Ibadah

Meluruskan Makna Tadarus Al-Qur’an

3 Mins read

Kapan terakhir kali kamu buka mushaf Al-Qur’an? Kemarin atau ramadhan tahun lalu? Kebanyakan kaum muslim hanya membaca Al-Qur’an saat bulan Ramadhan saja. Terutama setelah solat tarawih, kita menyebutnya tadarus Al-Qur’an.

Akan tetapi, mengapa hanya saat malam-malam bulan Ramadhan saja kebanyakan dari kaum muslim membaca Al-Qur’an. Padahal jika mau membacanya setiap hari pun bisa tetap mendapat pahala meski tidak sebanyak di bulan Ramadhan.

Ibadah di bulan Ramadhan memang banyak menuai buah manis, arena pahalanya yang dilipat gandakan oleh Allah berkali lipat. Namun sepatutnya kita sebagai muslim seharusnya selalu membaca Al-Qur’an meski tidak sedang berada dalam bulan Ramadhan.

Meluruskan niat sangat penting sekali sebelum melakukan ibadah, karena jatuhnya nanti antara dua hal kemungkinan. Adapun diantaranya: pertama, kita bisa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Kedua, kita melakukan ibadah karena ingin dilihat oleh manusia, maka ini disebut sebagai riya’.

Pahala Membaca Al-Qur’an

Seperti yang kita ketahui Al-Qur’an adalah kitab yang mulia. Maka kemuliaan itu berlipat ganda bahkan berkali-kali lipat ketika seorang muslim membacanya di bulan Ramadhan.

Bisa kita dapatkan pahala membaca satu huruf Al-Qur’an adalah sebesar satu bahkan berlipat sepuluh pahala kebaikan. Tidak percaya? Mari kita intip hadistnya. Diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwasanya Rasulullah SAW bersaba :

Artinya: “Barangsiapa yang membaca satu huruf al-qur’an, maka baginya satu pahala. Dan satu pahala tersebut dilipat gandakan menjadi sepuluh pahala kebaikan oleh Allah SWT”.

Dari Aisyah r.a, Rasulullah SAW  bersabda:

Artinya: “Seorang yang lancar membaca al-qur’an akan bersama para malaikat yang mulia dan selalu taat kepada Allah. Adapun yang membaca al-qur’an dengan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala.” (HR. Muslim)

Baca Juga  Teks Khutbah Idul Fitri: Memetik Manisnya Buah Ramadhan

Tidak ada suatu ibadah yang tidak mendatangkan pahala kebaikan di sisi Allah SWT. Bahkan ketika hamba tersebut kurang mampu mengerjakannya, Allah tetap mengganjarnya dengan pahala meski tidak sebanyak saat melakukannya dengan sempurna.

Membaca Al-Qur’an saat puasa berarti kita mengerjakan dua pahala sekaligus dalam satu waktu. Ketika kita membaca Al-Qur’an pun kita sedang berada dalam kebaikan, karena saat membaca Al-Qur’an, bisa dipastikan kita tidak sedang menggunjing teman, atau melakukan kemaksiatan yang lain. Jika kita terus berlama-lama dalam membaca Al-Qur’an, maka semakin lama kita berada dalam kebaikan akan semakin banyak pula pahala yang bisa didapatkan.

Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Tadarus Al-Qur’an

Memperbanyak amalan di bulan suci Ramadhan terutama membaca dan mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an bisa mendatangkan pahala dan ampunan dari Allah SWT. Namun, banyak juga diantar kita yang melakukan ibadah tanpa didasari dengan niat yang benar atau tidak sering juga melakukannya dengan suka hati dan tidak berdasarkan ilmu yang benar sesuai syariat.

Adapun diantara kesalahan yang sering dilakukan saat tadarus Al-Qur’an adalah :

Pertama, Lupa hukum bacaan tajwid. Membaca Al-Qur’an secara tartil dan sesuai dengan kaidah hukum tajwid adalah suatu kewajiban seorang muslim. Dengan begitu bisa mendapatkan pahala sempurna sepuluh kebaikan seperti yang sudah disebutkan diatas. Namun banyak diantara kita yang lalai dan melupakan hukum bacaan tajwid karena abai betapa pentingnya hal itu.

Kedua, Tergesa-gesa hingga mengabaikan makharijul huruf. Karena ingin cepat-cepat selesai membaca, atau karena ingin cepat mendapat target bacaan untuk hattam, maka tidak sering juga mengabaikan makharijul huruf.

Ketiga, Tidak berhenti sesuai waqaf. Bisa jadi karena Al-Qur’an yang dibaca berbeda dengan Al-Qur’an yang biasanya dipakai. Maka tidak terbiasa dengan tanda-tanda waqaf di dalamnya. Karena ada banyak jenis cetakan al-quran selain mushaf ustmani yang tidak dipakai oleh kebanyakan muslim Indonesia.

Baca Juga  Ragam Pendapat tentang Jatuhnya Malam Lailatul Qadar

Keempat, Hanya mengharap pahala tanpa ridho Allah. Bertadarus Al-Qur’an hanya untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya tanpa menginginkan ridho Allah. Padahal pahala tidak akan bisa di dapat tanpa ridho Allah SWT.

Kelima, Memburu jajan yang disediakan takmir masjid saat tadarus berjamaah. Saat bertaarus bersama di masjid, seringkali disediakan konsumsi bagi para pembaca al-qur’annya. Nah banyak yang meniatkan dirinya membaca alquran untuk mendapatkan makanan semata.

Keenam, Tidak menyimak bacaan teman, malah menggunjing. Serunya tadarus bersama adalah bisa berkumpul dengan teman atau tetangga. Hal ini membuka potensi mengunjing atau ghibah terutama bagi kaum wanita. Apalagi saat menunggu gilirannya membaca Al-Qur’an.

Meluruskan Niat Tadarus Al-Qur’an karena Allah

Nuansa ramadhan sangat khas dan menjadi momen yang sangat tepat untuk mendalami ayat-ayat suci Al-Qur’an. Menyelami surat cinta yang diturunkan Allah kepada nabi yang paling dicintainya, Muhammad Saw.

Walaupun punya niat untuk mendapatkan pahala, maka ada baiknya membenarkan kembali niat tadarus Al-Qur’an tidak hanya untuk mendapatkan pahala dari Allah saja. Tapi juga mendapatkan ridho dan rahmatnya untuk bekal kehidupan di akhirat kelak.

Sebenarnya tidak ada salahnya jika pada awalnya kita meniatkan untuk mencari pahala. Karena memang pada dasarnya itulah yang dicari dalam bulan ramadhan yang mulia ini. Namun adalah lebih baiknya jika meluruskan kembali niat bertadarus untuk mendapatkan ridho Allah SWT.

Sehingga makna sesungguhnya yang bisa kita dapatkan dengan tadabur al-qur’an yakni tadarus Al-Qur’an setelah tarawih adalah selain bisa lebih mendekatkan diri kita kepada pencipta Allah SWT dengan membaca Al-Qur’an. Melatih iri kita untuk senantiasa selalu membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Dan bisa kita dapatkan pahala dengan mengutamakan ridho Allah terlebih dahulu.

Baca Juga  Menelisik Manfaat Shalat di Saat Pandemi
Avatar
7 posts

About author
Mahasantri STIQSI | Sekolah Tinggi Ilmu Alquran dan Sains | Isy kariiman aw mut syahiidan ?
Articles
Related posts
Ibadah

Mengapa Kita Tidak Bisa Khusyuk Saat Salat?

3 Mins read
Salat merupakan ibadah wajib bagi umat Islam. Di dalam Islam, salat termasuk sebagai rukun Islam yang kedua. Sebab, tanpa terlebih dahulu mengimani…
Ibadah

Empat Tingkatan Orang Mengerjakan Shalat, Kamu yang Mana?

4 Mins read
Salah satu barometer kesalehan seorang hamba dapat dilihat dari shalatnya. Dikatakan oleh para ulama, bahwa shalat itu undangan dari Allah untuk menghadap-Nya….
Ibadah

Sunah Nabi: Hemat Air Sekalipun untuk Ibadah!

3 Mins read
Keutamaan Ibadah Wudu Bagi umat Islam, wudu merupakan bagian dari ibadah harian yang selalu dilakukan terutama ketika akan melaksanakan salat. Menurut syariat,…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *