Sebelum membahas berdzikir pagi dan petang hari, hadits berikut tentang dzikir dapat menjadi bahan perenungan;
“Perumpamaan orang yang berdzikir (mengingat) Rabbnya dan yang tidak berdzikir, bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati,” (HR. Bukhari: 6407; dan Muslim: 779).
Hadits di atas mengingatkan kita untuk terus selalu mengingat Allah, baik dengan cara berdzikir ataupun berdoa. Zikir harusnya menjadi kebutuhan bagi setiap manusia. Dengan berdzikir, hati akan selalu hidup. Begitu juga sebaliknya. Berdzikir dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, selama tempat dan waktu yang dilarang. Zikir sendiri dapat diucapkan secara lisan maupun dalam hati.
Islam merupakan agama yang memiliki beragam kelengkapan zikir dalam seharinya. Dari bangun tidur di pagi hari hingga tidur lagi di malam hari. Meski demikian ada waktu-waktu tertentu yang dianjurkan untuk berzikir. Di antaranya berdzikir pagi hari dan sore hari.
Anjuran Dzikir Pagi dan Petang
Anjuran atau perintah dzikir di pagi hari dan sore hari terdapat dalam Al-Quran pada Surat Al-Ahzab: 41-42 :
(42) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا(41) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
(41) Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya
(42) Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang
Selain dalam Al-Qur’an, Rasulullah juga menyebutkan keutamaan berdzikir di pagi dan sore hari, yakni:
“Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak” (HR. Abu Dawud: 3667, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).
Berdoa di pagi hari dapat dilakukan setelah sholat Subuh hingga menjelang terbit matahari. Sedang untuk sore hari dapat dilakukan setelah sholat Ashar sampai terbenam matahari. Ada banyak manfaat yang akan didapatkan ketika seseorang rutin berdzikir di pagi dan sore hari. Mulai dari mendapat kasih sayang Allah, mendapat ampunan doa, anugrah rasa sabar, amalan paling disukai Rasulullah, rasa tenang, pahala sepert haji dan umrah, syafaat di hari akhir, hingga mengingatkan kehidupan setelah kematian.
Zikir di Pagi Hari
Berikut dzikir yang dapat dilakukan di pagi hari:
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”
Kemudian dilanjutkan dengan membaca Sayyidul Istigfar:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu menjalankan ketaatan dan menjauhi larangan, pen) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa pahala). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Waktu Petang
Sedangkan di waktu petang, dapat membaca bacaan berikut:
اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
Allāhumma bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūr.
“Ya Allah, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali,” (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya).
Kemudian dilanjutkan dengan Sayyidul Istigfar seperti yang telah dituliskan di atas.
Editor: Sri/Nabhan