Report

Haedar Nashir: Dalam Konflik Rusia-Ukraina, Resolusi PBB Tidak Efektif

1 Mins read

IBTimes.ID – Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mempertanyakan efektifitas resolusi PBB. Menurutnya, tatanan dunia yang ditawarkan oleh berbagai resolusi PBB tidak efektif, mengingat Rusia yang menginvasi Ukraina menjadi salah satu pemegang hak veto PBB.

“Tatanan dunia baru yang ditawarkan PBB tidaklah efektif untuk mengatasi konflik yang dilakukan oleh salah satu pemegang hak vetonya. Sehingga belum dapat menghadirkan suatu tatanan dunia baru yang ideal,” tegasnya dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah dengan tema Perang Rusia Ukraina, Jumat (11/3).

Ia juga mempertanyakan sikap Pemerintah Indonesia yang tidak tegas menyebut subjek konflik. Padahal, imbuhnya, konflik yang terjadi adalah konflik yang ada di dunia nyata dan jelas pelakunya. Menurutnya, sikap Pemerintah Indonesia masih ambigu.

Di sisi lain, ia meyakini bahwa sikap ambigu Pemerintah Indonesia disebabkan oleh karena Rusia merupakan salah satu pemegang hak veto PBB.

“Meskipun persoalan konfik Rusia-Ukraina bersifat ambigu dan kompleks, akan tetapi nilai perdamaian dan kemanusiaan, seabstrak apapun itu harus tetap disuarakan. Nilai perdamaian merupakan konsekuensi dari rasa moralitas dalam diri setiap manusia yang mengehendaki kehidupan bersama nan damai,” imbuh Haedar.

Ia juga berpesan agar seluruh masyarakat menyuarakan perdamaian. Menurutnya, para tokoh agama memiliki peran sebagai jembatan perdamaian. Sayangnya, tokoh agama tengah mengalami kondisi yang paradoks. Setidaknya ada dua paradoks yang tengah terjadi.

Suara perdamaian, imbuhnya, secara universal telah menjadi harapan dunia. Hal itu dapat dilihat dari upaya-upaya mempertemukan tokoh-tokoh agama dunia untuk duduk bersama dalam satu misi perdamaian.

“Akan tetapi, suara tetap menjadi suara saja. Pertemuan-pertemuan yang mengusung tinggi perdamaian dunia nyatanya tidak mampu mencegah terjadinya konflik, agresi, dan peperangan-peperangan,” ujarnya dalam Pengajian

Baca Juga  Sekolah Muhammadiyah di Australia Kembangkan Lahan Hingga 1,3 Hektar

Selain itu, di era globalisasi, masyarakat seharusnya hidup dengan damai. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Terjadi banyak konflik di masyarakat, terutama adalah konflik Rusia Ukraina.

Haedar Nashir mengaku menjadi salah satu tokoh agama yang seringkali menghadiri acara-acara pertemuan antar tokoh agama. Pertemuan-pertemuan tersebut diselenggarakan dengan agenda penguatan eksistensi agama di era globalisasi dan pentingnya perdamaian.

Ia sempat menghadiri kongres pemuka agama di Khazakstan dan di Italia. Dalam kongres tersebut para tokoh agama memiliki satu tugas utama sebagai jembatan menuju perdamaian dunia. Namun, setelah digelar berbagai forum, tetap terjadi konflik di berbagai belahan dunia.

Menurut Haedar Nashir, suara perdamaian memiliki landasan moral universal. Sehingga bagi siapapun yang mengaku sebagai manusia bermoral harus ikut menyuarakan perdamaian universal. Sayangnya, meskipun suara perdamaian telah menjadi slogan utama masyarakat dunia untuk menjamin keberlangsungan kehidupan umat, tidak mampu mencegah terjadinya konflik dan pecahnya perang di muka bumi.

Reporter: Bayu/Yusuf

Avatar
1455 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Hamim Ilyas: Islam Merupakan Agama yang Fungsional

1 Mins read
IBTimes.ID – Hamim Ilyas, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut, Islam merupakan agama yang fungsional. Islam tidak terbatas pada…
Report

Haedar Nashir: Lazismu Harus menjadi Leading Sector Sinergi Kebajikan dan Inovasi Sosial

1 Mins read
IBTimes.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan amanah sekaligus membuka agenda Rapat Kerja Nasional Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan…
Report

Hilman Latief: Lazismu Tetap Konsisten dengan Misi SDGs

1 Mins read
IBTimes.ID – Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hilman Latief mengatakan bahwa Lazismu sudah sejak lama dan bertahun-tahun terus konsisten dengan Sustainable Development…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds