Review

Hadits Mi’ah: 100 ‘Hadits Kulakan’ ala Kiai Ahmad Badawi

1 Mins read

Rasulullah SAW memberikan contoh kepada umatnya dalam segala hal, sekecil apapun. Tujuannya agar diikuti oleh umat Islam. Mulai dari bangun tidur, beraktivitas, hingga akan tidur lagi. Misalnya, untuk hal bersin, Rasulullah SAW (dalam Hadits Riwayat al-Hakim) menganjurkan supaya mengucapkan “Alhamdulillahirabbil’alamin” (segala puji bagi Allah Dzat yang memelihara sekalian alam).Orang yang mendengar suara bersin hendaknya mendoakan dengan kalimat, “Yarhamukallah” (semoga Allah merahmatimu). Orang yang bersin pun mendoakan kembali dengan kalimat, “Yaghfirullah lanaa wa lakum” (semoga Allah mengampuni kita semua). 

Itulah sekutip isi buku hasil reproduksi dari Al-Adab Al-Nabawiyyah fi Al-A’mal Al-Yaumiyyah karya Kiai Ahmad Badawi al-Mataramy, ulama besar dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1962-1965 dan periode 1965-1968. Atas inisiatif Asep Shalahudin—pensyarah kitab—maka karya Ahmad Badawi ini ditata dan disusun ulang  menjadi lebih rapi disertai dengan keterangan penjelasan secukupnya. Dengan penyajian materi hadits yang telah disesuaikan dengan standar penulisan hadist pada umumnya dengan mencantumkan sanad sampai pada mukharrij-nya.

Berisi tentang 100 hadits etika kehidupan sehari-hari Rasulullah, buku dengan tebal 132 halaman ini menampilkan kembali, bagaimana adab-adab aktivitas keseharian mulai dari ketika akan tidur dan setelah bangun tidur, akan dan setelah buang hajat, bagaimana adab dalam berpenampilan, etika seorang Muslim yang akan dan setelah makan, adab-adab dalam  berwudhu, shalat, mengucapkan salam, bermajelis, bahkan dalam berbicara dan mendengarkan. Segala akivitas keseharian umum umat Islam sudah diberikan contoh, tidak lain adalah demi memuliakan manusia itu sendiri.

Dengan mengetahui hadits-hadits yang dianjurkan oleh Rasulullah, ternyata di dalamnya tidak lain adalah untuk menjaga setiap Muslim agar terus menjaga amal ma’ruf nahi munkar. Segala pertimbangan pasti sudah dicermati betul oleh Rasulullah SAW demi kebaikan umatnya. Lihatlah dalam urusan rutin seperti meminta izin dari sebuah acara (urusan), persahabatan, berilmu, berikut larangan-larangan agar umat Muslim tidak memiliki akhlak dan tindakan tercela sudah dicontohkan dalam hadits Rasulullah.

Baca Juga  Membaca Edgar Morin, Mengeja Kemanusiaan

Konon, Kiai Ahmad Badawi menyusun Hadits Mi’ah menggunakan metode ‘kulakan.’ Yaitu, metode yang sebenarnya tidak disengaja, tetapi hanya untuk memenuhi permintaan jamaah. Setiap kali ada pertanyaan dari jamaah, Kiai Badawi lantas mencarikan hadits-hadits tersebut merujuk pada khazanah kitab-kitab klasik. Satu persatu hadits disampaikan kepada jamaah lalu terkumpul sampai berjumlah 100 hadits. Kumpulan hadits etika kehidupan sehari-hari Rasulullah kemudian menjadi bahan pelajaran bagi siswa-siswi Madrasah Muallimin dan Mu’alimat Muhammadiyah Yogyakarta yang masyhur disebut dengan kitab Hadits Mi’ah. (Redaksi)

Editor: Arif

Avatar
1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Review

Debat Bergengsi Epikureanisme vs Stoikisme Tentang Tuhan

3 Mins read
Wacana mengenai ketuhanan bukanlah persoalan yang baru muncul pada zaman kontemporer ini. Jauh sebelum Islam dan Kristen lahir di dunia ini, manusia…
Review

Pasang Surut Politik Islam dalam Gelanggang Sejarah Bangsa Indonesia

5 Mins read
Islam sebagai sumber moralitas dan idealitas tidak mungkin dipisahkan dari wawasan kekuasaan. Kekuasaan tanpa didasari moralitas hanya akan melahirkan banalitas sebagaimana yang…
Review

Sejauh Mana Gender dan Agama Mempengaruhi Konsiderasi Pemilih Muslim?

4 Mins read
Isu agama memang seksi untuk dipolitisir. Karena pada dasarnya fitrah manusia adalah makhluk beragama. Dalam realitas politik Indonesia, sebagian besar bangsa ini…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *