Tasawuf

Ilmu Falak Sebagai Gerbang Budaya Intelektual

2 Mins read

Oleh: Dartim Ibnu Rushd

Sebagaimana yang kita ketahui bersama dalam berbagai literatur dan tulisan yang ditulis oleh para cendekiawan Timur (muslim) dan ilmuan Barat, bahwa peradaban Islam adalah peradaban yang pernah berdiri hingga berabad-abad lamanya yang meliputi hampir berbagai tempat di seluruh permukaan bumi. Kemajuan peradaban Islam dalam berbagai bidang tentu saja dipengaruhi oleh tentu saja kemajuan peradaban Ilmu dalam masyarakat Islam itu sendiri.

Pengkajian, penelitian dan penerjemahan berbagai macam literatur buku menjadi kegiatan rutin yang dilakukan oleh hampir setiap cendekiawan muslim saat itu. Penerjemahan buku-buku yang dilakukan buku yang berasal dari berbagai wilayah dunia, mulai dari Persia, Romawi, India dan Yunani kuno. Selain itu, juga pengembangan ilmu yang murni datang dari para ilmuan Islam itu sendiri. Budaya pengkajian dan penelitian dalam berbagai disiplin ilmu inilah yang dikenal di dunia Islam dengan budaya Intelektual Islam.

Karena umat Islam dalam mengkaji Islam tidak hanya yang bersumber dari wahyu saja. Melainkan yang berasal dari alam semesta dan yang bersifat rasional tetap dikembangkan secara proporsional dan mendalam. Karena terdorong tentang doktrin ayat-ayat kauniyah. Bahkan adanya kajian ini dapat saling melengkapai satu dengan yang lain dari ayat-ayat kauliyah.

***

Sudah tercatat dalam sejarah, bahwa dari aktivitas inilah umat Islam mengalami kemajuan yang sangat luar biasa pesat dalam berbagai disiplin bidang keilmuan. Seperti dalam bidang infrastruktur, peradaban Islam memiliki bangunan-bangunan yang bernilai seni dan sastra yang sangat tinggi. Bidang sosial masyarakat yang mengutamakan kemajuan bagi kehidupan kolektif, dan yang paling utama adalah dalam bidang pengembangan ilmu dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat ke seluruh penjuru dunia. Ilmu-ilmu yang mengalami kemajuan pesat pada saat itu adalah kedokteran, filsafat, astronomi, bahasa, sejarah, matematika, kimia, optika dan mekanika.

Baca Juga  Mistis Bukan Barang Angker!

Namun seiring berjalannya waktu dan hingga saat ini, budaya intelektual di kalangan umat Islam seakan mengalami kemunduran dan cenderung ditinggalkan. Sehingga berbagai disiplin ilmu yang sudah dikembangkan, diambil alih oleh orang-orang Eropa Barat. Dan dapat dilihat saat ini kemajuan yang diraih oleh negara-negara di Eropa mengalahkan negara-negara yang sejatinya berada di wilayah dunia Islam. Lebih parahnya lagi, umat Islam menjadi terdominsi oleh orang-orang Eropa dalam bidang Ilmu dan teknologi.  Mereka lebih kagum terhadap produk-produk buatan barat.

Membangun Kembali Budaya Intelektual

Dengan melihat adanya kemunduran-kemunduran itu, umat muslim seharusnya perlu melakukan suatu upaya agar mereka kembali membangun kebudayaan intelektualnya dalam berbagai disiplin ilmu agar tidak tertinggal dan tidak terdominasi lagi. Yaitu dengan menguasai “kekuatan ilmu dan teknologi”. Kekuatan ilmu dan teknologi melalui pengkajian kembali khazanah intelektualnya yang mungkin telah hilang.

Ilmu astronomi atau falak adalah suatu ilmu yang empiris yang pengembangannya melalui berbagai macam disiplin ilmu. Ilmu astronomi adalah ilmu yang membutuhkan kecakapan dalam bidang ilmu-ilmu hitung matematika.

***

Ilmu falak juga membutuhkan tinjauan hukum dari aspek agama (ilmu fiqh, tafsir, Al-Quran, hadis dan bahasa Arab). Lebih lanjut, Ilmu falak membutuhkan aspek pengkajian dalam bidang tinjauan filosofis dan historis baik itu yang menyangkut masalah geografis maupun sosiologis.

Untuk selanjutnya, selain itu untuk pengembangan dan pengkajian ilmu falak, kita juga perlu mengkaji ilmu-ilmu alam (natural saince) seperti ilmu bumi/geografi, ilmu fisika, optika, kimia, dan lain sebagainya. Dengan demikian, ilmu astronomi atau falak dapat dijadikan sebagai pintu gerbang untuk memasuki budaya Intelektual Islam yang telah lama hilang. Melalui ilmu falak ini umat Islam harapannya kembali bangkit untuk menguasai segala ilmu dan teknologi. Baik itu ilmu agama maupun ilmu alam.

Baca Juga  Tasawuf Modern Buya Hamka: Dunia Jangan Ditinggalkan!

Dengan pengkajian ini, secara tidak langsung kita telah melakukan pengkajian berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan secara komprehensif dan terintegrasi. Tidak hanya fokus pada satu bidang ilmu. Oleh karena itu, melalui pintu gerbang pengkajian ilmu astronomi atau falak inilah umat muslim memasuki dunia peradaban intektual Islam yang baru untuk mengembalikan era kemajuannya. Kemajuan yang penuh keselarasan dengan wawasan keilmuan dan keislaman.

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Tasawuf

Tasawuf di Muhammadiyah (3): Praktik Tasawuf dalam Muhammadiyah

4 Mins read
Muhammadiyah tidak menjadikan tasawuf sebagai landasan organisasi, berbeda dengan organisasi lainnya seperti Nahdlatul Ulama. Akan tetapi, beberapa praktik yang bernafaskan tentang tasawuf…
Tasawuf

Tasawuf di Muhammadiyah (2): Diskursus Tasawuf dalam Muhammadiyah

4 Mins read
Muhammadiyah pada awal mula berdirinya berasal dari kelompok mengaji yang dibentuk oleh KH. Ahmad Dahlan dan berubah menjadi sebuah organisasi kemasrayarakatan. Adapun…
Tasawuf

Urban Sufisme dan Conventional Sufisme: Tasawuf Masa Kini

3 Mins read
Agama menjadi bagian urgen dalam sistem kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, pasti memiliki titik jenuh, titik bosan, titik lemah dalam…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds