IBTimes.ID – Di tengah krisis yang dialami oleh manusia modern, salah satu tujuan hidup yang dicari adalah kebahagiaan. Mungkin bagi sebagian orang, mendapatkan kebahagiaan itu sangat mudah, tapi sebagian orang juga begitu sulit untuk mendapatkan kebahagiaan itu. Maka dari itu, dalam Islam, membahagiakan orang lain juga termasuk ibadah.
Habib Husein Ja’far Al-Hadar Dai Pemuda Tersesat menyebut bahwa, salah satu ibadah mulia di sisi Allah adalah membahagiakan orang lain.
Hal ini disampaikan oleh Habib Husein Ja’far Al-Hadar atau akrab disapa Habib Husein dalam channel Youtube milik Helmy Yahya @HelmyYahyaBerbicara pada (30/8/21).
“Dalam sebuah hadis qudsi dijelaskan, Nabi Musa bertanya kepada Tuhan, apa ibadah yang paling khusus untukmu, yang paling mulia? Tuhan menjawab, masukkan rasa bahagia ke hati orang lain dengan sedekah. Itu ibadah termulia di sisi Tuhan,” kata Habib Husein.
Walaupun kita semua tau bahwa sedekah bisa saja tidak dengan kekayaan, bisa dengan senyum dan lain sebagainya. Intinya kita bisa membuat dan memasukkan rasa bahagia itu dengan cara kita sendiri.
Menurutnya, membahagiakan orang lain termasuk daripada rangkaian ibadah sosial kita sebagai sesama manusia ciptaan Allah. Yakni saling berbagi, mengasihi, dan membahagiakan satu dengan yang lainnya.
Sebab demikian, tambahnya, puncak tertinggi dari ibadah adalah ibadah sosial dan spiritual. Keduanya harus benar-benar dirasakan dalam kehidupan kita.
Habib Husein menyampaikan, jangan pernah sombongkan ibadah ritual-mu. Karena puncak dari ibadah itu adalah ibadah sosial dan spiritual. Sebagaimana disebutkan juga dalam dalil Al-Qur’an:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
“Shalat itu mendidik kamu untuk tidak keji dan munkar kepada orang lain”
“Kalau sekedar shalat, ritual, maaf saya menyebutnya dengan yoga bersyariah. Dia shalat tapi tidak membawa kebaikan dan kebahagiaan bagi orang lain,” imbuhnya.
Habib Husein mengatakan, kita kadang ketika sudah shalat, sedekah senyum aja sulit kadang, apalagi memberikan kebahagian bagi orang lain dalam bentuk yang lain.
“Kita sering kali merasa diri kita paling benar, itu sebuah krisis, dan kita menyayangkan itu ironi di masyarakat kita. Maka ketika kita turun dari masjid, mari ajak orang-orang di luar untuk melakukan hal-hal yang baik,” tegasnya.
Dai Pemuda Tersesat itu menyebut, bahwa banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengajak orang lain pada kebaikan. Banyak jalan untuk membuat orang lain bahagia, tentu dengan cara yang baik sesuai dengan ajaran agama.
“Saya pernah datang ke cafe, menemui orang yang sedang berpesta pora. Tujuannya untuk beradaptasi dengan mereka agar mereka tidak berjarak dengan agama dan nilai-nilai di dalamnya, termasuk nilai kebaikan yang di dalamnya, salah satunya nilai kebahagiaan,” tandas Habib Husein.
Reporter: Soleh