Fikih

Ibadah at Home Ramadhan yang Pahalanya Besar

4 Mins read

Ibadah at Home

Hampir dipastikan, ketika Ramadhan tiba, Pandemi Covid-19 belum lenyap. Sebagai muslim yang taat auto at home lebih baik daripada nekat ke masjid. Kalau terkena Corona, malah merusak suasana Ramadhan. Kondisi ini jangan disesalkan, atau membuat sedih. Lebih baik memaknai dan merencanakan sesuatu yang dahsyat di Bulan Ramadhan. 

Masih banyak ibadah at home Ramadhan yang pahalanya besar. Tidak perlu khawatir. Islam adalah agama yang mudah, jadi jangan mempersulit diri sendiri. Akal yang ditanamkan di otak, fungsinya untuk menghasilkan kreativitas dan inovasi. 

Berikut ini bentuk-bentuk ibadah tersebut, sekaligus tata-caranya. Insya Allah pahala yang didapat tidak kalah bersaing dengan berjamaah di masjid. 

Tadarus Bersama Keluarga

Rumah yang dibacakan Al-Qur’an, hingga suaranya seperti lebah, terdengar riuh, adalah rumah yang diidamkan. Rumah tersebut dihadiri dan didoakan malaikat. Jangan jadikan rumah seperti kuburan, sepi dari Al-Qur’an. Jangan pula rumah seperti diskotik, yang isinya cuma hiburan. Rumah harus diisi dengan keberkahan.

Ini kesempatan berharga bersama keluarga tadarus. Bisa saling membenarkan, mengoreksi, dan membaguskan bacaan. Bahkan, kalau mampu saling memahamkan satu atau beberapa ayat. 

Menghafal Al-Qur’an, Hadis, dan Doa-doa

Bersama anak, istri, orang tua, dan mertua dapat saling ber-muraja’ah. Biar lebih terukur dibuat target. Selama satu bulan misalnya lima juz. Kalau terlalu berat semampunya. 

Tidak harus Al-Qur’an yang dihafal, hadis juga dapat menjadi alternatif. Biar tidak repot, Hadits Arbain karya Imam An-Nawawi dapat dijadikan pedoman. Lumayan, jika dalam satu bulan mampu menghafalkan 42 hadis di dalamnya. Selesai Ramadhan bisa jadi ustadz. 

Selama ini banyak doa yang tidak dihafal. Mumpung banyak waktu buat list doa-doa yang harus dihafal. Mulai dari doa sehari-hari, doa dalam ibadah, dan sebagainya. Menarik lagi, jika dibaca bareng bersama anak, istri, dan keluarga. 

Baca Juga  Bacalah Doa Ini Supaya Diberikan Hati yang Bersih

Qiyamul Lail Daring

Selama ini kita jarang shalat berjamaah di rumah. Apalagi yang suaminya ustadz, malah hampir tidak pernah. Setiap Ramadhan malah keluar terus. Istri dan anak ditinggal. Kali ini qiyamu Ramadhan lebih syahdu diselenggarakan di rumah, bersama istri dan anak-anak. 

Kalau di rumah ada internet, atau TV kabel, ditambah, TV-nya besar, malah bisa shalat bareng dengan Mekkah. Ini bisa juga menjadi program masjid, menyelenggarakan Qiyamul lail bersama, di rumahnya masing-masing. Takmir cuma perlu menyediakan hafidz Qur’an, kemudian di-shooting, dan ditayangkan via daring. 

Kita malah bisa memilih masjid yang imamnya enak. Mau model imam as-Sudayz, atau model (langgam) Jawa. Lebih bervariasi dan unik, rasanya juga  khidmat. Pasti penasaran mencobanya. 

Nobar Kajian-kajian Online

Agar tidak bosan dan monoton, buat jadwal mendengarkan pengajian. Banyak masjid sudah mempersiapkan kajian-kajian online. Cari informasi sebanyak-banyaknya, tentukan ustadz yang berkualitas, buat schedule-nya, agar tidak kelewatan. 

Kalau kesusahan quota, bisa disiasati dengan menngunduh sebelum Ramadhan. Biar gratis lewat kantor saja. Melalui podcast atau sound clouds juga banyak tersedia dan murah. 

Nobar Film-film Islami

Anak-anak mungkin bosan dengan pengajian-pengajian. Agar mereka tidak jenuh, ada baiknya unduh film-film Islami di YouTube. Orang dewasa mungkin jenuh juga, sekalian saja unduh konten dewasa yang Islami. 

Misal serial drama Turki, mulai dari Restriction of Ertugrul, Kurtulus Osman, Sultan Abdul Hamid, dan masih banyak lagi. Semua tersedia dalam subtitle bahasa Indonesia, dan gratis. Cari saja di internet dan telegram. Tulis Turki Serial Islam, pasti ketemu. 

Saya jamin, film-film Islami di atas, romantisnya mengalahkan Drama Korea. Saya telah membuktikan. Nilai-nilai kepahlawanan, cinta, kepedulian, dan sebagainya dapat dipraktekan dalam keluarga. 

Baca Juga  Iktikaf di Rumah Selama Pandemi, Bolehkah?

Jangan lupa, buat jadwal. Bahaya kalau kebablasan nonton. Atur waktu sebaik-baiknya, dan patuhi yang sudah ditetapkan. Agar lebih mendidik, setelah menonton, ajak, anak, istri memberikan komentar. Apresiasi terhadap film-film tersebut penting untuk memperdalam pemahaman keislaman. 

Jaburan, tetap Dirayakan

Siapa bilang tidak bisa jaburan? Masak kolak yang banyak, buat roti yang banyak, lalu edarkan ke rumah-rumah di sebelah dan tetangga kanan-kiri. Di list tetangga yang terlihat susah, berapa jumlahnya, sore hari grilnya. Sebarkan kenikmatan pada lainnya. 

Kalau takmirnya kreatif, tetap dijadwal seperti biasa. Bedanya cuma di teknis. Kalau puasa sebelumnya berkumpul di masjid, sekarang panitia menjemput makan di rumah yang terjadwal, lalu mengedarkannya ke rumah-rumah. Praktis, dan pahalanya sama. 

Sesekali Undang Ustadz

Maksudnya bersama keluarga, trah, atau jamaah masjid tetap bisa mengundang ustad untuk mengisi pengajian. Bedanya saat ini, pengajiannya daring. Bisa via WhatsApp, Youtube Live, Telegram, Facebook, dan banyak media lainnya. 

Para Ustadz yang mengisi tidak perlu dikasih amplop, cukup lewat rekening, atau kirim hadiah lewat go send. Praktis, simpel, silaturahmi tetap terjaga. 

Lomba Memasak

Selama ini memasak sering dianggap sepele. Mumpung banyak waktu di rumah, adakan lomba memasak, antara suami, istri, dan orang tua. Jurinya anak-anak, atau kalau perlu tetangga. Pasti seru, dan menarik, karena tidak bisa dicicipi. 

Selain menambah keharmonisan bersama keluarga, skil memasak jadi meningkat. Dengan begini juga dapat menekan kebiasaan konsumerisme, atau dalam Qur’an disebut dengan israf

Membaca dan Berkarya

Bagi yang hobi membaca, momen seperti sekarang menjadi waktu emas untuk memperdalam keilmuan yang dimiliki. Segera saja borong buku, dan lahap habis semuanya. Selesai Ramadhan, otak jadi gress dan bernas. 

Baca Juga  Haruskah Bermazhab Fikih di Zaman Sekarang?

Bagi yang hobi nulis, buat target, hasilkan karya. Rugi jika tidak ada karya selama libur. Bagi yang sedang menyelesaikan skripsi, tesis, dan disertasi, ini sebuah rahmah dari Allah. Fatal kalau selama Ramadhan tidak selesai. 

Perbanyak Shadaqah

Sebagian besar mungkin kesusahan mengakses internet karena tidak punya quota. Berarti momen yang tepat adalah shaqadah quota. Meskipun dalam bentuk lainnya juga penting. Agar Ramadhan ini juga bisa dinikmati orang lain, lakukan hal tersebut. Agar orang yang tidak punya juga melek literasi digital. 

Rayakan Keberhasilan

Bagi orang dewasa mengaji dan menghafal menjadi sebuah kebutuhan. Namun, bagi anak-anak, hal ini adalah perjuangan. Oleh karena itu perlu dirayakan. Beri mereka hadiah yang menggiurkan. 

Jadi Ramadhan kali akan sangat meriah, karena banyak perayaan keberhasilan. Kalau ingin berdampak secara sosial, bisa juga diadakan dalam satu RT, RW, atau desa. Caranya tinggal disuruh mengirim rekaman hafalan ke panitia. 

Di target dan dijadwal. Misal, minggu pertama, surah A-I. Minggu kedua, Surah J-Y, dan seterusnya. Anak yang rekamannya sempurna dia yang menjadi juara. Malah gayeng to. 

Masih banyak lagi, ide kreatif yang dapat dimunculkan. Tinggal kita mau atau tidak memaknai Ramadhan ini dengan nilai positif atau tidak. Ibadah-ibadah yang disebutkan di atas, pahalanya sangat besar. 

Silahkan share, jika bermanfaat. Berikan saran dan komentar kalau ada ide kreatif dan inovatif. Menebarkan manfaat dan berbagi ide adalah sangat menyenangkan. Selamat beribadah.

Editor: Yahya FR
Avatar
30 posts

About author
Dosen Prodi Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Ketua MPK PWM DIY, Sekretaris Pendidikan dan Kaderisasi PP Pemuda Muhammadiyah.
Articles
Related posts
Fikih

Mana yang Lebih Dulu: Puasa Syawal atau Qadha’ Puasa Ramadhan?

3 Mins read
Ramadhan telah usai, hari-hari lebaran juga telah kita lalui dengan bermaaf-maafan satu sama lain. Para pemudik juga sudah mulai berbondong meninggalkan kampung…
Fikih

Apakah Fakir Miskin Tetap Mengeluarkan Zakat Fitrah?

4 Mins read
Sudah mafhum, bahwa zakat fitrah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai puncak dari kewajiban puasa selama sebulan. Meskipun demikian, kaum muslim yang…
Fikih

Bolehkah Mengucapkan Salam kepada Non-Muslim?

3 Mins read
Konflik antar umat beragama yang terus bergelora di Indonesia masih merupakan ancaman serius terhadap kerukunan bangsa. Tragedi semacam ini seringkali meninggalkan luka…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *