Tentunya sudah mafhum, menyambut kedatangan bulan Ramadhan (1443 H) itu merupakan bulan istimewa yang di nanti-nantikan umat Islam. Tidak disangka-sangka, Ramadhan juga termasuk bulan yang tepat untuk dijadikan lebih mendekatkan diri pada Allah Swt. Selain dituntut untuk menjalankan puasa, tentu tidak sebatas menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi dituntut pula untuk menahan diri dari maksiat.
Begitu pula dengan Rasulullah, sebagai Rasul sekaligus Nabi, tentu menyadari bahwasannya bulan Ramadhan itu dikelilingi penuh dengan keberkahan dan ampunan Allah Swt. Tak salah yang kemudian, Rasulluah pun gembira menyambut bulan ini dengan sabdanya yang diriwayatkan Imam Nasa’i dan Imam Ahmad, sebagi berikut:
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun”
Doa Menyambut Bulan Ramadhan
Tak terlupakan sedemikian rupa, di samping itu melalui riwayat Imam at-Thabari dan Imam ad-Dailami, berikut doa Rasulullah di kala menyambut bulan suci Ramadhan, yaitu:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِيْ لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنِّيْ
“Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal) Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di bulan Ramadan”.
Penutup Doa
Untuk doa yang di atas, mustahil bilamana hanya dipahami sebagai ungkapan saja. Melainkan, juga perlu dibarengi dengan ikhtiar yang mampu mengusahakan diri agar menjadi pribadi produktif. Bagaimana pun juga, hal ini tak lain atas kehendak Tuhan. Sebagaimana firman Allah dalam surat ar-Rad ayat 11, yang berbunyi:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
Demikianlah doa menyambut bulan suci Ramadhan. Semoga dengan bulan suci Ramadhan sekarang ini, seluruh ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam di dalamnya ini dapat diterima di sisi Allah Swt. Aamiinn
Editor: Zulfikar