Amuzesy-e Falsafeh I Usaha untuk mengembangkan suatu ilmu pengetahuan meniscayakan kehadiran buku-buku teks. Demikian itu penting karena buku-buku teks tersebut akan menjadi bahan pembelajaran bagi seorang penjelajah ilmu. Entah ia akan mengonsumsi dengan dibimbing sang pengajar yang berkompeten, maupun secara mandiri. Hal ini berlaku juga dalam disiplin filsafat Islam.
Urjensi kehadiran buku teks setidaknya disebabkan beberapa alasan. Pertama, menyelami sebuah pemikiran dari suatu tokoh akan memiliki kendala jika dilakukan tanpa penguasaan dasar-dasar istilah teknis. Buku teks bertugas paling tidak mengklarifikasi istilah-istilah itu. Kedua, buku teks memberi gambaran besar yang menjadi jangkar menuju berbagai rumusan persoalan yang lebih rumit.
Dalam konteks filsafat Islam, urgensi buku teks jadi lebih genting. Selaku disiplin ilmu yang mengusung sebuah paradigma atau pandangan hidup tertentu, maka buku teks akan bekerja memberikan pemahaman bagi pondasi paradigmatiknya. Pun, kehadiran buku teks filsafat Islam yang layak akan membantu memberi pengenalan yang tepat untuk membedakan mana filsafat Islam dengan yang selainnya.
Tulisan ini berusaha memperkenalkan suatu kitab fenomenal dalam disiplin ilmu filsafat Islam yang berjudul Amuzesy-e Falsafeh. Buku ini adalah karya Prof. M. T. Mishbah Yazdi, seorang filsuf kontemporer yang dipandang sebagai pakar dan pembaharu dalam pengajaran filsafat Islam secara sistematis. Kitab ini akan dibedah dari segi keumuman agar pembaca dapat mengenali keistimewaannya.
Ragam Karya Terjemahan
Buku ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Setidaknya dalam pengetahuan penulis, terjemahannya telah meliputi bahasa-bahasa internasional seperti Arab, Inggris dan bahkan bahasa Indonesia. Dalam bahasa Arab, ia dikenal dengan Al-Manhaj Al-Jadid fi Ta’lim Al-Falsafah. Sedangkan di dalam bahasa Inggris dan Indonesia ia diterjemahkan dengan judul Philosophical Instructions dan Kitab Filsafat: Pendekatan Komparatif Filsafat Islam.
Pada judul yang terakhir, sebetulnya ia merupakan edisi terjemahan perbaikan dari judul sebelumnya yang berjudul Daras Filsafat Islam. Usaha untuk merevisi buku ini muncul karena kebutuhan yang tinggi akan buku teks filsafat Islam yang meningkat sebab menggeloranya semangat pengkajian disiplin ini belakangan. Apalagi bila mengingat fakta bahwa filsafat Islam hadir di tengah kompetisi dengan berbagai corak filsafat lain.
Beragam karya terjemahan dari kitab ini tentu akan sangat membantu. Minimal, seseorang dibebaskan dari beban untuk menguasai bahasa persia yang menjadi bahasa asli teks. Pun seseorang dapat membandingkan makna-makna yang di dapat dari kitab tersebut dengan beberapa bahasa yang dikuasainya. Misalkan saja, kita dapat memahami dengan membandingkan terjemahan versi Indonesia dan versi Inggris.
Sayangnya, buku yang terdiri dari dua jilid ini baru diterjemahkan satu bagiannya. Pengerjaan jilid terakhirnya sedang dalam proses penyuntingan di tangan Dr. Ammar Fauzi. Beliau adalah filsuf muslim senior Indonesia yang telah berpengalaman panjang dalam mengkaji dan menerjemahkan karya-karya Misbah Yazdi lainnya. Kita tentu berharap jilid kedua itu segera rampung dan bisa kita nikmati bersama.
Pembahasan yang Sistematis dan Keluasan Tema Kajian
Kekuatan utama dari kitab ini adalah alur pembahasan yang runut dan pembatasan makna dari konsep-konsep. Membacanya akan memudahkan seseorang untuk memasuki wacana filsafat Islam yang demikian kaya namun sulit ditemukan dalam literatur kebanyakan. Maka wajar seseorang dapat mendalami filsafat Islam secara mandiri dengan berbekal kitab tersebut.
Bandingkan misalnya dengan buku-buku filsafat yang lain. Kebanyakan mereka mengasumsikan pembaca telah paham konsep-konsep dasar sehingga mencekoki pembaca dengan berbagai kerumitan persoalan filosofis yang cukup sulit. Adapun buku ini membahas persoalan dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit beserta argumen-argumennya. Demikian itu menjadikan belajar filsafat Islam sangat mudah.
Kelebihan lain yang menjadikan kitab ini penting ialah keluasan sekaligus kepadatan tema-tema kajian. Pada bab-bab awal akan disajikan sejarah singkat filsafat sejak zaman yunani, Barat hingga kebangkitan fajar Islam. Bahwa terdapat penyelewengan hingga kerancuan filsafat Barat dapat digambarkan dengan memadai. Hal ini menjelaskan kemudian bagaimana jati diri filsafat Islam dan sikapnya pada filsafat Barat itu.
Bab-bab berikutnya akan dilalui dengan tema-tema dasar filsafat Islam. Mulai dari epistemologi yang membahas makna-makna dan modus mengetahui ilmu. Hingga ontologi atau persoalan wujud dan bab-bab terkait kausalitas yang banyak juga dikembangkan Barat. Yang terpenting bahwa ketika membaca setiap bagiannya secara runut akan muncul gambaran dalam benak mengenai suatu bangunan filsafat Islam yang tinggi menjulang.
Sebuah Karya Filsafat Islam Modern
Satu hal yang barangkali paling penting mengenainya ialah fakta bahwa kitab ini merupakan kitab modern. Tentu saja secara bahasa dan konteks sosial yang sering menjadi contoh atau persoalan kajian cenderung lebih dekat dengan setting sosial para pembaca hari ini. Kebaruan dari kitab ini juga menjadikan ia mampu mendiskusikan perdebatan-perdebatan klasik dengan lebih kritis melalui, misalnya, perbandingan argumen para filsuf kontemporer.
Pun jika kita tilik dari segi kerangka penulisan, kebanyakan kitab-kitab filsafat Islam klasik memiliki kecenderungan di mulai dari logika dengan asumsi ia memberi dasar-dasar kaidah berpikir yang benar. Nyatanya namun, buku-buku tersebut terlalu sulit dipahami karena persoalan logika dapat dibilang memiliki kerumitan tinggi. Apalagi jika ia ditemukan oleh seseorang yang benar-benar baru akan memulai studi filsafat.
Sebagian buku lain memahami ontologi atau eksistensi sebagai bab permulaan. Demikian karena filsafat Islam adalah disiplin ilmu pokok bahasan utamanya adalah metafisika atau mengkaji ‘ada sebagaimana ada’. Hal ini karena segala jenis pengetahuan, menurut Filsafat Islam, bergantung kepada ‘ada’. Maka wajar bila kemudian kebanyakan kitab-kitab filsafat pada generasi berikutnya membahas panjang lebar mengenai ontologi di awal.
Adapun Kitab Amuzesy-e Falsafeh mendahulukan epistemologi atau persoalan pengetahuan. Demikian ini menguntungkan pembaca karena justru dengan itu pembaca dapat memahami kenapa ‘Ada’ sebagai sesuatu yang demikian terang bagi pengetahuan manusia. Pun dari sisi pikiran manusia, ‘tahu’ pasti mendahului ‘ada’.
Kesimpulan: Sebuah Kitab Wajib bagi Pengkaji Filsafat Islam
Barangkali tidak salah jika kami mengatakan bahwa Kitab Amuzesy-e Falsafeh adalah kitab yang niscaya untuk dimiliki dalam perjalanan mengarungi samudra filsafat Islam. Penerjemahan dalam beragam bahasa, konteks yang lebih kekinian, alur penulisan yang lebih sistematis hingga keluasan tema-tema kajian hanya sebagian kecil dari kekuatan buku tersebut.
Seseorang yang ingin memilikinya, dapat segera mengunduh versi kitab tersebut dalam bahasa asing yang tersebar bebas di dunia maya. Atau, jika berkenan dan lebih suka, dapat membeli terjemahan terkini dalam bahasa indonesia melalui e-commerce apapun.
Meski demikian tentu tingginya nilai dari buku ini bisa saja hanya bersumber dari subjektivitas penulis. Dipersilahkan kepada pembaca untuk langsung membaca dan mencicipi kedalaman pemikiran filsafat Islam dalam kitab tersebut. Selamat membaca!
Editor: Soleh