Tarikh

Kisah Banjir di Masa Rasulullah SAW

1 Mins read

Oleh: Ma’ruf Khozin

Hujan lebat seharian yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya membuat beberapa tempat di Jadetabek banjir. Pada masa Rasulullah ternyata juga pernah terjadi banjir. Hal ini disebutkan dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Sahih-nya.

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ، ﻗَﺎﻝَ: ﺃَﺻَﺎﺑَﺖِ اﻟﻨَّﺎﺱَ ﺳَﻨَﺔٌ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻬْﺪِ اﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻓَﺒَﻴْﻨَﺎ اﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺨْﻄُﺐُ ﻓِﻲ ﻳَﻮْﻡِ ﺟُﻤُﻌَﺔٍ ﻗَﺎﻡَ ﺃَﻋْﺮَاﺑِﻲٌّ

Anas bin Malik berkata: “Di masa Nabi SAW terjadi musim paceklik. Ketika Nabi shalallahu alaihi wasallam berkhutbah maka berdiri seorang Arab pedalaman.”

ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ اﻟﻠَّﻪِ: ﻫَﻠَﻚَ اﻟﻤَﺎﻝُ ﻭَﺟَﺎﻉَ اﻟﻌِﻴَﺎﻝُ، ﻓَﺎﺩْﻉُ اﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻨَﺎ

Ia berkata: “Wahai Rasulullah, harta telah hancur dan keluarga kelaparan. Doakan kepada Allah untuk kami.

ﻓَﺮَﻓَﻊَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻧَﺮَﻯ ﻓِﻲ اﻟﺴَّﻤَﺎءِ ﻗَﺰَﻋَﺔً، ﻓَﻮَاﻟَّﺬِﻱ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﺑِﻴَﺪِﻩِ، ﻣَﺎ ﻭَﺿَﻌَﻬَﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﺛَﺎﺭَ اﻟﺴَّﺤَﺎﺏُ ﺃَﻣْﺜَﺎﻝَ اﻟﺠِﺒَﺎﻝِ، ﺛُﻢَّ ﻟَﻢْ ﻳَﻨْﺰِﻝْ ﻋَﻦْ ﻣِﻨْﺒَﺮِﻩِ ﺣَﺘَّﻰ ﺭَﺃَﻳْﺖُ اﻟﻤَﻄَﺮَ ﻳَﺘَﺤَﺎﺩَﺭُ ﻋَﻠَﻰ ﻟِﺤْﻴَﺘِﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ

Lalu Nabi mengangkat kedua tangannya. Kami tidak melihat adanya awan di langit. Demi Allah yang jiwaku ada dalam kuasa-Nya, Nabi belum menurunkan tangannya hingga awan menyebar seperti gunung-gunung. Nabi belum turun dari mimbar hingga aku melihat hujan telah menetes di jenggot Nabi SAW.

ﻓَﻤُﻄِﺮْﻧَﺎ ﻳَﻮْﻣَﻨَﺎ ﺫَﻟِﻚَ، ﻭَﻣِﻦَ اﻟﻐَﺪِ ﻭَﺑَﻌْﺪَ اﻟﻐَﺪِ، ﻭَاﻟَّﺬِﻱ ﻳَﻠِﻴﻪِ، ﺣَﺘَّﻰ اﻟﺠُﻤُﻌَﺔِ اﻷُﺧْﺮَﻯ

Di hari itu kami mendapat hujan, esok dan lusa, hingga Jum’at berikutnya.”

ﻭَﻗَﺎﻡَ ﺫَﻟِﻚَ اﻷَﻋْﺮَاﺑِﻲُّ – ﺃَﻭْ ﻗَﺎﻝَ: ﻏَﻴْﺮُﻩُ – ﻓَﻘَﺎﻝَ: ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ اﻟﻠَّﻪِ، ﺗَﻬَﺪَّﻡَ اﻟﺒِﻨَﺎءُ ﻭَﻏَﺮِﻕَ اﻟﻤَﺎﻝُ، ﻓَﺎﺩْﻉُ اﻟﻠَّﻪَ ﻟَﻨَﺎ

Orang tadi -atau yang lain- berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah. Bangunan telah hancur dan harta tenggelam. Doakan kepada Allah untuk kami.

Baca Juga  Jejak-jejak Khulafaurrasyidin (2): Kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq

ﻓَﺮَﻓَﻊَ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَ: اﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺣﻮاﻟﻴﻨﺎ ﻭَﻻَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ

Nabi mengangkat kedua tangannya dan berdoa: “Ya Allah, turunkan hujan di sekeliling kami dan jangan jadikan petaka bagi kami”

ﻓَﻤَﺎ ﻳُﺸِﻴﺮُ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﺇِﻟَﻰ ﻧَﺎﺣِﻴَﺔٍ ﻣِﻦَ اﻟﺴَّﺤَﺎﺏِ ﺇِﻻَّ اﻧْﻔَﺮَﺟَﺖْ

Tidaklah Nabi mengisyaratkan dengan tangannya ke arah awan kecuali awan tersebut terlepas dari awan yang lain. (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain kitab Sahih Bukhari ada tambahan:

ﻳُﺮِﻳﻬِﻢُ اﻟﻠَّﻪُ ﻛَﺮَاﻣَﺔَ ﻧَﺒِﻴِّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ اﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﺇِﺟَﺎﺑَﺔَ ﺩَﻋْﻮَﺗِﻪِ

“Allah memperlihatkan kepada mereka karomah (mukjizat) Nabi shalallahu alaihi wasallam dan terkabulnya doa Nabi.

Saya berdoa semoga doa nabi ini dikabulkan oleh Allah untuk negeri kami. Amin. Ini bukan saatnya membela atau menghujat pemimpin. Ini saatnya menyelamatkan dan membantu korban banjir.

Wallahu a’lam.

.

Selengkapnya, klik di sini

.

Editor: Yahya FR

1005 posts

About author
IBTimes.ID - Cerdas Berislam. Media Islam Wasathiyah yang mencerahkan
Articles
Related posts
Tarikh

Menelusuri Dinamika Sastra dalam Sejarah Islam

3 Mins read
Dinamika sastra dalam sejarah Islam memang harus diakui telah memberikan inspirasi di kalangan pemikir, seniman, maupun ulama’. Estetika dari setiap karya pun,…
Tarikh

Dinasti-Dinasti Kecil dalam Sejarah Islam yang Jarang Terungkap

3 Mins read
Dinasti adalah keturunan para raja yang memerintah yang berasal dari satu keluarga. Pada saat dinasti Abbasiyah memimpin, dinasti ini mempunyai banyak pencapaian…
Tarikh

Kekejaman Abu Abbas As-Saffah yang Hilang dari Sejarah

3 Mins read
Siapa yang tidak mengenal Abu Abbas As-Saffah pendiri sekaligus khalifah pertama Dinasti Abbasiyah. Dinasti Abbasiyah tidak perlu diperkenalkan lagi, siapa yang tidak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *