Report

Pandai Menutup Aib: Hikmah di Balik Pergantian Kiswah Ka’bah

1 Mins read

IBTimes.ID – Tepat pada pergantian tahun baru Islam/1 Muharram 1445 H bertepatan dengan hari Rabu, 19 Juli 2023 Kiswah (kain penutup) Ka’bah diganti. Penggantian tersebut memang dilakukan setiap tahun sekali.

Pada Selasa (18/7/23) malam, tangga gunting elektrik naik-turun di sisi Ka’bah. Kain penutup (kiswah) mulai perlahan-lahan terlihat, namun dinding Ka’bah tak kunjung terbuka yang ribuan mata jemaah haji tertuju padanya karena rasa kekaguman dan penasaran yang luar biasa.

Waktu terus berjalan, pukul 23.00 WAS lebih dari 20 orang berompi petugas berada di atap Ka’bah. Mereka bertugas menarik kiswah baru sebelum kiswah lama dilepas. Pada saat itu juga Ka’bah tak sedikitpun terbuka, karena kain penutup yang baru dipasang sebelum kain penutup lama diturunkan.

Pergantian kiswah dengan menaikkan yang baru dan menurunkan yang lama tanpa membiarkan dinding Ka’bah terbuka, seolah mengingatkan kita untuk pandai-pandai menutup aib dan memperbaikinya.

Sejarah Pergantian Kiswah

Menurut Imam Ibnu Katsir dalam kitab Al-Bidayah wa Al-Nihayah, orang yang pertama kali menutupi Ka’bah adalah Taba’ Al-Hamiry/Al-Himyari. Peristiwa ini terjadi jauh sebelum masuknya Islam.

Inisiatif menutup Ka’bah konon diperoleh melalui mimpi sebanyak tiga kali; pertama menutup dengan kain biasa, kedua dengan kain yang lebih baik, ketiga dengan kain hias. Mimpi ketiga lah yang kemudian diterapkan. Tradisi penggantian kain penutup ini terus diikuti dari generasi ke generasi.

Saat Rasulullah diutus, Ka’bah sudah memiliki kiswah. Nabi Saw mengganti kiswah setiap tahun. Pernah dalam setahun, kiswah diganti sebanyak dua kali. Tradisi itu pun diikuti sahabat hingga saat ini.

Setiap 1 Muharram Kiswah diganti. Prosesinya dimulai sejak pagi hari tanggal 9 Dzulhijjah atau bertepatan dengan hari Arafah. Kiswah mulai diangkat sepanjang 3 m dari tanah selama tiga minggu. Dan puncaknya pada 1 Muharram, diangkat seluruhnya dan diganti dengan yang baru.

Baca Juga  Ibnu Burdah: Tiga Gelombang Protes Rakyat Arab dan Matinya Islamisme

Tak ada yang berubah dari kiswah yang lama ke kiswah yang baru, kiswah yang dihiasi kaligrafi berisikan ayat-ayat Al-Qur’an disulam dengan benang emas di atas kain sutra hitam.

Dalam upaya memperbarui kiswah setiap tahunnya, Pemerintah Arab Saudi mendirikan lembaga yang secara khusus memproduksi kiswah baru. Pemerintah Saudi Arabia memperkerjakan sebanyak 114 orang pengrajin terampil dalam pembuatan kiswah.

Tulisan kaligrafi yang menghiasi kiswah terbuat dari kombinasi benang emas dan perak. Pembuatan 1 kiswah menghabiskan 56 keping emas. Sedangkan pengerjaan setiap keping emas memerlukan waktu 60 hingga 120 hari. Sehingga total jumlah benang emas dan perak yang dibutuhkan seberat 120k kg emas dan 100 kg perak.

Jika di Makkah ada tradisi mengganti kiswah, pada 1 Muharram, di tanah air kita ada tradisi buka tuwur pada 10 Muharram/10 syura.

(Soleh)

Avatar
1343 posts

About author
IBTimes.ID - Rujukan Muslim Modern. Media Islam yang membawa risalah pencerahan untuk masyarakat modern.
Articles
Related posts
Report

Savic Ali: Muhammadiyah Lebih Menderita karena Salafi Ketimbang NU

2 Mins read
IBTimes.ID – Memasuki era reformasi, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan. Lahirnya ruang keterbukaan yang melebar dan lapangan yang terbuka luas, nampaknya menjadi…
Report

Haedar Nashir: dari Sosiolog Menjadi Begawan Moderasi

2 Mins read
IBTimes.ID – Perjalanannya sebagai seorang mahasiswa S2 dan S3 Sosiologi Universitas Gadjah Mada hingga beliau menulis pidato Guru Besar Sosiologi di Universitas…
Report

Siti Ruhaini Dzuhayatin: Haedar Nashir adalah Sosok yang Moderat

1 Mins read
IBTimes.ID – Siti Ruhaini Dzuhayatin Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyebut, bahwa Haedar Nashir adalah sosok yang moderat. Hal itu terlihat…

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *