Perspektif

Kalung Bunga untuk Rambo ISIS?

2 Mins read

Kontroversi pulang para Rambo ini memang menarik banyak soal dan perspektif. Manusia memang unik. Untuk itulah kita disebut Zoon Politicon. Lantas kita bertengkar saling mengalahkan.

Ada 689-an kurang lebih para eks-kombatan ISIS dari Indoenesia ingin pulang setelah sebelumnya keok karena pasukannya luluh lantak dihajar. Pertanyaan yang sama, “apakah mereka bakal pulang jika menang dan khilafah ISIS bisa ditegakkan ?

Penawaran Tiga Perspektif

Pertama, perspektif kemanusian. Jika pendekatan ini yang digunakan,  maka mereka punya hak yang sama sebagai warga negara untuk kembali pulang. Negara punya kewajiban memfasilitasi bahkan me-ngongkosi semua biaya termasuk pesawat dan akomodasi gratis.

Mereka adalah warga negara Indonesia yang terlantar dan butuh perlindungan negara. Negara harus hadir, tak boleh tutup mata. Ini warga negara yang punya hak azasi yang sama. Negara punya kewajiban memulangkan mereka atas nama kemanusian tanpa syarat.

Kedua, perspektif keamanan dan politik. Jika Pendekatan ini yang digunakan, para kombatan ISIS adalah pengkhianat negara, para pembrontak. Mereka telah meninggalkan Indonesia dan memilih Suriah, memilih khilafah ketimbang NKRI. Yang secara ideologis berhadapan dengan negara.

Mereka adalah para tapol yang kalah usai perang. Wacana pembinaan tak semudah yang dikatakan. Ini soal perang ideologi, maka konteks kemanusiaan menjadi faktor paling kecil yang sangat mungkin diabaikan.

Ini soal 689 orang dari 267 juta penduduk. Siapa jamin mereka tobat dan mengubah ideologinya? Bagaimana kalau malah sebaliknya, menjadikan Indonesia sebagai kawasan jihad barunya ?

Ketiga, perspektif ukhwah Islamiyah. Sebagai sesama muslim, saya ingin mereka pulang. Kembali bersama lupakan masa lalu. Ini pengalaman terbaik, baik mereka (combatan ISIS) dan bagi kita. Bahwa negeri kita masih lebih baik dari Khilafah ISIS yang pernah mereka impikan.

Baca Juga  Untuk Direnungkan Pemuda Indonesia

Berbakti kembali pada nusa dan bangsa. Pulang sebagai tanda tobat bukan sebar virus radikalisasi  untuk kembali pada suatu saat! Jika masih demikian, usir!

Lantas Bagaimana Kita Bersikap?

Inilah soal rumitnya. Kita bisa saja berada di tempat yang berbeda dengan pendekatan yang kurang lebih juga tidak sama. Negara punya pilihan. Ormas dan masyarakat juga punya pilihan dengan pendekatan yang sesuai.

Pada akhirnya, politik memang soal pilihan dan selalu berada dalam konteks kalah-menang. Dan kali ini, kombatan ISIS dalam posisi kalah dan kita bisa saja berada dalam posisi “mengasihani” karena soal kemanusian. Tapi negara punya perspektif lain yang barang kali berbeda dengan yang kita punya.

Di situlah kemudian ada batas yang tidak bisa saling melingkupi dan siapapun bisa melakukan apapun yang dikehendaki tanpa pembatasan sebagai hak yang azazi sekaligus resiko yang dihadapi sebagai konsekwensi atas pilihan yang diambil.

Dan kombatan ISIS adalah para pasukan kalah dari medan tempur menegakkan khilafah di negeri impian. Negeri harapan telah mengusir mereka layaknya pesakitan. Akankah kembali ke Negeri asal yang pernah dikhianati dan menerima kembali sebagai pahlawan pulang dari medan kalah dengan kalung bunga dan shalawat badar ?

Editor: Yahya FR

Related posts
Perspektif

Moderasi Hilirisasi Haji

3 Mins read
Dalam beberapa tahun terakhir, hilirisasi haji telah menjadi sorotan penting di Indonesia. Berangkat dari visi untuk memberikan pelayanan haji yang berkualitas dan…
Perspektif

AI dan Masa Depan Studi Astronomi Islam

4 Mins read
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan program komputer yang dirancang dan dihadirkan untuk dapat meniru kecerdasan manusia, termasuk kemampuan pengambilan keputusan,…
Perspektif

Pendidikan sebagai Dasar Pembentuk Nilai Hidup

3 Mins read
“Pendidikan (opvoeding) dan pengajaran (onderwijs) merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 0 seconds