Pernah mendengar nama Barbarossa? Seorang bajak laut berjenggot merah yang terkenal bengis dan haus kekuasaan. Karena semenjak abad pertengahan, nama Barbarossa atau Barbossa sering dikisahkan Eropa sebagai tokoh antagonis cerita, seperti perampok, penjahat, atau bajak laut. contohnya di film Pirates of the Caribbean atau di komik humor Asterix.
Padahal, Barbarossa dalam sejarah adalah seorang mujahid Turki Utsmani yang berjuang membela Islam dari jajahan Eropa! Sudah jelas kalau ini disortasi sejarah Islam oleh Barat.
Barbarossa (latin) artinya janggut merah dari kata barber (janggut) dan rossa (merah). Barbarossa merupakan julukan yang diberikan Eropa kepada kakak-beradik Aruj dan Khairuddin. Dua saudara pelaut berjanggut merah yang rutin berlayar di wilayah perairan Eropa.
Lalu, bagaimana Barbarossa dikenal sebagai bajak laut?
Pembantaian Muslimin
Aruj, Khairuddin, dan keempat saudara mereka lahir di era Perang Salib, saat Eropa melancarkan misi Reconquista (misi perebutan kembali yang dilakukan oleh orang-orang Nasrani terhadap wilayah kekuasaan Islam di Eropa dan wilayah-wilayah lainnya) dan Inkuisisi (Misi pembersihan etnis terhadap non Nasrani atau Muslim dan Yahudi yang dilakukan oleh orang Nasrani di Andalusia atau Spanyol dan Portugal).
Mereka tinggal di pulau Mytilene, pulau Lesbos yang merupakan sebuah pulau di Yunani yang terletak di laut Aegea. Pulau ini terletak 320 km dari pantai barat Yunani wilayah Turki Utsmani. Ayah mereka, Ya’kub, merupakan veteran pasukan Sipahi (Sulthan Muhammad Al Fatih). Dan ibu mereka bernama Katerina, seorang muallaf yang tadinya beragama Nasrani. Sebagaimana penduduk pesisir, mereka memiliki sebuah kapal yang biasa digunakan untuk berdagang di perairan Turki dan Yunani.
Suatu hari, tanpa sebab yang jelas, kapal mereka diserang secara brutal oleh kapal militer Eropa, Knight of Rhodes dengan kapalnya St. John of Jerusalem. Si bungsu Ilyas tewas dan Aruj ditawan. Tetapi, ia berhasil lolos dari tawanan dengan bantuan Khairuddin. Kedua peristiwa menyakitkan itu membuat Aruj mendendam terhadap pemerintahan Eropa. Sehingga ia bertekad untuk menyerang setiap kapal Kristen Eropa yang lewat di perairan tersebut.
Aruj dan Khairuddin memulai perjuangan mereka dengan sebuah kapal dan persenjataan terbatas. Namun keahlian keduanya menjadikan kekuatan mereka membesar dan muncul sebagai armada yang ditakuti di perairan mediterania (Laut Tengah). Jenggot mereka yang berwarna merah membuat mereka dikenal dengan sebutan “bajak laut Barbarossa.
***
Eropa menyebut Barbarossa sebagai bajak laut, padahal tidak ada bendera tengkorak simbol bajak laut di kapal mereka. Malahan, mereka justru memasang sebuah bendera hijau bertuliskan potongan ayat “nasrun minallah wa fathun qariib wa basysyiril mu’minin”, “ya Muhammad”, empat nama khulafaur rasyidin, pedang Zulfikar, dan bintang segi enam. Awak kapal ini terdiri atas orang-orang Islam Eropa serta beberapa orang Yahudi
Misi dendam Aruj berubah menjadi misi Jihad setelah mendengar jatuhnya Andalusia, Spanyol. Puluhan ribu muslim yang tertindas berhasil ia selamatkan ke negeri-negeri Afrika utara seperti Maroko, Tunisia, dan Aljazair sepanjang awal abad 16. Kemudian di tahun 1516, Aruj memimpin Aljazair dan membangun basis pertahanan laut untuk menghadapi pasukan salib.
Tahun 1518, Aruj gugur dalam perang melawan rakyat kota Tilmisan yang dihasut Spanyol. Dengan gugurnya Aruj, Kepemimpinan Aljazair beralih sepenuhnya ke Khairuddin. Spanyol mengira bahwa era kejayaan Barbarossa di laut tengah telah berakhir. Dengan percaya dirinya, 20.000 tentara Spanyol dikerahkan ke Aljazair. Hasilnya? Mereka terkejut menjumpai Khairuddin Barbarossa dan armada lautnya yang telah siap menyambut mereka. Pertempuran hebat terjadi, dan dimenangkan Oleh sang Barbarossa.
Atas keberhasilannya, Rakyat Aljazair mendaulatnya menjadi pemimpin, sehingga khalifah Salim di Turki mengangkatnya sebagai gubernur resmi Aljazair pada 1519. Namun kendati telah menjadi gubernur, Khairuddin memilih untuk meneruskan perjuangan jihadnya di lautan.
Keberhasilan Jihad Khairuddin
Sepeninggal Aruj. Khairuddin masih meneruskan jihadnya dengan mewarisi bakat berperang sang kakak. Apalagi khalifah Sulaiman yang naik tahta pada 1520, mempercayakan pasukan Janissary angkatan laut untuk dipimpin Khairuddin. Sepanjang dekade 1520-an di bawah komandonya pasukan Janissary berhasil menyelamatkan umat Muslim Andalusia sebanyak 70.000 orang dengan 7 kali pelayaran dan 36 buah kapal dari pembantaian yang dilakukan oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella di Spanyol.
Karena peranannya yang besar di angkatan laut, Sulaiman I mengangkat Khairuddin Barbarossa menjadi Kapudan Pasha (Pimpinan tertinggi angkatan laut Turki). Benar-benar sebuah pangkat terhebat yang pernah disandang seorang bajak laut sepertinya. Kemudian, ia memfasilitasinya dengan armada bermanuver lincah dan jangkauan meriamnya jauh, guna mendukung perjuangannya.
Spanyol memutar otak menghadapi armada Barbarossa yang kian tangguh. Pada 1535, pasukan gabungan Spanyol-Genoa menyerang Tunisia dengan kekuatan 25.000 prajurit dan 500 kapal. Kekuatan yang tidak seimbang ini menyebabkan jatuhnya Tunisia di tangan Spanyol. Namun, Barbarossa membalas kekalahannya dengan menyerang Baleares, Spanyol dan merampas kapal-kapal Spanyol yang bermuatan emas dan perak yang baru pulang dari ekspedisi ke Amerika. Kemudian pada 1537, Barbarossa kembali menaklukkan Spanyol di Korea dan Dalmatia.
Setahun kemudian, 1538, pasukan gabungan Spanyol-Genoa dengan dikomandoi oleh Andrea Doria (Knight of Malta) kembali dengan 600 kapal canggih (kapal perang Galleon yang melegenda) melalui selat Preveza, Actium. Barbarossa memilih untuk menjemput musuh di Preveza saat fajar hanya dengan sepertiga jumlah armada Spanyol. Strateginya adalah menjebak Spanyol di selat Preveza yang sempit, sehingga memaksa Spanyol untuk terkepung atau kabur.
Strategi tak terduga ini membuat Spanyol kelabakan. Dari depan dan samping, meriam-meriam Barbarossa tak henti-henti menghajar armada Spanyol. Perlawanan mereka pun tak berarti bagi Barbarossa karena manuver armadanya yang gesit.
Separuh kekuatan Spanyol berhasil dilumpuhkan hingga Spanyol memilih mundur. Peperangan yang hanya berlangsung selama 5 jam ini berhasil dimenangkan kaum Muslimin dengan telak dan ini terjadi pada hari Jum’at 27 September 1538.
Barbarossa Wafat
Khairuddin Barbarossa wafat dengan damai di kamar pribadinya di Istanbul tanggal 5 juli 1546 di usia yang ke 68 tahun. Untuk mengenangnya, di dekat pemakamannya dibangun sebuah masjid dan madrasah atas namanya. Hingga kini, ia tetap dikenang kaum Muslimin sebagai seorang mujahid yang tangguh, kendati Eropa memfitnahnya sebagai bajak laut. Namun, dengarlah perkataannya saat mengetahui kebenarannya di Eropa sebagai bajak laut:
“Jika yang dimaksud dengan bajak laut adalah yang berjuang membela negeri-negeri Islam, menyelamatkan kaum Muslimin yang tertindas, serta memerangi musuh agama Allah, biarlah seluruh dunia mengetahui bahwa saya seorang bajak laut”.
Semoga Allah merahmatimu wahai Barbarossa pahlawan muslim yang terlupakan.
Saya suka mengikuti kisahnyandalam film serial islam Turkiye