Feature

Jamaah Tak Perlu Khawatir, Aplikasi Kawal Haji Bakal Menyediakan Seluruh Informasi Haji

3 Mins read

Selama ini, salah satu tantangan yang dialami oleh para penyelenggara ibadah haji di Indonesia adalah kurangnya akses bagi jamaah dan masyarakat untuk menyampaikan laporan terkait penyelenggaraan ibadah haji serta keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Dalam mengatasi tersebut, tahun ini Kementerian Agama Republik Indonesia melakukan inovasi baru dengan merilis aplikasi “Kawal Haji”. Aplikasi ini mempermudah akses jamaah dan masyarakat dalam menyampaikan beragam persoalan selama penyelenggaraan ibadah haji.

“Kawal Haji hadir untuk menjadi kanal penghubung antar jamaah haji, petugas, keluarga, publik, dan stakeholder lainnya. Jamaah dapat melapor, saling bantu, berbagai info, dan mengapresiasi,” ucap Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo dikutip dari laman resmi Kemenag.go.id (27/5/24).

Aplikasi “Kawal Haji” juga menjadi bagian dari komitmen Kemenag RI terhadap proses keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Dimana aplikasi ini dibuat agar setiap jamaah, keluarga, dan petugas bisa saling bantu jika ada persoalan yang muncul selama proses penyelenggaraan ibadah haji, khususnya yang dialami jamaah.

Aplikasi “Kawal Haji” Hadir dengan Dua Fitur Utama

Aplikasi “Kawal Haji” hadir dengan dua fitur utama, yaitu pelaporan jamaah dan deteksi lokasi pergerakan jamaah.

Pertama, pelaporan jemaah. Fitur ini mempermudah jamaah haji berkaitan dengan layanan konsumsi, akomodasi, transportasi, termasuk ketika ada jamaah yang terpisah dari rombongan atau lupa arah pulang ke penginapan.

Kedua, deteksi lokasi dan pergerakan jemaah. Fitur ini mempermudah proses pencarian jika ada jamaah yang tersesat.

Untuk saat ini, aplikasi “Kawal Haji” masih berfokus pada fitur pelaporan jamaah. Dimana halaman beranda dari “Kawal Haji” akan menampilkan daftar laporan prioritas berdasarkan keterbaruan dan dukungan.

Baca Juga  Jelang Puncak Haji, Kemenag Siapkan Skema "Masyair Fast Track" untuk Jemaah Lansia

Manfaat bagi Jamaah

Kehadiran “Kawal Haji” dari Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan sejumlah manfaat bagi jamaah haji Indonesia.

Pertama, “Kawal Haji” bisa menjadi sarana bagi jamaah haji untuk melaporkan masalah konsumsi, akomodasi, transportasi, dan jamaah yang tersesat atau terpisah dari rombongan.

Kedua, jamaah haji bisa berbagi informasi seputar situasi dan kondisi di Tanah Suci. Seperti situasi kepadatan jamaah di Masjidil Haram dan pergerakan jamaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Aplikasi “Kawal Haji” bisa memantau lokasi dan pergerakan jamaah lewat sistem dengan cara mengaktifkan fitur location.

Selain itu, aplikasi juga mempermudah jamaah untuk membantu permasalahan yang dialami jamaah lain dan mengapresiasi pekerjaan petugas maupun bantuan dari sesama jamaah haji.

Manfaat bagi Petugas

Adapun manfaat bagi petugas penyelenggara haji, “Kawal Haji” dari Kementerian Agama Republik Indonesia bisa jadi menjadi sarana untuk mendapat informasi update terkait situasi dan kondisi jamaah langsung dari tangan pertama secara cepat dan akurat.

Menurut Kepala Tim TSI Irfan Sembiring, “Kawal Haji” mempermudah petugas untuk bisa cepat mendeteksi dan membantu menyelesaikan jika terjadi masalah pada jamaah haji Indonesia.

Di sisi lain, para petugas pelaksana haji juga bisa meng-update terkait proses penangangan masalah. Dimana para jamaah haji akan mendapatkan informasi yang cepat dan akurat jika suatu masalah sudah terselesaikan.

“Aplikasi ini memungkinkan jamaah untuk saling bantu menyelesaikan masalah. Sehingga, mendampingi jamaah bukan hanya pekerjaan petugas,” sebut Irfan dilansir dari laman resmi milik Kementerian Agama Republik Indonesia.

Manfaat bagi Keluarga Jamaah

Menariknya, aplikasi “Kawal Haji” ternyata juga memiliki manfaat bagi keluarga para jamaah haji Indonesia. Jadi tidak semata-mata hanya bermanfaat bagi jamaah haji dan petugas haji saja.

Baca Juga  Fikih Muyassar: Inovasi Tata Kelola Haji Kemenag RI

Sebagaimana yang dikatakan Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama Republik Indonesia bahwa melalui aplikasi ini, keluarga jamaah haji bisa mendapat informasi cepat dan terpercaya terkait situasi dan kondisi di Tanah Suci.

Lewat aplikasi “Kawal Haji”, para keluarga bisa melaporkan jika ada keluarganya yang mengalami masalah saat pelaksanaan ibadah haji. Mereka juga bisa mengapresiasi pekerjaan petugas atau bantuan dari jamaah lain.

Manfaat bagi Kemenag

Hadirnya aplikasi “Kawal Haji”, tentu memberi manfaat bagi pihak Kemenag. Dimana Kementerian Agama Republik Indonesia bisa terus melakukan peningkatan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia. Segala permasalahan ibadah haji bisa dilaporkan jamaah lewat aplikasi tersebut.

Wibowo Prasetyo menyebutkan, melalui aplikasi “Kawal Haji” jemaah bisa memiliki kanal yang terpercaya untuk laporan dan komplain. Sehingga, informasi penyelenggaraan ibadah haji tidak liar di media sosial. Semuanya terkumpul secara akurat dan cepat di aplikasi “Kawal Haji”.

Cara Mengoperasikan Aplikasi “Kawal Haji”

Saat ini, aplikasi “Kawal Haji” dapat dioperasikan pada mobile phone berbasis android. Masyarakat bisa mengunduhnya via google Apps dengan mengetik nama “Kawal Haji”.

Aplikasi “Kawal Haji” bisa diakses dengan dua opsi; Pertama, Login menggunakan Google Account. Dimana para pengguna bisa melakukan post, memberikan dukungan, dan komentar.

Kedua, Login sebagai tamu. Masyarakat hanya bisa membaca tanpa punya akses untuk memberikan laporan, dukungan, dan komentar.

Hasan Affandi menjelaskan bahwa khusus Jamaah Haji Indonesia yang terdaftar, mereka bisa melakukan verifikasi passport setelah Login dengan akun Google.

“Adapun manfaat dari verifikasi yaitu: prioritas dalam pelaporan dan komentar, memudahkan pelaporan untuk ditanggapi lebih cepat. Termasuk juga fitur pelacakan lokasi, yang sangat membantu jika jamaah tersesat/hilang,” paparnya.

Baca Juga  Perkuat Layanan, Kemenag Berangkatkan Gelombang Terakhir Petugas Haji

Saat ini, aplikasi “Kawal Haji” sudah diunduh oleh 12 ribu pengguna. Dan sepanjang penyelenggaraan ibadah haji hingga 1 Juli 2024, tercatat 3.334 laporan yang masuk ke kanal “Kawal Haji”.

“Tiga ribu lebih laporan yang masuk dan hampir semuanya bisa segera kita selesaikan,” ungkap Nasrullah Jasam selaku Ketua PPIH Arab Saudi Kementerian Agama Republik Indonesia (2/7/24).

Di tengah kehidupan saat ini, kehadiran teknologi berperan sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam proses penyelenggaraan ibadah haji.

Berbagai fitur yang ada di dalam “Kawal Haji” merupakan upaya relevansi teknologi dengan solusi praktis Kementerian Agama Republik Indonesia untuk meningkatkan pelayanan dan pengalaman haji jamaah Indonesia.

Hadirnya aplikasi “Kawal Haji” membuat jamaah tak perlu khawatir. Sebab semua informasi mengenai ibadah haji telah tersedia di dalamnya. Keren banget!

*) Artikel Ini Diproduksi Atas Kerjasama Kemenag dan IBTimes.ID

Related posts
Feature

Belajar dari Kosmopolitan Kesultanan Malaka Pertengahan Abad ke15

2 Mins read
Pada pertengahan abad ke-15, Selat Malaka muncul sebagai pusat perdagangan internasional. Malaka terletak di pantai barat Semenanjung Malaysia, dengan luas wilayah 1.657…
Feature

Jembatan Perdamaian Muslim-Yahudi di Era Krisis Timur Tengah

7 Mins read
Dalam pandangan Islam sesungguhnya terdapat jembatan perdamaian, yakni melalui dialog antar pemeluk agama bukan hal baru dan asing. Dialog antar pemeluk agama…
Feature

Kritik Keras Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi atas Tarekat

3 Mins read
Pada akhir abad ke-19 Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi, seorang ulama Minangkabau dan pemimpin Muslim terpelajar, Imam Besar di Masjidil Haram, Mekah, meluncurkan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds