IBTimes.ID – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memainkan peran vital dalam merawat ukhuwah, baik ukhuwah wathoniyah (persaudaraan kebangsaan), ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam), maupun ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan global).
Hal tersebut disampaikan oleh Muhsin Syihab, staf ahli bidang hubungan antarlembaga Kemenlu RI dalam kegiatan Online International Seminar “Building International Cooperation to Reinforce Commitments and Practices of Islam as Rahmatan Lil ‘Alamin”, Selasa (25/1). Kegiatan tersebut digelar oleh INFID, PP Muhammadiyah, dan PBNU.
Pemerintah RI berkomitmen untuk memfasilitasi interaksi antar ide dan gagasan dalam kerja sama internasional.
“Kemenlu telah melakukan berbagai dialog dan kolaborasi sejak tahun 2004,” ujarnya.
Melalui dialog tersebut, Pemerintah RI melalui Kemenlu mendorong konsep Islam moderat menjadi dasar dari berbagai kebijakan internasional.
Muhsin menyebut bahwa Indonesia telah bermitra dengan 34 negara dalam melakukan dialog antar iman. Dalam dialog-dialog tersebut dibahas bagaimana cara menanggulangi konflik antar agama.
Indonesia, imbuh Muhsin, terus menggelar berbagai konferensi internasional dengan pemimpin-pemimpin dunia Islam untuk merevitalisasi prinsip-prinsip Islam wasathiyyah di tengah-tengah tantangan global.
“Pancasila dan UUD 1945 adalah manifestasi dari prinsip-prinsip Islam wasathiyah. Maka, dalam berbagai forum internasional, kami selalu sharing tentang penerapan Islam wasathiyyah di Indonesia,” imbuhnya.
Indonesia juga menggelar Konferensi Bilateral Ulama di Bogor pada 11-12 Mei 2018. Kegiatan tersebut mendiskusikan tentang masa depan Afghanistan. Konferensi tersebut dihadiri oleh akademisi dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia.
Kemenlu berharap agar setiap elemen memperkuat pengaplikasian Islam rahmatan lil ‘alamin. Kemenlu juga berharap agar Indonesia masyarakat Indonesia menjadi contoh bagi penerapan Islam yang moderat di tingkat global.
“Pemerintah, komunitas, serta masyarakat sipil harus menjadi yang terdepan dalam mengimplementasikan Islam rahmatan lil ‘alamin,” tutup Muhsin.
Reporter: Yusuf