Tafsir

Tiga Ayat Al-Qur’an Tentang Klasifikasi Makhluk Hidup dalam Ilmu Biologi

3 Mins read

Sebelum membahas kaitan ayat Al-Quran dengan biologi, kita perlu memahami terlebih dahulu salah satu dasar dalam ilmu biologi. Dalam ilmu biologi, tumbuhan dan hewan menjadi studi objek manusia. Setiap jenis tumbuhan dan hewan terdiri atas sejumlah individu, sehingga seluruh jenis terdiri atas berjuta-juta individu. Antara satu jenis dengan jenis yang lain terdapat perbedaan-perbedaan sehingga secara keseluruhan tampak adanya kenaekaragaman yang sangat besar. Dengan demikian, perlu diciptakan suatu cara untuk memudahkan dalam mempelajarinya.

Klasifikasi Makhluk Hidup

Salah satu cara yang tepat adalah menyusun tumbuhan dan hewan ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Kegiatan pengelompokan ini disebut klasifikasi. Klasifikasi ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup.

Klasifikasi modern berakar pada sistem Carolus Linnaeus yang mengelompokkan spesies menurut kesamaan fisik yang dimiliki. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Carolus Linnaeus untuk menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan oleh Darwin.

Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu. Urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi ke terendah adalah domain (daerah), kingdom (kerajaan), phylum (hewan) / divisio (tumbuhan), class (kelas), ordo (bangsa), famili (suku), genus (marga), dan spesies (jenis).

Banyak makhluk hidup mempunyai nama lokal. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama yang unik dan dikenal seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan internasional, digunakan metode binomial nomenclature.

Metode binomial nomenclature (tata nama ganda) merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata, yaitu genus dan spesies.

Baca Juga  Abu Zayd & Mahdawi, Dihukum Karena Meneliti Al-Qur’an

Aturan pemberian namanya adalah sebagai berikut:
a. Organisme terdiri dari dua kata, kata pertama merupakan nama genus dan kata kedua merupakan spesies.
b. Kata pertama ditulis dengan huruf kapital dan kata kedua ditulis dengan huruf kecil.
c. Nama organisme ditulis menggunakan bahasa Latin dan dicetak miring.

Klasifikasi Makhluk Hidup dalam Al-Quran

Klasifikasi makhluk hidup ini sudah dijelaskan dalam al-Qur’an, di antaranya:

Surah al-Baqarah ayat 31

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Artinya: “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!”

Pemberian nama bagi makhluk hidup yang ada di alam semesta ini adalah ungkapan kembali dari ilmu yang telah diberikan kepada Nabi Adam. Ayat diatas menginformasikan bahwa manusia dianugerahi Allah potensi untuk mengetahui nama atau fungsi dan karakteristik benda-benda termasuk hewan dan tumbuhan.

Dalam ilmu biologi, tingkat pengelompokan disebut dengan taksonomi. Tingkatan ini disusun oleh takson yang paling umum sampai yang paling khusus dengan urutan:

Hewan:
– Kingdom
– Phylum
– Class
– Ordo
– Family
– Genus
– Spesies

Tumbuhan:
– Kingdom
– Divisio
– Class
– Ordo
– Family
– Genus
– Spesies

Surah al-An’am ayat 141

وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَ جَنّٰتٍ مَّعْرُوْشٰتٍ وَّغَيْرَ مَعْرُوْشٰتٍ وَّالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا اُكُلُهٗ وَالزَّيْتُوْنَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَّغَيْرَ مُتَشَابِهٍۗ كُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖٓ اِذَآ اَثْمَرَ وَاٰتُوْا حَقَّهٗ يَوْمَ حَصَادِهٖۖ وَلَا تُسْرِفُوْا ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَۙ

Artinya: “Dan Dia-lah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Allah menciptakan pohon kurma dan pohon-pohon lain dengan berbagai macam buahnya dan beranekaragam bentuk, warna, dan rasa. Pohon-pohon yang telah diciptakan Allah mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia, seperti pohon kurma (Phoenix dactylifera).

Baca Juga  Ketika Al-Qur'an Berbicara Soal Sastra

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terhadap kurma bahwa kurma mengandung sejumlah unsur penting bagi tubuh karena kaya akan zat gula, protein, lemak, zat garam mineral, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga mudah dicerna, diserap, dan melekat pada tubuh. Klasifikasi pohon kurma adalah:

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Phoenix
Spesies : P. dactylifera

Surah al-An’am ayat 142

وَمِنَ الْاَنْعَامِ حَمُوْلَةً وَّفَرْشًا ۗ كُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌۙ

Artinya: “dan di antara hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada (pula) yang untuk disembelih. Makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.”

Di daerah gurun di Timur Tengah, hewan ternak seperti unta (Camelus dromedarius) dan keledai (Equus asinus) berfungsi sebagai hewan pengangkut beban, sedangkan hewan ternak untuk disembelih, contoh sapi (Bos taurus), kambing (Capra aegagrus hircus), dan domba (Ovis aries). Hewan-hewan tersebut termasuk dalam kelas mamalia.

Editor: Nabhan

Sindi Wulan Aprilia
27 posts

About author
Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya Peminat Kajian Tarikh
Articles
Related posts
Tafsir

Tafsir at-Tanwir: Relasi Antar Umat Beragama

4 Mins read
Relasi antar umat beragama merupakan diskursus yang selalu menarik untuk dikaji. Khususnya di negara kita, hubungan antar umat beragama mengalami pasang surut….
Tafsir

Puasa itu Alamiah bagi Manusia: Menilik Kembali Kata Kutiba pada Surah Al-Baqarah 183

3 Mins read
Salah satu ayat yang amat ikonik tatkala Ramadhan tiba adalah Surah Al-Baqarah ayat 183. Kendati pernyataan itu terbilang asumtif, sebab saya pribadi…
Tafsir

Surah Al-Alaq Ayat 1-5: Perintah Tuhan untuk Membaca

2 Mins read
Dewasa ini, masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, tampaknya memiliki minat baca yang sangat rendah. Tidak mengherankan jika banyak orang terpengaruh oleh banyak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *