Tafsir

Beribadah 500 Tahun, tapi Masuk Neraka

1 Mins read

Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya ada seorang ahli ibadah tinggal di gunung seluas 30×30 hasta dikelilingi laut seluas 4000 farsakh di sekelilingnya. Sebuah mata air yang tercurah dan pohon delima yang berbuah setiap harinya disediakan Allah untuknya. Setiap sore sehabis wudu, diambillah buah delima dan ia berdoa agar nyawanya diambil pada saat sujud agar tubuhnya tidak tersentuh tanah. Agar kelak saat ia dibangkitkan pada hari kiamat, ia senantiasa dalam keadaan sujud. Karena itu, setiap kali kami mau turun dan naik ke langit, kami mendapati ia dalam keadaan sujud, tutur Jibril”.

Jibril berkata: “kami temukan tulisannya di Lauhil Mahfudz bahwa ia akan dibangkitkan pada hari kiamat senantiasa dalam keadaan bersujud kepada Allah”.

Kepadanya Allah berfirman: “masukkan hamba-Ku ke dalam surga karena rahmat-Ku”.  Tetapi hamba itu menjawab: “melainkan karena ibadahku semata”.

Kemudian Allah SWT memerintahkan malaikat untuk menghitung semua amalnya. Dibandingkan dengan pemberian Allah berupa nikmat kepadanya. Maka dimulailah penghitungan dari nikmat pemberian mata saja sudah melebihi dari pahala ibadah yang dilakukan selama lima ratus tahun. Padahal nikmat-nikmat yang lain jauh lebih besar dan berharga.

***

Lalu Allah berfirman: “lemparkan ia ke dalam neraka! Kemudian malaikat membawanya dan akan melemparkan ke dalam neraka. Tapi di tengah perjalanan, ia menyadari kekeliruannya dan berkata: “ya Rabb masukkan aku ke surga karena rahmat-Mu”,

Allah berfirman kepada Malaikat: “kembalikanlah ia!” Lantas ia ditanya : “siapa yang menciptakan kamu dari tiada?” Jawabnya: “Engkau Ya Allah… “.

Allah berfirman: “apakah hal itu karena amalmu atau rahmat-Ku?” Kemudian hamba itu menjawab: “karena rahmat-Mu”.

Allah berfirman: “siapakah yang membuatmu kuat bertahan beribadah selama 500 tahun?” Hamba itu menjawab: “Engkau Ya Allah”.

Baca Juga  Ibadah Tak Melulu Urusan Ritual

Allah berfirman: “siapa yang menempatkan kamu di atas gunung yang dikelilingi lautan dan sumber air tawar yang disediakan untukmu, ditumbuhi pohon delima yang kamu petik setiap sore padahal mestinya buah delima berbuah sekali dalam semusim. Kemudian kamu meminta mati dalam kedaaan bersujud siapa yang melakukan itu semua?” Hamba itu menjawab: “Engkau ya Allah”. Allah berfirman: “maka sadarlah engkau bahwa semua itu semata karena rahmat-Ku. Dan sekarang Aku masukkan kamu ke surga karena rahmat-Ku”.

Kemudian Jibril berkata: “semua yang ada di semesta ini semata-mata karena rahmat Allah tabaraka wataala“.  Wallahu a’lam

Editor: Yahya FR
Related posts
Tafsir

Tafsir al-Muyassar: Panduan Praktis Memahami Al-Qur’an untuk Kalangan Awam

3 Mins read
Pemahaman terhadap Al-Qur’an merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap Muslim. Namun, banyak kitab tafsir ditulis dengan gaya bahasa dan pendekatan ilmiah yang sulit…
Tafsir

Tafsir Al-Tibyan, Tafsir Kontemporer Asal Malaysia Karya Haji Hadi Awang

3 Mins read
Malaysia ikut andil dalam perkembangan Khazanah keilmuan tafsir. Hal ini dibuktikan dengan ditulisnya tafsir kontemporer asal Malaysia yang ditulis oleh Haji Hadi…
Tafsir

QS al-Mu'minun Ayat 18: Tiga Watak Hujan

4 Mins read
Ramadhan 1446 kali ini dan Idul Fitri 1446 yang akan datang, masyarakat Muslim di wilayah Indonesia masih berada di musim penghujan. Jika…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *