersama, ikut ambil bagian dalam aksi kemanusian mengatasi pandemi ini. Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah, sejak kelahirannya (tahun 1917) telah memberikan warna tersendiri dalam pembangunan negeri ini baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial masyarakat khususnya yang menyangkut kaum perempuan dan anak. Kerja-kerja kemanusiaan sudah menjadi aktivitas kesehariannya.

Dalam rangka merespon masalah kerusakan lingkungan dan banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia, maka pada tahun 2015 Aisyiyah membentuk Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat Aisyiyah. Melalui LLHPB ini Aisyiyah ingin mengajak dan menumbuhkembangkan partisipasi perempuan dan masyarakat bersama-sama dalam pelestarian lingkungan hidup, mewujudkan kelestarian keaneka ragaman hayati dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat serta mitigasi bencana sebagai upaya pengurangan risiko bencana menjadi agenda penting LLHPB.

Baca Juga  Muhammadiyah dan NU, Benci Tapi Rindu

Demikian juga ketika pandemi Covid-19 melanda negeri ini, Aisyiyah terpanggil untuk ambil bagian mendarma baktikan dirinya. Bersama (Muhammadiyah Covid-19 Comand Center (MCCC) Aisyiyah mengerakkan sayap organisasinya diseluruh Indonesia.

***

Perempuan-perempuan tangguh itu dari berbagai kalangan bahkan banyak juga yang sudah berusia lanjut bahu membahu, saling tolong menolong, berbagi, berkolaborasi bersama, dan bergotong-royong, melakukan apa pun yang mereka bisa, dengan rasa keikhlasan, tanpa pamrih, mendedikasikan dirinya untuk membantu orang lain, hanya mengharap ridho Allah SWT adalah manifestasi spirit ta’awun sosial Aisyiyah untuk negeri.

Penulis sangat mengapresiasi semangat ta’awun Aisyiyah, karena penulis tahu betul ibu-ibu itu juga tidak selalu dalam keadaan baik-baik saja, tidak juga dalam keadaan berkelebihan. Bagaimana tidak, dalam menjalankan peran gandanya ibu-ibu Aisyiyah harus melaksanakan kewajiban utamanya dahulu untuk keluarga.

Memastikan diri nya dan keluarganya tetap sehat, stay at home kecuali ada keperluan mendesak di luar rumah, mendampingi anak-anak belajar, memastikan kebutuhan gizi yang seimbang dalam keluarga, mengedukasi keluarga sendiri agar pakai masker, menjaga jarak, dan sering-sering mencuci tangan, serta berusaha menciptakan suasana rumah tetap nyaman, baru kemudian melakukan kegiatan lain.

Untuk membantu masyarakat yag terpapar Covid-19 Rumah Sakit Aisyiyah bersama-sama Rumah Sakit Muhammadiyah siap siaga membantu masyarakat yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan  pasien positif Covid-19 yang mebutuhkan bantuan tenaga medis, layanan psikologi dan layanan-layanan kesehatan lainnya.

Aisyiyah juga mengedukasi masyarakat khususnya kaum perempuan agar mampu mengatur keuangannya keluarganya selama pandemi Covid-19, seperti mengevaluasi kembali sumber-sumber  penghasilan keluarga, mengunakan dana darurat untuk memenuhi kebutuhan yang tidak dapat ditunda, melakukan penghematan dengan membuat skala prioritas dengan mengutamakan pengeluaran untuk hal-hal yang penting, mengatur kebutuhan untuk menjaga kesehatan keluarga, mengubah gaya hidup jadi lebih sederhana, melakukan restrukturisasi utang dengan memperpanjang tenor pinjaman, sampai mengedukasi bagaimana memberikan pengertian kepada anggota keluarga, anak-anak agar mereka mengerti dan dapat membatasi pengeluaran. Aisyiyah juga menganjuran kepada umat Muslim untuk berderma lebih dini dan lebih banyak dalam bentuk zakat, infaq dan sedekah. Serta tak lupa Aisyiyah mengajak untuk tetap menabung walaupun sedikit.

Baca Juga  Dialog: Sebuah Medium Perdamaian
***

Spirit ta’awun komunitas juga  dilakukan Aisyiyah dengan mengajak masyarakat melakukan pencegahan dan penanganan Covid-19 berbasis komunitas, untuk itu Aisiyah telah menerbitkan buku panduan sebagai pedoman pelaksanaan di lapangan. Aisyiyah memahami betul berdasarkan pengalamannya selama ini mana kala terjadi bencana/wabah ada kelompok-kelompok rentan yang perlu mendapatkan perhatian lebih seperti perempuan, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, difabel, pekerja harian, buruh migran, korban PHK, warga miskin dan marginal.

Dengan ta’awun sosial berbasis komunitas diharapkan dapat melibatkan  seluruh stakeholder yang ada di komunitas tersebut (perangkat desa, tokoh masyarakat, tenaga kesehatan, organisasi keagamaan dan masyarakat, kader, relawan, instritusi pendidikan, dan lain sebagainya).

Di samping bersama-sama dengan MCCC, Aisyiyah juga bergerak secara mandiri. Melalui LLHPB yang sudah terbentuk sampai ke wilayah-wilayah, kader-kader Aisyiyah bergotong royong aktif memberikan sumbangan sembako kepada warga yang membutuhkan, membagikan takjil untuk berbuka puasa, menyediakan makanan bagi pelajar/mahaiswa/anak-anak kos yang tidak bisa pulang, membagikan  masker, disinfektan, hand sanitizer secara gratis, sampai kepada memberikan bibit tanaman pangan, dan bibit tanaman obat-obatan herbal, agar masyarakat dapat menghasilkan kebutuhan pangannya secara mandiri.

Aisyiyah mengajak masyarakat memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar tempat tinggalnya untuk meningkatkan imunitas tubuh dengan membuat minuman tradisional dari bahan-bahan alami yang ditanam sendiri dari rumah, membuat lumbung keluarga secara mandiri, kembali kepada kearifan lokal untuk menghadapi krisis pangan yang sangat mungkin terjadi manakala vaksin Covid-19 tidak kunjung ditemukan.

Spirit ta’awun sudah menjadi urat nadi keseharian gerakan organisasi perempuan ini. Tolong menolong dalam kesulitan menjadi landasan nilai-nilai gerakan Aisyiyan dalam memberikan sumbangsih untuk negeri. Bukan tentang besar kecilnya yang diberikan, tapi nilai-nilai kemanusiaan, rasa empati yang melekat dalam jiwa kader-kader Aisyiyah itu yang utama. Di samping itu perlu diakui perempuan memiliki kelebihan tersendiri dalam melakukan pendekatan kepada orang lain khususnya kepada masyarakat yang lebih membutuhkan.

Baca Juga  Musibah Covid-19 Merajalela Jangan Bakhil
***

Kita yakin bahwa tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula, sebagaimana disabdakan Allah SWT dalam surat Ar-Rahman ayat 60. Inilah dasar keikhlasan dan komitmen yang harus terus menerus kita tanamkan pada diri kita. Dan, ini pulalah yang terus menggerakkan roda Aisyiyah terus berputar, termasuk di masa pandemi Covid-19.

Sebagai bentuk kepedulian pada lingkungan agar tetap bersih dan sehat hingga pasca pendemi Covid-19, LLHPB mengampanyekan #YukRayakanIdulFitriDiRumahSajaTanpaPlastik. Kebersihan lingkungan di masa depan adalah kesehatan bagi generasi penerus kita.

Editor: Yahya FR
Avatar
2 posts

About author
Dosen Institute Tehnologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD), Wakil Sekretaris Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana PP Aisyiyah.
Articles
Related posts
Tajdida

Islam Berkemajuan: Agar Umat Bangkit dari Kemunduran

7 Mins read
Islam Indonesia: Berkemajuan tapi Pinggiran Pada 2015 terjadi dua Muktamar mahapenting: (1) Muktamar Islam Nusantara milik Nahdlatul Ulama, (2) Muktamar Islam Berkemajuan…
Tajdida

Ketika Muhammadiyah Berbicara Ekologi

4 Mins read
Apabila dicermati secara mendalam, telah terjadi degradasi nilai-nilai manusia, nampakyna fungsi utama manusia sebagai khalifah fil ardh penjaga bumi ini tidak nampak…
Tajdida

Siapa Generasi Z Muhammadiyah Itu?

3 Mins read
Dari semua rangkaian kajian dan dialog mengenai Muhammadiyah di masa depan, agaknya masih minim yang membahas mengenai masa depan generasi Z Muhammadiyah….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds